KALIAN MALES VOTE DAN COMMENT?? AKU MALES UPDATE PART BERIKUTNYA!
𖥔 ࣪˖ Thantophobia: The Phobia Losing Someone You Love. Translate: (Phobia Kehilangan Seseorang Yang Kamu Cintai) 𖥔 ࣪˖
***
Di rasa Arkan sudah tertidur pulas, Nayara melepaskan pelukannya secara perlahan lalu bangkit dari tempat tidur Arkan. Nayara menatap kekasihnya itu yang masih tertidur sambil memeluk guling, mengira bahwa itu masih dengan gadis yang sama, padahal itu guling.
Nayara melangkahkan kakinya menjauhi kasur Arkan dan berniat akan tidur di kamar Azura. Namun, Nayara mengurungkan niatnya ketika mendengar isakkan dari Arkan.
"Naa.. k-kemanaa hiks.." Nayara memutar tubuhnya menghadap Arkan yang berjalan mendekatinya. Arkan memeluk Nayara erat dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher Nayara. Nayara meneguk air liurnya lalu membawa Arkan ke tempat tidurnya lagi.
Arkan benar-benar mendekap Nayara. Pelukan itu bagaikan perangko dan juga surat, sangat lekat, keras, dan susah untuk di lepaskan.
"Mommy Nayalaa.." gumam Arkan pelan sambil menatap Nayara penuh ketulusan. "Apa?" sahut Nayara dengan nada ketusnya. Arkan langsung melepaskan pelukannya dan berbalik badan memunggungi Nayara. Nayara berniat untuk menjahili kekasihnya yang sedang marah kepadanya itu.
Nayara turun dari kasur dan melangkahkan kakinya keluar kamar Arkan. Arkan mengubah posisinya dan detik itu juga, Arkan menangis. Arkan ikut turun dari kasurnya dan berlari menyusul Nayara yang sudah hilang, entah kemana perginya itu. Saat itu, Arkan menangis sejadi-jadinya dan meraung-raung dengan volume yang besar, membuat Nayara dan Azura yang berada di dalam ruangan itu panik.
Nayara membuka pintu kamar Azura dan saat itu juga, Arkan menubruk tubuh Nayara sehingga Nayara terhuyung kebelakang, tetapi untungnya tidak jatuh. Arkan menangis sesenggukan memeluk pinggang Nayara sambil mencari tempat ternyaman untuk menyembunyikan wajahnya, namun, Arkan tetap memilih ceruk leher Nayara sebagai tempat ternyaman.
Arkan mendorong pelan otubuh Nayara agar terduduk di sofa yang tak jauh dari tempatnya berdiri, Arkan menjadikan paha Nayara sebagai bantalan. Arkan yang memeluk pinggang Nayara sambil menenggelamkan wajahnya di perut rata Nayara.
"Mommyy.. hiks hiks, mommy.. j-janann pelgi dali Alkan!" rengek Arkan manja sambil menggenggam jemari Nayara. Nayara mengangkat tangannya keatas kepala Arkan lalu mengusap rambut Arkan dengan tangan kirinya dan tangan kanan yang menepuk-nepuk punggung tegap kekasih ataupun bebannya.