05/05

360 47 15
                                    

Chifuyu

-

Note : di chapter ini, Cifuyu yang masih anak kecil sebelumnya sudah beranjak remaja sekarang. Singkatnya, aku melompati waktu sampai di masa-masa remajanya.

Bunyi bel hampir membuat seluruh warga sekolah menghela nafas lega, akhirnya kehidupan sekolah mereka selesai dan saatnya kembali pulang kerumah.

Puluhan siswa keluar dari dalam sekolah kemudian berpencar sekedar pergi ke parkiran untuk yang membawa kendaraan atau tetap berjalan kaki sambil berbincang bersama teman.

"Hei, aku dapat kucing baru dan dia berwarna putih salju! Kalian harus datang kerumahku ya? Kita akan bermain bersama dan bawalah kucing-kucing kalian." Baji berucap sambil menarik dasinya karena gerah, dia jadi rindu ice cream batangan yang sering dimakan ketika siang-siang panas begini.

"Hmm, aku akan datang kalau ibuku mengijinkan." Kazutora menaruh tas di atas kepalanya yang terasa panas.

"Oh, kalau aku pasti akan datang!" Chifuyu berujar dengan berbinar, ia membayangkan kucing yang di katakan Baji berwarna putih salju, pasti akan terasa lembut saat memegangnya, makanya jari tangan lelaki itu bergerak acak dan melayang di udara.

Sebuah gerombolan para perempuan dan laki-laki menarik perhatian ketiganya, apalagi saat melihat wajah para pemuda-pemudi yang tampak memerah itu. Mereka sakit berjamaah apa? Sampe merah gitu.

Saat ketiganya mendekati dari samping gerombolan di dekat gerbang sekolah itu, tampak mobil mewah terparkir disana dengan seorang wanita yang sedang bermain ponsel dan memakai kacamata.

Chifuyu seketika mengerenyitkan dahi, ia menatap lamat karena merasa familiar dengan sosok disana yang telah mengambil banyak perhatian siswa-siswi.

"Tunggu..." Kazutora menatap Chifuyu bingung dengan ekspresinya.

"Ada apa?"

"Aku, seperti mengenalnya. Tapi siapa..." matanya yang menyipit seketika membulat, saat wanita itu menyadari dia sedang di tatap dan berjalan ke arah ketiganya. Wanita itu kemudian mendekati Chifuyu lalu membuka kacamatanya.

"KYAAA!!/WOOOO!!!" teriakan jantan dan betina dari belakang tak kamu hiraukan, pandanganmu hanya tertuju pada Chifuyu yang mengangga lebar.

"Ibu?!"

"Chifuyu lama sekali, ibu harus menunggu sekitar 20 menit disana." suaramu yang tenang tapi menggoda itu membuat kedua pemuda di belakang Chifuyu menelan ludah.

Baji melepas kecamatanya perlahan, matanya tak henti-henti menatap dirimu dan dia tampak terpesona. Sedangkan Kazutora, lelaki itu termenung melihat dirimu, tasnya bahkan merongsot jatuh dan kepalanya terasa panas kembali. Mari abaikan tatapan memuja dari mereka.

"Ayo, ibu akan mengajakmu makan siang bersama." kamu memakai kembali kacamata hitam, dan beberapa pemuda-pemudi mendesah gusar karena tak dapat melihat netra milikmu.

Chifuyu hanya mangut-mangut saja, ia masih terkejut karena ibunya yang sebenarnya masih tinggal 1 bulan lagi sebelum pulang dari negara tetangga untuk bekerja sekarang sedang menjemputnya. Apalagi Chifuyu menyaksikan sendiri, teman-teman dan kedua sahabatnya malah terpana dengan ibunya sendiri.

Sial, kalau begini terus bisa-bisa dia punya bapak yang seumuran sama dia! Tidak bisa di biarkan! Chifuyu segera berjalan cepat masuk kedalam mobil, kamu tampak sedikit terkejut melihat cepatnya anak itu tapi kamu tak peduli dan lebih memilih memasuki mobil lalu mengendarainya.

.

.

.

"Bagaimana, Chifuyu suka dengan toko hewan ini?" lelaki yang memiliki nama itu membatu, setelah ibunya mengajak ia makan-makanan enak, mengajaknya jalan-jalan sepanjang hari, dan sekarang ibunya memberi hadiah selamat ulang tahun yang bahkan masih 3 bulan lagi dengan memberinya sebuah toko hewan?!

Chifuyu tau kok kalau ibunya itu kaya raya. Kayaaa banget sampai saat Chifuyu berusia 12 tahun dan ingin menjadi pilot kamu membelikannya sebuah pesawat pribadi, apa tidak syok jantung anak kita ini. Pesawat yang biasanya ia lihat di televisi atau saat terbang di langit sekarang berada tepat di depannya, dan benda segede gaban itu sekarang miliknya? Wow, Chifuyu kecil saat itu tidak bisa berkata-kata.

"Chifuyu? Apa ada yang salah?" tanyamu pelan menyadarkan Chifuyu, anak itu kemudian tersadar lalu menggaruk tengkuknya.

"I-ibu, b-bukankah ini terlalu berlebihan? Aku, memang suka kucing dan hewan-hewan lainnya... tetapi aku tak sampai berpikir untuk memiliki toko hewan dan mengelola tempat ini." Chifuyu berbicara canggung di hadapan ibunya. Sifatnya yang penakut masih terbawa sampai remaja.

"....Aku tahu. Kamu memang masih terlalu muda untuk mengurus tempat ini. Tetapi tempat ini akan tetap menjadi milikmu sampai kamu dewasa kelak, dan bisa membantumu disaat-saat yang rumit dan tak ada yang bisa membantu, termasuk aku ibumu." kamu mengusap pelan surai kuningnya yang cerah, anak itu menunduk merenung perkataanmu.

Sesaat kemudian Chifuyu memeluk dirimu, ia memghirup aroma farfum yang sering kamu gunakan dan entah kenapa hal itu bisa memghilangkan kecemasannya.

"Happy Birthday, my son."

"Ulang tahunku masih lama ibu..." gerutu Chifuyu membuatmu tertawa kecil.

"Biarkan ibu menjadi yang pertama, mengucapkan selamat ulang tahun pada anak ibu satu-satunya."

-♡

End.

 𝑰𝒃𝒖 | 𝑪𝒉𝒊𝒇𝒖𝒚𝒖 Where stories live. Discover now