74. Belica dan Dzaky cemburu

982 68 97
                                    

Kenapa ini, kok Belica sama Dzaky cemburu nih 😏😏

Semoga aja gak jadi masalah lagi ya 🙂🙂

Happy reading...

Semenjak tragedi di taman, Boyzian harus di rawat di rumah sakit. Di ketahui dua perempuan yang memberikan minuman itu, memang tidak memiliki niat lainnya. Rupanya mereka hanya di berikan kepada seseorang yang mengaku sebagai penggemar berat Belica, dan meminta tolong kedua perempuan itu untuk memberikan minuman kepada Belica.

Berarti sudah jelas, orang ini sangat membenci Belica dan berusaha membunuh wanita itu, entah siapa. Dan ini baru satu hari Boyzian di rawat. Lelaki itu sudah sadar sejak dia masuk ke dalam rumah sakit, hanya saja tubuhnya terasa sedikit lemah, tapi sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Kalau kau sudah tahu itu racun, kenapa kau masih nekad meminumnya ?!" Ujar Dzaky dengan kesal, saat Boyzian bercerita jika dia mengetahui minuman itu mengandung racun bahkan sebelum meminumnya. Boyzian tidak berbicara banyak, Dzaky saat ini terlihat sedikit kesal.

Meski Boyzian tahu, rasa kesal itu hanya karena khawatir dan takut. Apalagi saat tubuh Boyzian sempat begitu dingin, akibat racun di minuman itu. Dzaky sempat panik, dia berfikir jika itu racun mematikan tapi rupanya tidak, meskipun tidak berbahaya tapi racun itu cukup kuat dan mampu melemahkan tubuh. Yang membuat Boyzian dan Dzaky kaget adalah, racun itu bisa membunuh bayi ataupun janin dalam kandungan, dan dia mengarahkan kepada Belica.

Itu artinya, orang ini bukan orang sembarangan, dia bisa mengetahui tentang kehamilan Belica.

Sial gerutu Dzaky dengan nada pelan.

"Bosen, boleh keluar gak sih ??"

"Baru tiga hari di rumah sakit, udah bosen aja." Ujar Katherine menanggapi ucapan Boyzian yang mengeluh bosan karena dia memang tidak di perbolehkan keluar, tubuhnya masih sangat lemah.

"Kapan sih sembuhnya ?! Lama banget, bosen. Pengen keluar... Ngomong-ngomong gak ada gitu yang datang jenguk."

"Ya, ntar Sean kesini, kamu marah-marah. Gak mungkin kan, Marchel kesini atau Adam bisa-bisa sebelum masuk ke sini udah kamu usir." Ujar Katherine.

"Ck, ya selain itu lah, siapa gitu."

"Mantan ??" Celetuk Saint disana mendengarkan ucapan Boyzian, yang seketika mendapatkan tatapan tajam dari Dzaky dan tatapan tidak suka dari Belica.

"Mantan ?? Siapa coba yang bakal datang..." Ujar Boyzian memutar matanya mendengar penuturan Saint yang sangat tidak mungkin.

"Aku aja gak boleh komunikasi sama mantan, ya jelas mereka gak tau aku disini." Lanjut Boyzian.

"Telepon gih, bilang kangen." Ujar Saint tertawa terbahak-bahak, membuat Dzaky semakin kesal.

"Ngomong sekali lagi, ini pisau nancap di dada kamu !"

"Ampun.." Saint mengangkat tangannya saat Dzaky menatapnya tajam dan memberikan ancaman yang sepertinya tidak main-main. Apalagi Dzaky itu selalu membawa cadangan senjata, pisau lipat, atau terkadang pistol di celana nya.

Setelah itu semua begitu hening dan tenang. Dzaky kemudian duduk di sebelah Saint yang tampak memperhatikan handphone nya. Belica sendiri asyik berbicara dengan Katherine, bagaimana dengan Boyzian, dia sendiri masih bingung diam sendirian disana. Bukan nya Belica atau Dzaky itu sibuk sendiri, cuma emang Boyzian yang nyuruh mereka untuk memberikan waktu sendiri buat Boyzian.

Setelah beberapa jam berlalu, tidak lama sebuah ketukan di pintu terdengar. Sepertinya ada yang menjenguk Boyzian, Saint melepaskan handphonenya. Semua yang ada di dalam menoleh ke arah pintu, Katherine memberikan perintah untuk masuk bagi siapapun itu. Tidak lama pintu terbuka, terlihat sosok lelaki disana.

She is Our !!!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora