prolog

256 15 0
                                    

10.24
Apartment Naruto-Hinata

"Hinata!"

Wanita dengan perut buncit menghampiri pria bersurai kuning. Pria tersebut mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan perut buncit sang wanita. mengelus-elus nya dan berucap, "Tou-chan pergi misi dulu ya, jangan menyusahkan Kaa-chan." ucap pria tersebut, Uzumaki Naruto.

"Ha'i, Tou-chan." jawab wanita tersebut dengan suara di imutkan seperti bayi, Uzumaki Hinata.

Naruto berdiri dan mengelus pucuk kepala Hinata. "Aku berangkat dulu ya, Hinata. Kalau kau butuh apa-apa tinggal panggil Konohamaru-dattebayo!" ucap Naruto bersemangat.

Hinata menggelengkan kepalanya, "aku tidak ingin merepotkan Konohamaru, Naruto-kun."

"Baiklah, tetapi aku akan menyuruh Konohamaru menjaga mu, dan itu tidak bisa di tolak." ucap Naruto tegas.

"Baiklah, Naruto-kun."

"Dia akan datang sebentar lagi, sebaiknya aku berangkat cepat, aku tidak ingin seperti Kakashi sensei. Aku pergi dulu ya, Hinata." pamit Naruto, lalu ia mendekati Hinata dan mengecup keningnya.

Wajah Hinata memerah dan mulai tersenyum, "H-ha'i, Naruto-kun. Hati-hati..."

Naruto menganggukkan kepalanya, dan pergi dengan cara Hiraishin.

Hinata pergi ke dapur untuk membersihkan alat makan bekas mereka sarapan tadi.

Ding dong

Hinata berjalan ke arah pintu apartemen dan membukanya, "Konohamaru-kun sudah datang ya." sapa Hinata dengan senyuman manis nya.

Konohamaru membalas senyuman tersebut, "Hinata nee-chan! Aku akan menjaga Hinata nee-chan selama Naruto-ni tidak ada-koree!"

"Maaf merepotkan mu Konohamaru-kun." ucap Hinata seraya membungkuk, walau tidak sampai 90° karena perut buncit yang dimilikinya selama 7 bulan ini menghalangi.

"E-eh! Jangan membungkuk Hinata-ne! Bagaimana jika keponakan ku tiba-tiba keluar-koree!" pekik Konohamaru, panik sendiri.

Hinata terkekeh karena melihat wajah panik Konohamaru yang lucu. Lalu ia bertanya pada Konohamaru, "Konohamaru-kun sudah sarapan?"

"Sudah Nee-chan, aku makan di rumah Kurenai-baasan tadi."

"Baiklah, bagaimana kalau kita ke pasar? Bahan makanan bulan ini sudah habis." ujar Hinata menawarkan pada Konohamaru. Karena Hinata tau, murid pertama suaminya ini mudah merasa bosan jika hanya diam menjaganya tanpa melakukan kegiatan lain.

"Siap Hinata-neechan! Biar aku yang membawa belanjanya-koree!"

Hinata mengangguk, dan pergi ke kamar untuk mengambil dompet juga tas belanja di dapur. Ia keluar bersama Konohamaru dan mengunci pintu apartemen, suaminya membawa kunci cadangan jadi ia tak perlu khawatir.

Konohamaru memegangi tangan Hinata dan mereka berjalan keluar dari gedung apartemen.

Mereka berjalan diselingi obrolan setiap langkahnya. Saat sampai pasar Hinata berpisah dengan Konohamaru karena Hinata menyuruh ia membeli sayuran, dan Hinata membeli daging juga Ikan agar mempersingkat waktu.

Saat hendak ke kedai penjual daging, ia melewati sebuah gang gelap dan tak sengaja melihat seorang wanita dengan Surai rambut berwarna ungu muda, berkulit putih bersih, bermata biru langit, juga dress putih dengan kerlap kerlip ungu bagai bintang. Ia sangat cantik, bahkan Hinata terpesona melihatnya. Usianya mungkin sama dengan ayah Hinata, atau lebih tua lagi. Wanita itu menghampiri Hinata. Hinata yang tau kalau wanita itu menghampirinya, mulai berjalan mendekati wanita tersebut.

• U Z U M A K I  A I N A • | SLOW UPDATE |Where stories live. Discover now