H12 - Kelulusan

4.5K 86 1
                                        

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

𝐓𝐰𝐞𝐧𝐭𝐲 𝐅𝐢𝐯𝐞 𝐃𝐚𝐲'𝐬
──────────────────

Cintya dan juga Mika sedang asik melakukan siaran langsung di instagram, mereka bercerita dan tertawa bersama lalu melakukan hal random lainnya. Terkadang ada komentar jahat dan juga ada yang mengatakan Mika dan Cintya sangat cantik.

Mata Mika menyipit ketika membaca deretan kalimat oleh pengikut instagramnya.

"Cantik - cantik kok gak punya pacar? Sini malmingan bareng gw"

Raut wajah Mika seketika menjadi sinis, "Siapa lo nyuruh - nyuruh? Lagian ini pasti trik lo supaya gw mau jalan bareng lo" Cintya hanya terkekeh kecil melihat Mika yang berkata seperti itu.

Kakak perempuan Candra itu melihat ke arah jam dinding, sudah hampir pukul tujuh malam. Tapi, orang tua nya belum kembali ke rumah.

"Gw mau nelfon mama dulu" kata Cintya yang diangguki Mika.

Cintya pergi dan datanglah Candra. Kebetulan dia baru saja bangun dari tidur sorenya, kebo sekali bukan. Mika melirik sekilas dan menyuruh Candra untuk mendekatinya, cowok itu menurutinya.

Candra mengerjapkan matanya pelan, jiwa nya masih berada di alam lain. Cowok itu mendekat dan langsung memeluk Mika tanpa tahu bahwa kakak kelasnya itu sedang live instagram.

Mika langsung membulatkan matanya dan buru - buru mengambil ponselnya lalu mematikan siaran langsung yang berlangsung.

"Lo itu, liat sikon dulu kalo mau pelukan" oceh Mika yang ditanggapi gumaman tak jelas Candra.

Candra meletakkan wajahnya di ceruk leher gadis itu lalu menyesapnya pelan. Candra menarik wajahnya dan menatap Mika dengan wajah polosnya, "Mau nenen."

"Dih dih sape lo" raut wajah Mika langsung berubah menjadi sinis dan mendorong Candra begitu saja. Cowok itu sedang tidak siap, sehingga hanya dengan dorongan kecil ia jatuh ke belakang.

Mika berdiri tanpa wajah bersalah dan meninggalkan cowok itu begitu saja. Malas sekali, dasar cowo sangean. Batin Mika sepertinya sedang memaki - maki Candra.

***

Keesokan paginya, Mika sudah siap dengan pakaian rapinya. Hari ini adalah hari kelulusan sekaligus perayaan siswa - siswi di sekolahnya.

Dengan percaya diri, gadis itu melangkah turun ke sekolah, ngomong - ngomong. Mama dan Papa Mika tidak bisa datang, begitupun dengan Om Putra dan Tante Ayu. Jadi yang menjadi pendukungnya untuk hari ini adalah Kak Cintya dan Candra.

Senyuman gadis itu merekah ketika mendapati sekolahnya yang dihias dengan begitu cantik, dia mengambil ponselnya dan mengabari teman - temannya. Dimana mereka berkumpul.

Memasuki gedung aula, Mika mendapati panggung yang ditutupi karpet merah dengan banyak meja yang terdapat penghargaan berupa; piagam, piala dan sertifikat.

"Gila, bagus banget" gumamnya menatap kagum.

Para murid berdatangan begitupun dengan Cintya dan Candra, Cintya dengan dandanan cantik dan bucket bunga cantik yang berada di kedua tangannya.

Saat pengumuman kelulusan berlangsung, mata Candra tak pernah lepas dari Mika. Harus dia akui, gadis itu sangat cantik dan terlihat dewasa untuk hari ini.

Mata tajamnya mengawasi gadis itu dari menaiki tangga ke panggung acara, menerima medali dan bersalaman dengan para guru lalu terakhir turun dari panggung.

Acara kelulusan berlangsung dengan lancar, acara terakhir adalah membuat kenangan dengan berfoto. Cintya datang menghampiri Mika dan memeluknya.

"Selamat ya Mika atas kelulusannya" ujar Cintya dengan penuh semangat lalu memberikan bucket bunga tadi.

Mika tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Mereka berfoto dan Candra yang menjadi tukang foto. Setelah acara foto - foto selesai, Candra menghampiri Mika. Dia memberikan air botol mineral kepada gadis itu.

"Minum" kata Candra menyerahkan air botolnya.

"Makasi" jawab Mika lalu meneguk air pemberian Candra.

Pria itu memperhatikan cara Mika minum, dia bahkan sampai meletakkan tangannya di dagu. Menatap gadis itu penuh kagum.

Mika melirik sekilas Candra lalu menutup mata pria itu, "Jangan diliat gitu, gw malu" katanya.

Candra terkekeh pelan dan menggenggam tangan Mika, dia mendekatkan wajahnya kehadapan gadisnya.

"Lipstick lo tebel banget" komennya.

Mika langsung memberikan respon panik, "Masa?! Duh masa tebel si, jelek dong tadi? Kaya tante - tante."

"Ambilin kapas Can, ada di Kak Cintya. Dia lagi ada di kantin beli makanan" perintah Mika.

Candra menggeleng pelan, "Gw punya kapas."

"Mana?"

Pria itu melihat keadaan sekitar yang sepi? Dia menarik tangan Mika hingga ke parkiran lalu masuk ke dalam mobil. Disana, Candra mulai mencium bibir Mika guna menghilangkan warna lipstick yang terlalu tebal? Atau mungkin hanya mencari kesempatan. Ah entahlah, selamat untuk Mika.

"Brengsek, jangan cium - cium gw"

"Tapi lo suka kan?"

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


25 DAY'S [ ✓ ]Where stories live. Discover now