41

2.8K 260 13
                                    





"Sayang bangun" Lisa menepuk pelan pipi mandu Jennie

"Engrrhh ngantuk Lili" Jennie mengeratkan pelukannya pada bantal guling tanpa membuka mata

"J makan malam dulu sayang habis itu bobo lagi" Bujuk Lisa menangkup pipi Jennie dengan kedua tangannya

"Eoh sudah malam? " Tanya Jennie membuka sebelah matanya dengan susah payah

"Ne, makanya makan malam dulu nanti lanjut lagi bobonya. Ayo bangun J" Lisa menarik kedua tangan Jennie agar duduk

Jennie ingin mengucek matanya namun di tahan Lisa "nanti merah jangan di kucek J" Tahan Lisa membuat Jennie merentangkan tangannya meminta di gendong

"Gendong Lili, J masih ngantuk gak kuat jalan" Manja Jennie membuat Lisa terkekeh gemas

"Dasar manja" Lisa mencubit pelan hidung mungil Jennie lalu menggendong Jennie bak koala menuju kamar mandi

Jennie hanya sikat gigi, cuci muka, cuci tangan dan kaki saja di bantu Lisa.

"masih mau di gendong? "Tanya Lisa saat hendak keluar kamar

" Aniya Lili J malu nanti diliat mommy dan Ryujin"jawab Jennie menggelengkan kepalanya


"Selamat malam sayang" Sapa Jessica saat melihat Lisa dan Jennie berjalan berdampingan menghampiri meja makan

"Malam juga mom" Jawab Jennie dan Lisa lalu duduk bersampingan

"Maaf mommy menyuruh Lisa mengganggu tidur mu sayang, karna kamu harus makan malam dulu sayang" Ucap Jessica merasa kasihan melihat Jennie yang sepertinya masih mengantuk

"Tak apa mom, aku juga sedikit lapar" Jennie memberikan senyuman manisnya membuat Jessica ikut  tersenyum

"Aku mau duduk dekat jennie unnie" Pekik Yuna langsung pindah tempat duduk di samping Jennie yang hendak Lisa duduki

"Haishh " Decak Lisa karena adik bungsunya itu mulai memonopoli kekasihnya

"Kekeke kasian lisa unnie" Ledek Ryujin membuat Lisa mendengus kesal

"Li bagaimana persiapannya? " Tanya Jessica setelah semuanya selesai makan malam

"Beres mom, tinggal menunggu hari H saja, mommy, Ryujin dan Yuna sudah memilih pakaian nya kan? " Tanya Lisa balik

"Tentu saja sudah,Lia juga ikut memilih dressnya " Jawab Jessica

"Hum lalu kau Ryu kau pakai dress atau blazer? " Tanya Lisa

"Kau tak perlu bertanya unn" Decak Ryujin membuat Lisa terkekeh

Jennie menyandarkan kepalanya di bahu Lisa matanya sudah menahan tuk tetap  terbuka namun sayang nya itu tak berhasil membuat Jessica dan Ryujin yang melihatnya gemas Sendiri.

"Aigoo kenapa Jennie unnie sangat menggemaskan" Celetuk Ryujin membuat Lisa mengerenyit lalu menoleh ke arah Jennie yang mulai tertidur pulas

"Haish jangan menatap kekasihku seperti itu" Geram Lisa tertahan menatap Tajam Ryujin karena telah lancang menatap kekasihnya seperti itu, meskipun Ryujin adik nya tetap saja Lisa tak suka Jika Jennie di lirik oleh orang lain selain dirinya

"Cih dasar pelit" Gumam Ryujin memutar bola matanya malas

"Sudah sudah,Li bawa Jennie kekamar " Perintah Jessica di anggukki Lisa yang langsung menggendong Jennie perlahan agar tidak membuat kucing besar itu terbangun





...





Irene sedang membereskan pakaiannya ke dalam kopernya padahal hari sudah malam. Setelah dari makam orang tuanya, Irene berfikir Jika tidak seharus nya ia berada di tengah tengah  keluarga Kang apalagi ia tak punya status apapun dengan seulgi. Bahkan menjadi kekasih seulgi saja belum tentu pantas tinggal bersama keluarga seulgi.

