.
.
.
.
Pagi ini alraen berada di rumah sakit yang berada di kampungnya.kemarin ketika alraen mau berangkat kerja tiba-tiba bundanya menelpon alraen dan bilang bahwa ayahnya di rawat di rumah sakit
Air mata alraen sedari tadi turun setelah tau ayahnya koma,tapi secepat mungkin alraen menghapus air mata itu karna dirinya harus menguati adiknya,dan bundanya
Dia usap punggung bundanya yang bergetar,ya Kirana menangis setelah mengetahui fakta bahwa suaminya koma.
"Bunda udah ya.jangan nangis bunda ayah pasti sedih lihatnya"ucap alraen dengan pergerakan yang sama
Perempuan dengan pakaian mencolok itu datang menghampiri alraen dan Kirana dengan wajah angkuhnya
"Ada apa si mba nelpon aku segala,kerumah sakit lagi" dia adalah adik tiri dari Kirana yaitu moza
Kirana beridri dan langsung menggenggam tangan adik tirinya itu
"Moza mba boleh pinjem duit Moza dulu ga??mbak bakal ganti dengan cara cicil moz.minjamkan mba moz"ujar Kirana yang membuat alraen terdiamMoza tersenyum miring melihat Kirana kemudian berganti melihat alraen
"Ada alraen kenapa harus aku yang bayar ya???lagi pula mba juga kan yang mau nikah sama si miskin itu""Jaga mulut kamu za"sentak Kirana tidak suka,dan genggaman tangan pun terlepas
Moza tertawa garing
"Gini mba,dulu siapa yang nolak lamaran dari orang kaya itu?mba kan dan mba juga lebih milih laki miskin itu,sekarang liat juga tuh turunan kamu jelek begitu jerawatan lagi hih kumel" ejeknya sambil melihat ke arah alraen yang hanya terdiam"MOZA JAGA BICARA KAMU!"bentak Kirana kepada adik tirinya itu
Moza memutar malas matanya
"sekarang mba rasain deh tuh akibatnya.udah aku sibuk,dan aku ga bisa pinjamin kamu uang.suruh aja anak kamu itu nyari"setelah itu Moza meninggalkan Kirana dan alraenAlraen diem saja karna dirinya takut bundanya akan semakin di olok-olok oleh Moza-tantenya.alraen memeluk tubuh bundanya yang kembali bergetar
Kirana menangis
"Bunda"
Hanya tangisan yang dapat alraen dengar. Alraen ingin mempertanyakan sesuatu kepada bundanya,tapi alraen mencoba agar tidak mengatakannya
"Kita harus gimana lagi ka?bunda ga tau harus gimana.bunda bingung"ujar Kirana sambil menggenggam tangan anaknya
"Bunda ga punya apa-apa,sodara bunda pada jahat dan ayah kamu hanya anak tunggal.kita harus cari pinjaman dimana lagi ka?"Kirana terlihat sangat frustasi dan mengakibatkan dirinya pingsan di pelukan alraen
KAMU SEDANG MEMBACA
Alrabian
General Fictionalraen gadis yang selalu di pandang sebelah mata entah itu oleh keluarganya,ataupun temennya karna wajahnya yang banyak jerawat tidak seperti kebanyakan wanita di luaran sana. alraen juga memiliki kehidupan yang rumit.banyan kenangan pahit yang mas...