20 : Aku Berhenti.

653 40 10
                                    

"Udah shinon bilang! Shinon gasuka kak Corazon lebih dari Abang komplek!!" Corazon kaget, baru kali ini ia melihat shinon sepertinya sangat marah, ia tau ia salah, ia juga memberi tahu perasaannya selama ini, tentu saja shinon tidak mau, karna shinon tak pernah menganggap Corazon lebih dari Senior/Abang satu komplek.

***

Sudah hampir 2 minggu shinon di kamarnya, bisa dilihat kalau shinon sangat sedih akibat rasa cinta Corazon ke dirinya, ia sekarang tidak ada teman yang akan menemaninya, ia tidak membenci Corazon hanya saja ia tak bisa mencintai Corazon seperti Bunda dan ayahnya lakukan.

"Anak bunda makan yuk" Ajak elestial sambil membawa nampan ber isi sarapan milik anak kesayangannya itu, shanon juga ikut menemani kembaran tersyang nya itu, ia tau rasa sakit yang dirasakan Corazon, namun rasa sakit dari Shinon sangat terasa mungkin karna mereka punya ikatan batin.

Disana berdiri Corazon, di ambang pintu ia merenungi keputusannya, ia akan meminta maaf kepada shinon kali ini, tidak ada ba bi bu be bo, ia akan minta maaf benar benar.

Suara ketukan terdengar, elestial langsung bergegas membuka, mungkin ia mengira suaminya datang, namun setelah melihat sosok yang tidak asing di matanya, sepertinya ia salah.

"Maaf tant, Corazon bikin shinon mogok keluar ya?" Ucapnya menatap mata sang lawan bicara

"Iya, tapi tante juga maklum kok" Elestial menjawab dengan anggunnya, bisa ia tau yang disakiti bukan hanya anak perempuannya, namun juga Anak lelaki ini tersakiti sedemikian juga.

"Shinon ada di balkon kamarnya, tante tau kamu datang karna itu" Ucap elestial dan Corazon langsung berhembus ke atas

"Shin.." Lirih kecil Corazon, yang dipanggil juga cepat memberikan atensinya ke pemanggil, ia melihat orang tersebut dengan tatapan kesal, seakan akan membenci orang di depannya ini.

"Hm?" Jawab singkat Shinon, Corazon merasa bersalah, perempuan di depannya ini adalah pribadi yang menyenangkan, sama seperti kembarannya, namun ia murung akibat pernyataan dirinya, apa dia menjadi seseorang pendosa kali ini?.

"Maafkan bang Corazon.." Ucapnya menatap sosok yang ia idamkan, sebelum akhirnya berakhir dengan sakit hati.

"Aku janji.. Aku berhenti" Lanjutnya seakan akan sesak, ia pergi meninggalkan kamar gelap itu, ditutup dengan isakan sedih dari kedua belah pihak, mereka tak bisa saling membenci, sudah sangat mudah ditebak bahwa hal ini akan suatu saat terjadi. Apa yang terjadi

Corazon sudah berhenti.

"Padahal ada aku yang nungguin kamu, masih aja kamu ngejar orang lain"

Ucap orang itu menatap wajah orang yang ia cintai.

#A

Hayooo itu siapaaaa

Komplek MCYT (OnGoing) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang