Chapter 45

1.1K 176 65
                                    

Dari chapter sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar readers lebih membela Dabi daripada Todoroki. Saya jadi kasihan sama Todoroki:V Ga ada yang dukung:")

Info sebentar

• Kalian ingat kan pas scene Endeavor bawa Alice ke rumah sakit trs disamperi sama Nezu? Di chapter 17. Nah itu kan ada yang nguping. Dan yang nguping itu si Dabi. Posisinya udah tengah malem, kok bisa Dabi ada disana padahal tadi udah dibawa pulang Endeavor? Biasalah, kabur.

Udah, gitu aja seh:v

Nah, silahkan mulai membaca🦜

Malam itu sudah berlalu. Cerahnya langit dipagi hari menyambut rutinitas para Murid yang sekarang ini tinggal di asrama.

Setelah semua murid bangun, mereka segera beranjak menuju kamar mandi untuk menyikat gigi mereka serta membersihkan diri. Mereka akan sarapan bersama-sama dan berangkat menuju sekolah.

Berbeda dengan Alice. Disaat yang lainnya merasa senang dan bersemangat, dia malah masih terduduk lesu di sofa asrama. "Kenapa pelajaran tidak dilakukan di asrama saja? Aku malas untuk belajar disekolah"

Iida dengan cepat menghampiri Alice dan membawanya berlari menuju U.A, "Alice-san! Hilangkan rasa malasmu dan cepat berangkat! Aizawa-sensei pasti akan marah jika ada yang telat. Dan juga, sebagai Wakil kau harus terus mengikuti ketua!"

BRAAK!

Pintu kelas didobrak oleh Iida yang tengah menggendong Alice di punggungnya. Dia langsung masuk dan mendudukkan Alice di bangku nya, Iida menceramahi Alice serta memberikan kata-kata mutiara untuk memotivasi Alice agar lebih bersemangat.

Lalu tak lama suara deritan pintu mengalihkan semua atensi yang ada dikelas. Itu adalah Aizawa. Iida kelagapan, dia mengambil beberapa helai rambut Alice untuk menutupi bekas kemerahan dilehernya.

Aizawa melihat itu.

"Ada apa, Iida?"

Intonasi suaranya tidak pernah berubah. Selalu saja terdengar malas. Tapi meskipun begitu, semua murid dibuat panik olehnya saat Aizawa menatap tajam Iida dan Alice.

"T-tidak ada apa-apa sensei! Semuanya baik-baik saja!" Iida memberikan hormat kepada Aizawa.

Aizawa memicingkan matanya. perhatiannya beralih ke Todoroki lalu kembali lagi ke Alice.

"Kalian berdua tidak melakukan yang aneh-aneh, kan?"

Sebelum Alice menjawab, Mina beserta murid lainnya menjawab dengan lantang, "TIDAK SENSEI!"

Aizawa sedikit tersentak karena teriakan mereka. Kelopak matanya berkedut, ia semakin lelah untuk mengurus kelas abnormal ini.

Pria itu memejamkan matanya dan menghela nafas pelan. Aizawa kemudian meletakkan beberapa kertas yang ia bawa dimeja lalu berdiri tegap didepan papan tulis.

"Semalam sudah kukatakan. Jurusan Pahlawan tahun pertama kelas A, target saat ini adalah mendapat lisensi sementara. Lisensi Pahlawan ini terdapat tanggung jawab besar. Tentu saja, ujian untuk mendapat lisensi akan sangar ketat"

"Meski hanya Lisensi Sementara, tapi tingkat kelulusan tiap tahun kurang dari 50%"

Alis Minet saling bertaut, "Padahal hanya Lisensi sementara, kenapa sampai sesulit itu?"

"Jadi mulai hari ini, kalian membutuhkan setidaknya..."

Pintu kelas terbuka dan memperlihatkan Midnight, Cementoss dan Ectoplasm.

"Melatih dua jurus andalan"

"Jurus andalan! Akhirnya yang seperti ini ada juga di sekolah!"

"Pelajaran ini terasa pahlawan sekali!"

'𝐕𝐀𝐌𝐏𝐈𝐑𝐄' 𝐁𝐍𝐇𝐀 𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂Where stories live. Discover now