2. Ambu Lara

228 11 1
                                    

Jakarta, 25 April 1998.


Setiap manusia pasti pernah berada di titik terendahnya.

Dan, aku tidak pernah tahu jenis masalah yang seperti apa yang bisa di sebut titik terendah.

Ya, aku jelas tahu manusia punya jenis masalah berbeda serta porsinya masing-masing, namun aku tidak pernah tahu akan problem in my self bisa disebut titik terendah, atau hanya aku saja yang memang lemah.

Hanya saja..

Ahh, aku sangat sulit dan tidak tahu bagaimana cara menyampaikan perasaanku dengan jelas.

Bahkan walau hanya sekedar lewat tulisan dan tidak ada yang tahu selain diri sendiri dan juga Tuhan.

Ada waktu di mana saat malam tiba, dalam sunyi dan juga kesendirian--yang biasa kusebut dengan ruang sendiri, kedua mata ini terus menangis yang bahkan aku sering bingung bahwa..

Mengapa aku menangis?

Bukan tanpa sebab, justru karena banyaknya hal yang mengundang tangis hingga aku berpikir bahwa aku sering kali menangis tanpa adanya sebab.

Ternyata benar, proses menjadi dewasa cukup menyakitkan dan juga sangat menguras mental.

Kalut akan pikiran serta rasa cemas, takut, dan kekhawatiran bahkan sudah menjadi hal yang biasa.

Aku bingung.

Aku takut.

Aku khawatir.

Tentang banyak hal, sungguh.

Tetapi aku tidak tahu bagaimana cara menghadapi itu dan apa yang harus aku lakukan?.

Kini aku tengah berada di ujung lorong yang dipenuhi kegelapan dan entah harus kemana kedua kaki ini melangkah.

Aku takut malangkah, karena aku takut terjatuh maupun terluka, aku juga takut mengapa aku hanya bisa berdiam diri dalam waktu yang cukup lama, sudah jelas itu tidak menghasilkan apapun.

Keadaan dunia luar sana dengan cepat terus berubah, namun keadaan di dalam sini masih sama gelapnya.

Aku muak terlalu lama bersembunyi, aku ingin berjalan, berlari, atau bahkan aku ingin terbang jauh melihat seisi dunia.

Namun, mengapa di saat aku terbangun, lagi-lagi aku masih berada di tempat yang sama.

Kedua mataku mulai berlinang, aku rasa aku berhasil menyampaikan apa yang telah lama aku rasakan.

Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

Aku takut masa depan tidak seperti apa yang ku bayangkan.

Ya, rasa takut hanya akan membawa kehancuran.

Jadi, aku rasa.

Kini aku tengah hancur.




Ruang Sendiri, Arshan.

••♡•

Ruang Sendiri - Haechan ft Jisung [END]Where stories live. Discover now