Chapter 7

77 8 0
                                    

Hari ini kebetulan Ayahnya Febri berkunjung, Beliau mau ngecek Febri dan juga Vian. kini Febri sedang meminta Dispensasi kepada sang Ayah

"Yah, Brian cintanya sama Tian bukan sama Gio" Ujar Febri dengan lantang.

"Bri, Ayah paham kalian berdua gasaling suka apalagi cinta, mangkanya Ayah minta kalian buat pendekatan dulu, biar kalian bisa kenal satu sama lain" Balas sang Ayah

"Tapi yah, Brian ngga perlu jodoh-jodohan begini, udah beda jaman yah"

"Bri, kamu sama Tian dulunya apa? Temen kan? Terus kalian bisa saling suka karena apa? Karena kalian itu deket dan selalu bareng-bareng, kamu sama Gio juga bisa ko kaya gitu" Ayahnya Febri bener-bener keras kepala

"Yah, aduh gimana ya aku jelasinnya ke Ayah" Febri mengusap wajahnya, ia kehabisan akal.

"Kamu tinggal nurut aja kenapa sih bri? Demi Ayah, Ayah udah tua bri, Ayah pengen liat kamu bahagia"

"Bahagianya Brian ada di Tian Yah"

Ayah Febri berdiri dari duduknya, "Nanti Ayah pikirin lagi ya" Ujar sang Ayah, beliau menepuk pundak Febri sebelum pergi meninggalkan sang anak yg benar-benar frustasi dibuatnya.

Ayah Febri berdiri dari duduknya, "Nanti Ayah pikirin lagi ya" Ujar sang Ayah, beliau menepuk pundak Febri sebelum pergi meninggalkan sang anak yg benar-benar frustasi dibuatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Febri kuliah kaya biasanya, yg gabiasa tuh Febri dijemput sama Gio.

Gio bilang dia disuruh Ayahnya untuk lebih ngetreat Febri dengan nyata, kalau cuma foto doang Ayahnya Gio gabisa percaya.

Tadi Febri ditelpon sama Gio, katanya Gio udah ada didepan gerbang kampus, mau ga mau Febri nyamperin ke sana. Untungnya Tian lagi sibuk di Perpustakaan.

Febri hafal mobilnya Gio, ia langsung buka pintu terus masuk ke dalam mobil.

Hening, Gio juga lagi bengong dan dia ngga sadar kalau Febri udah ada didalam mobil dan duduk disebelahnya.

Febri menepuk pundak Gio beberapa kali, dan benar saya Gio sedang melamun.

"Ngelamunin apaan lo?" Tanya Febri

"Gaada" Jawab Gio singkat.

"Kalau ada masalah mending cerita aja ke gue"

"Gue gapapa"

"Kata gapapa tuh cuma buat kaum-kaum lemah doang tau ga" Ujar Febri.

Gio diam tidak menyahuti omongan Febri, ia memilih untuk menyalakan mesin mobilnya dan melajukannya sesuai dengan arah jalan kemana mereka akan pergi.

"Gio, kalau ada masalah jangan sungkan buat cerita sama gue, gini-gini gue bisa jadi pendengar yg baik" Ujar Febri

Gio menganggukkan kepalanya, "Thanks ya Bri, untuk kali ini gue bener-bener belum bisa curhat apa-apa ke lo, gue banyak pikiran banget jadi ngga akan sempet buat cerita" Balas Gio

"Iya, santai aja Gio"

Sekitar 25menitan mereka sampe restoran.

Febri dan Gio langsung masuk ke dalam ruangan yg sudah diBooking oleh keluaga Gio.

AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang