26. Akhir yang bahagia [END]

650 40 12
                                    

Maaf bila ada typo bertebaran

Budayakan vote sebelum membaca

Jangan jadi pembaca gelap ya😉

.

.

.

Pagi-pagi sekali Taehyung sudah dibangunkan oleh tantenya. Jika di Daegu semua orang memang rajin, termasuk keluarganya. Taehyung yang masih menahan kantuk mau tak mau harus bangun dan menjalankan harinya.

Di ruang makan, keluarga besarnya sudah berkumpul untuk sarapan bersama. Sebelum meninggal, kakek Taehyung pernah berpesan bahwa mereka harus bersama-sama, jangan sampai ada yang tertinggal.

Taehyung duduk di antara Seungmin dan Sunoo. Sarapan dimulai dengan hening, hanya ada suara dentingan sendok bertemu dengan piring. Taehyung sedikit canggung, karena di Seoul ia terbiasa mengobrol dengan Seokjin saat makan.

Acara sarapan pagi selesai, setiap anggota keluarga wajib mencuci piring sendiri. Tak peduli apapun dirinya, mau itu dokter, pramugari, tentara maupun CEO, mereka semua tetap harus menaati peraturan.

"Sunoo sama Seungmin hyung mau jogging. Hyung mau ikut gak?"

"Kalian aja deh, Jimin belum bangun soalnya" 

"Huh, bilang aja males" ledek Sunoo sebelum menarik tangan Seungmin pergi.

Taehyung hanya menggelengkan kepala melihat tingkah adik sepupunya yang menyebalkan itu.

"Taehyung, kamu gak ikut Sunoo sama Seungmin?" tanya tante Taehyung yang bukan lain adalah ibunya Seungmin.

"Enggak tante, kasian kalau Jimin ditinggal sendirian" jawab Taehyung.

"Kamu sayang banget ya sama Jimin? Tante lihat-lihat anak kamu ceria banget loh"

Taehyung tersenyum menanggapi ucapan tantenya.

"Kamu gak ada rencana nikah lagi?"

Taehyung menoleh lalu menggeleng pelan. Ia selalu saja ditanya seperti ini oleh anggota keluarganya.

"Kasian loh Jimin, sebenernya dia masih harus minum asi Tae"

"Ada temen Taehyung kok, tan"

Taehyung tersenyum miris, dirinya memang bodoh. Selalu menyusahkan Ryujin, padahal sebentar lagi Jungkook sudah tak meminum asinya, mungkin sudah tidak. Taehyung merasa sangat bersalah telah merepotkan Hoseok dan Ryujin. Setiap pagi Ryujin selalu mengirimkan asinya yang sudah dibekukan, dan Taehyung selalu menangis menatap kantong itu. Ia merasa tak menjadi appa yang baik bagi Jiminnya.

"Yakin? Tante cuma kasih saran sih, oh gini aja nanti tante kenalin sama anak temen-temen tante mau, ya?"

"Maaf tante, Taehyung kayaknya gak mau"

Tante Taehyung menghela napas kasar, keponakannya itu memang sangat keras kepala. Tak tahu apakah ada cara untuk membujuknya.

"Taehyung ke kamar dulu ya, tan"

Tak mau berbincang lebih lama, Taehyung memilih melangkahkan kaki ke kamarnya. Ia melihat Namjoon sedang menelepon seseorang disana.

"Iya, iya. Pasti kok, jangan khawatir" ucapnya sambil tersenyum.

Saat pintu ditutup, Namjoon menoleh dan kaget melihat Taehyung sudah masuk ke kamar.

"E-eum, nanti kita teleponan lagi ya. Dahh"

Namjoon segera menutup sambungan dengan seseorang diseberang sana. Mata Taehyung menyipit mengintimidasi Namjoon, dirinya sudah mulai curiga.

"Hyung teleponan sama siapa? Cewek ya?"

[ON REVISION] DADDY & JIMIN | VMINOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz