6. Tinggal Bersama

1.7K 112 2
                                    

"Au au... Bisa ga jangan meledak sakit tau" teriak Eky dari arah dapur

"Baka apa yang sedang kau lakukan?!" (Baka=Bodoh)

"Aku sedang memasak, lihat telur itu meledak ledak" ucap Eky menunjuk telur gosong yang ada di dalam teflon. Suga segera mematikan api kompor.

Dia menghela nafasnya kasar. Mencoba bersabar dengan manusia yang ada di depannya itu "kalau tidak bisa melakukan sesuatu jangan dilakukan. Kau berencana mengacaukan dapurku?"

"Ya maaf. Tapi kamu bilang aku harus memasak untukmu"

"Lihat! Menurut mu apa ini layak untuk dimakan?" Tunjuk Suga pada telur gosong itu

"Aku ga tau soalnya aku selalu makan yang setengah Mateng"

"Ck. Hontoni baka!"

"Hah?"

"Sekarang bersihkan kekacauan yang kau buat. Biar art saja yang memasak kau silahkan mengerjakan pekerjaan yang lain"

"Tapi aku belum sarapan" rengek Eky. "Kerja dulu baru makan" ucap Suga.

Akhirnya Eky memilih untuk memotong tanaman. "Aku bentuk jadi apa ya?" Dia menatap tanaman yang ada di depan rumah itu sambil berpikir.

"Aja bentuk love saja ah"

Mulailah dia menggunting daun, ranting tanaman itu sambil berimajinasi bentuk love. Akhirnya setelah hampir satu jam karya nya sudah jadi. Dia bertepuk tangan melihat hasilnya meskipun tidak seperti bentuk love pada umumnya tapi hampir mendekati.

"Berarti sudah boleh makan" gumam Eky dia segera menuju dapur kemudian duduk di meja makan setelah mencuci tangannya terlihat semua masakan sudah tersedia tetapi di mana Suga?

"Suga! Hey my friend kamu dimana?"

"Apa?" Suga keluar dari sebuah ruangan yang Eky tidak tau ruangan apa itu

"Ayo makan" ajak nya sambil menggandeng tangan lelaki yang lebih tinggi darinya itu.

Mereka berdua sudah berada di meja makan. Eky yang sudah lapar langsung memasukan makanan kedalam mulutnya. Suga sudah lelah untuk berdebat dengan anak itu jadi dia biarkan saja.

"Itadakimasu" Suga menempelkan kedua telapak tangannya kemudian memakan makanannya.

Setelah kenyang Eky berjalan kekamarnya dia terasa mengantuk padahal masih pagi. Mungkin karena dia bangunnya kepagian.

"Selamat pagi tuan" sapa para penjaga didepan

"Siapa yang membentuk tanaman itu?" Tanya Suga melihat tanaman nya berubah bentuk

"Teman tuan yang melakukan nya" jawab penjaga

"Bentuk yang mengerikan. Panggil tukang kebun untuk merapikan kembali tanaman nya"

"Baik tuan"

Tidak terasa sore hari telah tiba rupanya Eky tertidur cukup lama dan dia merasa lapar sekarang. "Kemana ya art nya kok gaada?" Dia celingak-celinguk mencari art yang biasa memasak

"Ah bikin sendiri aja kalau gitu" Eky berjalan ke dapur. Dia mengacak-acak isi kulkas dan ketemu lah sebungkus ramen instan langsung saja dia seduh karena perutnya sudah minta diisi.

Singkatnya sekarang sudah jam 9 malam. Suga belum kembali, Eky masih tiduran di depan tv. Dia nekat nonton acara tv jepang meskipun tanpa subtitle. Keren sekali bukan

Brakkk. Eky terbangun mendengar suara pintu yang terbuka nyaring.

"Suga. Kamu mabuk?"

"Kenapa kamu ada sini. Pergi tidur" racau Suga. Mana bisa Eky tidur jam 9 malam dia juga baru bangun jam 5 tadi sore.

"Berat banget sih. Kamu makan batu ya?" Gumam Eky sambil membawa tubuh Suga menuju kamarnya yang ada di lantai dua.

Setelah merebahkan Suga diatas kasur. Eky segera beranjak pergi tetapi tangan nya langsung ditarik oleh Suga dan Eky berakhir diatas tubuh lelaki yang sedang mabuk itu.

"Hmpph" tanpa aba-aba Suga langsung mencium dan melumat bibir Eky.

"Ah-hmpphh s-suga..."

Merasa kehabisan nafas Eky memukul-mukul bahu Suga dan dia melepaskan ciumannya.

"Kawaiine" bisik Suga. Eky merasa bulu-bulu halus di sekitar telinga nya meremang.

"Suga apa yang__ hmpphh" bibirnya kembali di lumat kali ini Suga memainkan lidahnya. Lama-lama Eky yang tentu saja seorang pria normal. Normal dalam artian memiliki nafsu. Tentu saja terangsang dan membalas ciuman itu.

Tangan Suga mulai masuk kedalam kaos Eky memainkan putingnya dengan lembut.

"Ahh.. ini enak" ucap eky. Kalau biasanya dia yang memainkan puting mantan-mantan wanita nya kini putingnya yang dimainkan, pantas saja wanita kalau disentuh putingnya keenakan karena memang segeli itu.

Eky mulai memasukan penis besar Suga kedalam mulutnya. Berdasarkan dari pengalaman dan video yang sudah dia tonton yang dilakukan sudah benar, dijilat, dihisap dan gunakan lidah lalu gerakan maju mundur.

Kini mereka berdua sudah telanjang entah kapan mereka melepaskan baju nya masing-masing. "Kalau untuk Suga aku posisi bawah" ucap Eky dia mengarahkan jari Suga pada lubang pantatnya.

Suga meraih sebuah gel didalam laci dan melumuri jarinya kemudian memasukkan dua jari kedalam lubang sempit berwarna merah muda itu.

"Ohh yeahh. Ini enak. Terus, terus lebih cepat" pinta Eky merasa jari panjang itu menyentuh prostat nya

"Seperti yang terlihat kau sangat cabul" ucap Suga sambil terus menusukkan jarinya dan kini tangan yang satunya mengocok penis Eky.

"Ahh aku.. aku mau cum"

"Tahan. Seperti ini lebih baik"

Blesss... Akhirnya Suga memasukkan penisnya ke dalam.

"Ah fuck. Itu sakit"

"Suga bahasa Jepang nya sakit apa?" Tanya Eky disela hentakan yang diberikan Suga

"Kenapa kau ingin belajar bahasa, nanti saja. Fokus hanya pada ku"

"Ahh lebih cepat please... "

Suga terus menggerakkan pinggulnya. Dia akui Eky benar-benar manis. Kulit yang putih bersih sangat kontras dengan puting dan bibirnya yang pink.

"Eroi" bisik Suga lagi. Eky fokus merasakan kenikmatan yang diberikan Suga tanpa bertanya apa arti kata-kaya yang diucapkan olehnya.

"Ahh aku mau cum lagi"

"Bersama" Suga mempercepat gerakan nya. Ini sudah ronde ketiga mereka melakukannya. Suga menumpahkan spermanya di dalam, dan Eky keluar mengenai perut kotak-kotak milik Suga.

"Ah kimochi" ucap Eky sambil memejamkan matanya.

"Tau artinya?" Tanya Suga"

"Tau. Enak kan artinya"

"Dimana kamu belajar?"

"Video porno"

Suga yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya. Kemudian berbaring disebelah Eky setelah membersihkan dirinya dan Eky.

.
.
.
Tbc

Arigato (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang