Chapter 2

5.4K 662 29
                                    

Beberapa hari kemudian (Name) berjalan di belakang Sarada yang sedang berbincang dengan Sumire.

"Yo! (Name)!" Panggil lelaki berambut kuning dan kumis kucing, (name) menatap Boruto yang melambaikan tangannya.

"Rambut jambrik? Kau sudah selesai diskors kah?" Tanya (Name) sambil menghampiri Boruto.

Boruto menggaruk tengkuknya yang tak gatal "Ya.. Kira-kira seperti itulah" Sambil tersenyum kikuk.

Diperjalanan menuju kelas banyak orang yang menatap Boruto dengan tatapan aneh.

Saat masuk kekelas dengan cepat Boruto menggeser pintu kelas.

"Holla minna! Perkenalkan namaku Uzumaki Boruto dattebassa!" Ucapnya sambil memperkenalkan dirinya.

(Name) langsung duduk disamping Sarada sambil memutar music di Headphone nya.

"Bukankah dia seperti orang tol*ol?" Gumam (Name).

Sarada yang mendengar Gumaman (Name) hanya menghela nafas lelah.

Bell istirahat berbunyi semua anak langsung keluar untuk membeli makanan atau memakan bekal.

Saat bel Istirahat selesai semua anak langsung masuk kekelas dengan perut kenyang.

'He look stupid' Batin (Name) sambil menyenderkan tubuhnya ke pintu kelas.

(Name) melihat Boruto yang sedang bertengkar dengan seseorang.

"Baiklah kalau begitu aku menantang mu berkelahi!!" Teriak Boruto lantaran.

"Anak itu benar-benar" Sarada sambil memijat pelipisnya.

"Don't mind nee-chan" Cengir (Name) sambil menaikkan jempol nya ke depan.

"Kau juga diam (Name)" Muncul perempatan imajiner di dahi Sarada sedangkan (Name) hanya tersenyum dengan tanda tanya dikepalanya.

•••

(Name) Pov On

Malam yang tenang, tadi siang Boruto bertengkar dengan iwabe.

Lelaki bertubuh jangkung dan kulit Sawo matang, aku menatap langit.

Ini pertama kalinya aku merasakan kasih sayang dari seorang ibu, di kehidupan yang pertama ku.

Pfftt!

Jangankan kasih sayang, waktu pengambilan raport saja hanya ibu asuhku.

Disini memang menyenangkan, tapi... Kabar Samuel bagaimana?

Apa dia bisa hidup tanpaku?

Aku sering mengecewakan Samuel, apa Samuel bisa hidup bahagia tanpa ku?

Selama ini aku hanya benalu dalam kehidupan seseorang.

Mana ada Sasuke & Sakura mempunyai anak kembar bukan?

Anak Sasuke dan Sakura hanya Sarada.

Ya...

Sarada Uchiha yang kini menjadi kakakku.

Dan lagi-lagi aku menjadi benalu dalam kehidupan seseorang.

Kenapa?!

Padahal jika aku mati mungkin saja aku bisa bertemu dengan ibu asuhku bukan?!

Kenapa?!

Tes Tes Tes

Cairan bening keluar dari mataku, aku membenamkan kepalaku kedalam bantal milikku.

"(Name) dengar, kau ini berasal dari keluarga Danuarta, jadi kau itu tidak boleh lemah!! Kau paham itu!!"

Suara itu...

Bisa-bisanya terngiang-ngiang di kepala ku.

Suara yang paling gue benci.

Tidak bisakah aku hidup tenang tanpa embel-embel nama keluarga yang terkenal?

Samuel~

Gue butuh lo, gue pengen peluk lo, kenapa dunia gak adil?

Pfftt~

Lucu bukan?

Waktu itu gue pernah ngomong ke lu kalo dunia itu adil, tapi kenapa sekarang gue malah ngomong dunia itu gak adil??

Aneh

Kamarku dan kamar Sarada di pisah, karna keinginan ku sendiri.

Tohh Sarada juga gak keberatan.

Jadi aku bisa menangis semauku, tapi sialnya aku malah bersebelahan dengan kamar Sakura.

Ini aneh atau bagaimana yah??

Sakura lebih menyayangi diriku? Apa jangan-jangan aku telah mengubah alurnya?!!

Tapi dari aku lahir alurnya memang berubah.

Aku kudu ottokhe?

(Name) Pov Off

(Name) menenggelamkan kepalanya di boneka yang Sarada buat.

Matanya mulai terpejam, ia menidurkan dirinya di tumpukan bantal yang ia buat.

(Name) tersenyum tipis.

×××

"Ohayou" (Name) menguap lalu duduk di kursi yang telah disiapkan.

"Ohayou/Ohayou Imouto" Ucap Sakura dan Sarada berbarengan.

"Kau itu tidak begadang lagi kan?"  Tanya Sarada sambil menatap (Name) tajam.

(Name) langsung bergidik ngeri, "aku tidak begadang Nee-chan" Jawab (Name) tenang.




  UCHIHA PRIK  Boruto: Naruto Next GenerationWhere stories live. Discover now