》2,0《

1.9K 202 5
                                    

Jakarta.

|pertemuan kembali|

Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Jeno kini berada di after graduation party Chenle, pesta yang sangat megah, di panggung berdiri semua teman teman sekelompok nya dulu, kecuali ia dan renjun, dengan baju kelulusan mereka.

Mengapa Jeno tidak disana?? Ya karena dia dan Renjun mengambil tahun yang lebih cepat jadi mereka sudah lulus duluan bersama Jaemin, walau Jeno tak ada waktu untuk bertemu dengannya selama wisuda karena ia langsung di bawa pergi oleh Taeyong dan teman temannya untuk melakukan party mereka sendiri.

Jeno menatap bangga teman temannya, mereka telah berkerah keras untuk mendapatkan gelar masing masing, namun di satu sisi ia juga sedih karena ini minggu terakhir dia ada di sini.





3 bulan yang lalu.

Doyoung berjalan mendekati Jeno yang sedang bermain ponsel di karpet ruang tengah mereka, doyoung hanya bisa menggelengkan kepala karena Jeno selalu lebih memilih tiduran di karpet itu dibanding di sofa yang telah doyoung belikaan.

"Jeno, kakak ada tawaran kerja untuk kamu, tapi itu ada di UK, apa kamu mau?" Ujar Doyoung, dan Jeno otomatis langsung menengok kan kepalanya ke doyoung dengan wajah terkejut.

Bagi yang belum tau, tak lama sebelum wisuda Jeno, Taeyong menawarkan sebuah pekerjaan sebagai model di bawah agensi milik orang tuanya, Jeno yang waktu itu memang tidak tau harus kemana setelah lulus pun meng-iya kan tawaran itu dengan Doyoung sebagai manajernya, ya walau dengan paksaan, tapi doyoung tetap menerima itu, katanya biar beban tentang biaya hidup tak bertumpu hanya kepada suaminya.

Jeno diam sejenak menatap sang kakak, "boleh aja, Jeno ga masalah, berapa lama aku harus tinggal di sana??" Kini Jeno bangkit dari tidurnya dan duduk menyender pada meja kopi.

"Kemungkinan 6 bulan, engga terus terusan, kamu bakal dapet job di sekitar Eropa juga," Jeno mengangguk anggukan kepalanya, ia kini kembali memainkan ponselnya.

"Kalau Jeno berangkat setelah graduation party nya Chenle boleh kan kak?" Jeno melirik doyoung dana di balas anggukan oleh yang lebih tua.








Setelah bercengkerama dengan teman temannya, jeno pergi keluar untuk duduk di taman, tak lama ada seseorang yang datang menghampiri dia, jeno pun menengok untuk melihat siapa itu.

Iya itu Jaemin.

Jeno terkejut, Jaemin tetap berjalan mendekatinya dan akhirnya duduk bersebelahan dengan jeno. Suasana menjadi agak canggung untuk kedua belah pihak, tidak ada satupun dari mereka yang ingin mengeluarkan sepatah kata.

Jeno mengalihkan pandangannya ke arah sebuah air mancur yang kata Chenle, 'ini cukup murah dan terlihat keren jika aku taruh di sini,' dan jeno hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Belum sempat satu pun dari mereka mengucapkan sepatah kata, Taeyong yang ternyata memperhatikan Jeno sedari tadi langsung menghampiri mereka.

"Hi jen, ambil makan yuk? Oh ada Jaemin, Hi," sapa Taeyong selagi ia mengalungkan tangannya di pundak Jeno dan menariknya pelan agar mendekat ke badannya.

"Halo kak," balas Jaemin selagi sedikit menundukkan badannya, Jeno tidak menghiraukan jawaban dari Jaemin, ia bangkit dr duduknya dalam mendekatkan badannya ke Taeyong.

"Ayo kak, Jeno lapar," dengan itu Jeno berjalan terlebih dahulu yang langsung di susul oleh Taeyong, jaemin yang melihat itu hanya bisa tersenyum pilu karena ia masih berasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan.

Sejujurnya waktu itu, wanita yang Jeno lihat bersama Jaemin adalah anak dari kenalan ibunya, yang saat itu di jodohkan dengannya, namun selepas ia melihat Jeno di art exhibition ia menjadi yakin jika ia benar benar jatuh kepada Jeno, dan malam itu juga ia berbicara langsung ke sang ibunda jika ia sudah memiliki calon pasangannya nanti, walau dalam satu pihak ia tau Jeno mungkin tidak akan mau bertemu dengannya untuk sementara waktu.

Dan betul saja, setelah sekian lama akhirnya mereka bertemu, Jeno tak menyapanya sekalipun. Jujur, Jaemin sudah hampir menyerah, tapi ia tetap berusaha untuk mengejar Jeno sekali lagi, kalau dia tidak berhasil.. ya dia sebenarnya tidak tau harus bagaimana juga.

Jaemin menghela nafasnya dengan berat lalu melihat ke arah lagit dengan mata yang mulai berkaca kaca, dadanya pun mulai terasa sesak sekali.

"Jeno.. aku mohon sekali saja," ucapnya dengan lirih.

















■■■■■■■■■■■■■■■■■■

Nah loh Jeng jeng
Ada apa niiii
Mari di tunggu  ya tsay heheh

Vomentnya cinta <3

KAK PRESMA! [Jaemno]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora