[0.2 physical touch]

126 29 15
                                    

𝚛𝚎𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚍𝚎𝚍 𝚜𝚘𝚗𝚐:𝙸𝚗𝚝𝚘 𝚢𝚘𝚞 𝚋𝚢 𝙰𝚛𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙶𝚛𝚊𝚗𝚍𝚎–

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝚛𝚎𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚍𝚎𝚍 𝚜𝚘𝚗𝚐:
𝙸𝚗𝚝𝚘 𝚢𝚘𝚞 𝚋𝚢 𝙰𝚛𝚒𝚊𝚗𝚊 𝙶𝚛𝚊𝚗𝚍𝚎–

[0.2 physical touch]

Selesai mempersiapkan segala keperluan upacara, Shuhua dan beberapa anggota OSIS lainnya berkumpul menjadi satu berdiri di pinggir lapangan sembari menunggu bel berdering tanda upacara akan segera di mulai.

Shuhua dan anggota organisasinya nampak bercengkrama ringan membahas hal-hal random.

Tepat di menit ketiga setelahnya, bel berdering nyaring menandakan upacara bendera yang rutin dilaksanakan di hari senin akan segera dimulai. Dapat Shuhua lihat rombongan kelas Jeno mulai memasuki lapangan upacara.

Dahi Shuhua berkerut tajam saat mengetahui bahwa Jeno belum juga memakai dasinya. Benda itu malah dengan asal ia ikatkan di kepalanya seperti bandana.

Shuhua berdecak kecil. Kesal, tentu saja. Dan saat Jeno menatapnya lekat, barulah Shuhua melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Jeno. Jeno senang betulan. Rencana modusnya setengah berjalan lancar.

“Dasinya kenapa belum dipake?”

Jeno menyengir lebar. “Hehe, kan mau dipakein kamu.” katanya, mendapatkan sorakan dari beberapa teman Jeno yang bersama pemuda itu.

Shuhua memutar bola matanya malas. Bergerak menarik Jeno menepi di pinggir lapangan dan menjauhi orang-orang. Shuhua mengambil alih dasi yang sebelumnya sudah dilepas dari kepala oleh Jeno.

Dengan telaten Shuhua bergerak lihai memasangkan dasi dikerah seragam milik Jeno. Sedangkan Jeno, ia tersenyum lembut penuh kagum. Memuji kecantikan Shuhua yang tengah serius memasangkan dasi untuknya.

Pikirannya meliar kemana-mana. Membayangkan suatu hari ia dan Shuhua sudah terikat dalam hubungan suami istri dan Shuhua tengah memasangkan dasi saat Jeno hendak pergi bekerja di kantor.

Meski hanya membayangkan namun terasa menyenangkan bagi Jeno.

Shuhua melirik ke atas, melirik Jeno yang tengah senyum-senyum sendiri. Jeno yang sadar diperhatikan spontan menarik gemas hidung Shuhua hingga kepala Shuhua maju beberapa centimeter.

Shuhua berdecak, memukul tangan kanan Jeno yang masih menarik hidungnya. “Jahil!! Sakit tau!” ketusnya membuat Jeno semakin tersenyum gemas.

Belum jera juga, Jeno masih lanjut mengusili Shuhua dengan mengacak-acak rambut Shuhua. Lagi-lagi Shuhua dibuat mengelus dada dengan tingkahnya.

“Diem Jenn!” sengaknya.

Bukannya diam, Jeno malah berganti menusuk-nusuk pipi Shuhua dengan gemas. Shuhua hanya mampu menghela nafas berusaha sabar atas perlakuan Jeno kepadanya.

“Gemes banget sih cantiknya aku. Lulus sekolah langsung nikah yuk, cantik?”

Shuhua hanya melirik tajam. Shuhua merapihkan bentuk dasi Jeno agar semakin membentuk segitiga sempurna sebagai tahap akhir memasangkan dasi Jeno.

boyfieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang