90. Masuk Rumah sakit 2

528 46 11
                                    

"Bagaimana dengan keadaan Sean dan June ??" Tanya Katherine karena mereka membahas tentang kematian Adam, tapi bagaimana dengan June dan juga Sean disana.

"June, dia mati bunuh diri di tengah pertarungan nya dengan ku." Ujar Dzaky, menjelaskan secara singkat pertarungan nya dengan June.

Dzaky kesal, dia masih tidak terima June mati dengan menembakkan kepalanya sendiri, padahal jika Dzaky bisa langsung melempar pisau dan menusuk June hingga tewas akan jauh lebih menyenangkan. Apalagi Dzaky yakin jika June juga ikut terlibat dalam penyiksaan Boyzian.

Tapi apa daya, June memilih mati dengan menembak kepalanya sendiri, dan berkata jika keinginan nya sejak lama sudah terwujud. June sangat menggila dan mengidolakan Boyzian sebagai model paling menarik bagi lelaki itu, dengan menculik dan menyentuh tubuh idolanya merupakan mimpi lama June yang bisa terwujud.

Setelah semua mimpi menjadi kenyataan kini June bisa meninggal dengan tenang, dia bahkan berkata jika dia dan Boyzian bisa bersama di neraka. Dan itu kata-kata terakhirnya sebelum mati, Dzaky yang menyaksikan semua itu menggeram kesal, seharusnya dia habisi June sebelum lelaki itu bisa menembak kepalanya sendiri.

"Aku pikir kau menyiksa nya dulu." Ujar Saint.

"Seharusnya, aku terlalu lambat melemparkan senjata ku ke arahnya." Ujar Dzaky dengan nada kecewa, Saint menganggukkan kepalanya.

"Lalu bagaimana dengan Sean ??" Celetuk Marchel bertanya, dia tidak tahu siapa yang menghabisi Sean, jadilah Marchel bertanya kepada ketiga lelaki disana. Lalu Jack menyeringai licik, membuat Marchel hampir meneguk saliva nya dengan kasar.

"Aku pastikan keparat itu sampai di neraka dengan tenang. Siapapun yang berurusan dengan ku, tidak akan bisa keluar hidup-hidup." Ujar Jack santai tapi mengandung arti mengerikan, membuat Saint, dan Marchel sedikit ketakutan. Ya, siapapun yang berurusan dengan Jack Wildenner tidak akan bisa hidup tenang, bahkan mereka akan mengalami kematian yang begitu tragis.

Sementara Dzaky hanya bisa menghela nafasnya kasar. Inilah yang membuat Dzaky sering cemburu dan iri dengan Jack, lelaki selingkuhan Boyzian itu benar-benar jauh lebih hebat darinya.

Mulai dari kekayaan, ketangguhan, dan siapa yang paling kuat semua jawaban mengarah pada Jack. Tentu saja, lelaki itu sudah berusia lebih tua daripada Dzaky, bahkan tingkat kedewasaan juga jauh lebih baik Jack daripada Dzaky. Membuat kekasih lelaki Boyzian itu cemburu, di tambah seperti nya Boyzian masih belum bisa melupakan Jack, membuat Dzaky berfikir jika saingan utamanya adalah Jack, tapi lagi-lagi dia kalah bersaing dalam hal menyelamatkan Boyzian.

Tiba-tiba..

Sebuah ketukan terdengar, membuat Katherine menyuruh orang itu untuk masuk. Lalu pintu terbuka, terlihat seorang perawat mendatangi mereka membawa sebuah catatan atau buku, entah yang jelas itu seperti nya berisikan kondisi dari Boyzian. Semua memperbaiki posisi mereka dalam duduk, dan ekspresi mereka berubah.

"Dengan keluarga Boyzian Reld Bearly ???" Tanya perawat itu kepada semua yang ada didalam, hingga Saint mengangkat tangannya memperbaiki ucapan dari perawat.

"Maaf, kita adalah teman terdekat nya." Ujar Saint meralat ucapan perawat tersebut, sementara perempuan itu mengangguk mendengarkan penjelasan dari Saint.

"Baiklah, siapapun kalian. Aku kemari ingin menyampaikan mengenai kondisi pasien bernama Boyzian."

Semua yang ada disana mengangguk, dan terdiam mendengarkan penjelasan atau ucapan dari perawat tersebut tanpa memotong ucapan nya dengan pertanyaan.