"Joohyun ah, kau yakin tak akan tinggal disini lagi? " Tanya Seulgi, ia tak Rela jika Irene keluar dari rumah nya karena ia sudah terbiasa dengan kehadiran crushnya itu dirumah

"Aku yakin seul, aku merasa tak enak tinggal disini apalagi aku yang statusnya bukan siapa siapamu" Ucap Irene membuat seulgi tercekat "tapi tenang saja tentang ucapanku untuk menunggumu itu tetap berlaku meski aku tidak yakin seberapa lama aku bisa bertahan" Lanjut Irene semakin membuat seulgi berfikir keras untuk mengerti apa maksud dari ucapan Irene

"Hyunn.. Sungguh aku tak mengerti dengan ucapanmu" Lirih Seulgi ia merutuki otaknya yang terlalu lama mencerna di saat genting seperti ini

"Hah sudah lupakan saja seul, ini salah ku dari awal yang enggan dan terlalu lama untuk meyakinkan diri" Pasrah Irene dengan mata yang berkaca kaca

"Bolehkah aku memintamu untuk tetap tinggal disini? " Pinta seulgi sedikit memohon, sungguh ia benar benar tak rela jika Irene tak lagi berada ditengah tengah rumah keluarga kang

"Tak bisa seulgi, aku tak punya alasan yang cukup kuat untuk itu" Irene menutup kopernya

"Apakah jika aku menyetujui tawaran eomma dan appa untuk bertunangan denganmu itu kau akan tetap tinggal disini? " Tanya seulgi membuat Irene menoleh "eoh mian jika kau tak nyaman tapi sungguh aku tidak ingin kau pergi dari sini, aku sudah terbiasa kau disini. Baiklah aku tidak akan memaksa lagi, mungkin kau tak betah tinggal disini aku memaklumi. Jadi lupakan saja ucapanku barusan" Lanjut Seulgi lalu mulai melangkah keluar kamar namun tiba tiba Irene memeluknya dari belakang dengan terisak membuat seulgi panik

Seulgi segera membalikkan tubuhnya menghadap Irene tanpa melepaskan pelukannya "kenapa menangis hum?" Tanya Seulgi dengan Lembut

"Aku..... "




....





"Kenapa belum tidur? " Tanya Jisoo saat membuka matanya melihat Rosé yang masih terjaga dan menatap dirinya

"Tak bisa tidur" Kesal Rosé mengerucutkan bibirnya

"Apa yang kamu pikirkan hum? " Tanya Jisoo lembut membenarkan anak rambut Rosé yang sedikit menutup wajahnya

"Tidak tauuu" Jawab Rosé memeluk Jisoo "elus elus Chuu" Rengek Rosé membawa tangan Jisoo ke punggungnya

"Ne" Meski matanya nya sangat berat Jisoo tetap mengelus punggung Rosé dengan sayang

"Chuuu" Manja Rosé

"Hmmm" Jisoo hanya berdehem menutup matanya namun tangannyw aktif mengelus punggung Rosé

"Mau lihat kamu punya kumis" Celetuk Rosé membuat Jisoo membuka matanya terkejut lalu setelahnyanya ia berdecak

"Chaeng jangan aneh aneh" Decak Jisoo

"Ini ke inginan baby bukan aku " rosé mengerucutkan bibirnya

"haishh baiklah besok aku akan membeli kumis palsu" Ucap Jisoo mengalah

"Andweee... Baby mau yang asli dan tebal kumisnya" Pekik Rosé

"Astaga chaeng yang benar saja , bagaimana jadinya jika aku brewok, aku masih wanita tulen jika kau lupa" Ucap Jisoo memelas

"Pokoknya harus, ochi tidak mau tau" Pekik Rosé melepas pelukannya lalu berbalik badan memunggungi Jisoo

Kau harus sabar sooyaaa. Batin Jisoo memekik




Tbc



Hai gaesssd!!

Ada yang kangen?

Sorry baru up

JUST OUR STORY (End) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz