chapter 11

50 9 0
                                    

Hari ini Febri sudah bangkit, ia sekarang sudah terbiasa dengan sikap Tian padanya, bahkan Tian mau menjauh pun Febri sudah tak masalah lagi.

Ingat, Lain dimulut lain pula diHati.

Kini Febri memberanikan diri untuk menemui Tian, ia bertekad "Pokonya gue hari ini harus tanya Tian, Kenapa dia ngacangin gue, kenapa dia jauhin gue, kenapa dia jaga jarak sama gue!!" monolog Febri mengabsen pertanyaan apa saja yg akan ia tanyakan nanti pada Tian, sambil berjalan dengan penuh semangat dilorong kampus.

Pas Febri sudah sampai dikelas ia mengurungkan diri untuk masuk dan memilih untuk diam diambang pintu, tadi tak sengaja ia melihat Tian sedang mengobrol berduaan dengan Ara.

Febri menghela nafasnya, "You can do it Brian!" Ujarnya menyemangati dirinya sendiri dan dengan berat hati serta sakit hati Febri memberanikan diri untuk melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas.

Febri berjalan ke tempat dimana dia duduk, tanpa ia sadari mata Tian bergulir memperhatikannya .

Febri jengah dengan Ara yg makin kesini makin mengambil perhatian Tian, 'Back stabber' Umpat Febri dalam hati.

Febri mengedarkan pandangannya pada seisi kelas, 'Sial, yg lain pada kemana? Sengaja banget biar kita bertigaan gini' Omel Febri dalam hati.

Beberapa menit kemudian akhirnya Febri kembali mengambil keberuntungannya, tiba-tiba ia menjadi berani, "Ekhem" Febri berdeham untuk memecah pembicaraan dua insan berbeda jenis kelamin disebelahnya tersebut.

'Got it!' Pekik Febri dalam hati saat senjatanya mengenai sasaran, mereka berdua langsung berhenti berbicara dan menoleh ke arah Febri

Febri langsung saja menatap Tian disebelahnya, "ngg... sorry Tian, gue mau ngobrol sama lo.. bisa?" Tanyanya dan beruntungnya Tian langsung menganggukkan kepalanya menyetujui permintaannya.

Entah kenapa suasananya jadi canggung.

Febri lebih dulu berdiri dan melangkah keluar dari kelas.

"bentar" Ujar Tian pada Ara, lalu ia menyusul Febri yg sudah berada diluar kelas.








"Anu Tian"

"Hmm?"

"Gimana ya ngomongnya"

"Apa ngomong aja?"

"Gini Tian"

"Iya?"

"Anu.."

"Apa sih Feb? Lo mau ngomong apa? Kalo gapenting-penting amat gue balik lagi ke kelas, lo udah motong perbincangan gue sama si ara dan lo juga udah buang-buang waktu gue"

Jleb!!!

Febri kaget Tian bicara seperti itu dengan intonasi yg cukup tinggi.

Febri menundukkan kepalanya, "S-sorry, T-tian gue.. gue mau n-nitip absen sama lo soalnya gue.. gue lagi males banget ngampus.. itu aja" Balas Febri terbata-bata lalu ia memberanikan diri untuk menatap Tian, "L-lo b-bisa balik lagi ke kelas, mm-makasih" Febri langsung pergi dari sana, ia berlari ninggalin Tian yg makin ngerasa bersalah.

"FEB!!" panggil Tian, tapi sayang Febri sudah hilang dari pandangan.

DUGH!!

Tian menonjok tembok yg ada didekatnya, "Goblok, Tian lo bener-bener goblok!!" Maki Tian pada dirinya sendiri.

.
.

Febri bolos lagi hari ini

Karna bukan jam pulang kuliah jadi dia ga dijemput Gio, kakinya melangkah menyusuri trotoar menuju halte bis, menunggu bis jurusannya datang.

AsmaraWhere stories live. Discover now