"Kondisi tubuhnya sangat parah, kami menemukan begitu banyak obat-obatan seperti narkoba di dalam tubuhnya saat mengambil sampel darah. Selain itu obat perangsang juga sangat berbahaya jika di konsumsi terlalu banyak, ada beberapa luka cambukan dan sayatan di tubuhnya. Korban kehilangan banyak darah."

Semua bergidik ngeri mendengarkan kondisi Boyzian yang di jelaskan secara detail oleh perawat. Lalu Jack bertanya kepada perawat tersebut.

"Bagaimana kondisi organ nya ?? Apakah dia butuh pendonor ??" Mengingat jika perawat mengatakan mendapati kandungan obat-obatan terlarang serta obat perangsang dalam kadar yang tinggi, tentu saja akan mempengaruhi organ dalamnya.

"Tidak, Tuan. Pasien tidak membutuhkan donor sama sekali, tapi karena kondisinya cukup parah, dia mungkin akan mengalami koma selama beberapa hari, atau beberapa Minggu." Ujar perawat itu sempat menunduk ke arah Jack, lalu mengatakan kondisi Boyzian.

"Baiklah, kalau begitu."

"Apakah ada pertanyaan lagi ??"

Saint mengangkat tangannya, "Berapa lama dia akan berada di ruangan ICU ??"

"Sebentar lagi akan kami pindahkan ke ruangan VIP. Tapi tetap semua alat bantu terpasang di tubuhnya."

"Baiklah kalau begitu."

"Oh iya, satu hal. Apakah dia mengalami pelecehan secara seksual ??" Tanya perawat itu kepada semua yang ada disana, tapi tidak ada yang menjawab, hingga Marchel menjawab ucapan perawat itu dengan bertanya kembali.

"Iya, apakah ada masalah dalam tubuhnya ??"

Perawat mengangguk, "Mohon maaf sebelumnya, kamu menemukan luka di bagian alat kelaminnya, dan beberapa sayatan pisau disana."

Membuat yang ada disana meringis ngeri, entah siksaan apa yang mereka lakukan kepada Boyzian tapi yang jelas kondisi tubuh Boyzian sangat parah, pantas saja dia mengalami koma, seluruh tubuhnya penuh luka dan sayatan. Meskipun Marchel sudah menyembuhkan, tetap saja luka itu terlihat jelas, karena luka begitu dalam tidak mungkin akan hilang dalam sekejap.

Di tambah Boyzian terkena tembakan, dan proses Saint mengeluarkan peluru memang terdengar sadis. Tapi jika Saint tidak mengeluarkan peluru, maka kemungkinan besar peluru yang bersarang di tubuh Boyzian akan merusak organ dalamnya dan membuat kondisi semakin parah.

"Sebelumnya, dia mengalami penculikan. Jadi kami tidak tahu secara pasti apa yang terjadi padanya." Ujar Jack dengan tenang, meskipun dalam hatinya begitu gelisah dan khawatir mendengar kondisi fisik Boyzian yang sangat mengenaskan.

"Maaf, apakah luka di bagian alat vital nya akan berpengaruh buruk terhadap tubuh Boyzian ??" Tanya Katherine dengan berhati-hati.

Perawat tersebut terdiam sejenak,"Seharusnya tidak, tapi karena kondisinya yang begitu parah. Kami belum bisa mengkonfirmasi sekarang. Kita lihat perkembangan ke depan."

"Baiklah." Katherine menurunkan tangannya sedikit lemah mendengarkan penuturan perawat yang belum pasti, dan tampak menggantung.

"Baiklah, kalau tidak ada. Saya permisi dulu." Perawat itu kemudian keluar dari ruangan.

Meninggalkan semua orang yang ada disana, yang masih sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Bahkan mereka tidak mendengarkan suara pintu yang terbuka dan tertutup saat perawat keluar. Mereka sampai sekarang memikirkan kondisi Boyzian yang begitu tragis disana.

💙💚💜💚💙

Miris ya, Author aja yang ngetik cerita bergidik ngeri, bayangin kondisinya.

Apalagi perawat yang ngecek seluruh tubuh nya sendiri 😨😨 untung Author gak jadi perawat, bisa pingsan kalau dapat korban kecelakaan yang parah atau kaya Boyzian gitu, di siksa habis-habisan.

Udah sekian aja dari Authornya, makasih 😘😘

She is Our !!!Where stories live. Discover now