[Gagak yang lepas]-chap 3

355 41 11
                                    

𝕭𝕬𝕮𝕶
[ʜᴀɪᴋʏᴜᴜ ғᴀɴғɪᴄᴛ]

Hinata diamankan oleh pelatih dan para meneger karena amukan Karasuno pada Futakuchi dan Aone, yah salah Futakuchi sih yang asal ceplos begitu saja.

"Wow, lihatlah para kawanan gagak ini. Sudah membuang satu kawanan tapi tidak terima saat kawanannya masuk kawanan lain." Ejek Futakuchi, Aone mengangguk mengacungkan jempol terbalik.

Futakuchi masih bergelak tawa, "Terlebih kau Ou-sama, tanpa Hinata bukankah kekuatan kalian berkurang? Serangan cepat tidak akan ada lagi!" Seru Futakuchi gembira, dia memberi jari tengah pada semuanya.

"Fufufu Matahari Karasuno akan menjadi Matahari Dateko! Hahaha rasakan para rubah!" Futakuchi terus menjelek-jelekan mereka, memang menyenangkan menurutnya mengejek seperti ini.

"Apa maksudmu! Kami bisa melawan tim kalian tanpa serangan cepatku dan Hinata." Ujar Kageyama tidak mau kalah.
"Ya benar! Kami sudah hebat tanpa Shoyo!" Tambah Nishinoya, dia meledek balik Aone.
"Yoshaaaa kita sudah hebat dari dulu!" Percaya diri sekali tim ini, mungkin jika Hinata masih disini urat malunya akan putus.

Futakuchi menatap tim lain, hanya menatap mereka bodoamat.
"Hah.. Benar juga, yang katanya! Sayang dengan Hinata sekarang huhu Hinata tidak akan boleh bermain dengan tim selain Dateko, benar kan Aone?" Panas Futakuchi, Aone hanya mengangguk seperti anjing yang patuh dengan tuannya..

Telinga mereka terasa panas, apakah ini sindiran untuk mereka?
"Hinata, ayo kembali kita bermain voli lagi, sepertinya tidak usah bertahan langsung pindah saja. Kami mengurusnya jadi menurutlah." Futakuchi mengulurkan tangannya pada Hinata, dan diterima baik.

"Terimakasih pelatih, kami harus pergi ada urusan sangat penting. Jha na.. " Pamit mereka bertiga.
Hinata melambaikan tangannya pada para meneger, para meneger hanya tersenyum malu. Lucu sekali.

"Astaga! Hinata sangat imut." Pekik Kaori mengguncang tubuh Yachi.
"Seandainya dia adikku aku akan terus memanjakannya."

Oikawa dan Atsumu yang biasanya menggoda para meneger sebal, "Cih, kenapa saat aku menyapa mereka malah menatapku jijik?" Seperti itulah pikiran mereka.

"Yoshaa semua kembali berlatih, tidak ada kata malas. Cepat!" Teriak Washijou-sensei, "Ha'i!"

Kageyama memandang bola voli yang ada di tangannya, masalah Hinata membuatnya bimbang.
Andai saja dia satu tim dengan Ushijima, nilainya tidak mendukung.

"Oi Tobio-chan, mau pergi ke taman saat selesai latihan?" Oikawa tersenyum sumringah, dia menatap Kageyama dengan mata berbinar. "Tentu Oikawa-san, setelah makan malam."

Tanpa mereka sadari satu pasang mata melihat mereka, maaf maksudnya lebih ke Oikawa.
Cemburu melihat Matenya berjalan dengan orang lain, walaupun sesama Alpha tetap saja dia khawatir.
Mate tidak memandang second gender buktinya Kunimi dan Kindaichi sesama Beta bisa menjadi Mate.

"Iwaizumi-san!"

Iwaizumi yang tersadar akhirnya menengok, bola dengan cepat datang kearahnya.

Bam

"Iwaizumi!" Semua menghampiri Iwaizumi yang jatuh terkena bola.
Dia mengusap kepalanya yang terkena bola, cairan merah.

"Iwaizumi! Ke UKS sekarang, kepalamu berdarah." Panik Semi membantu Iwaizumi berdiri, sedikit sempoyongan karena pusing.
"Tidak, aku kesana sendiri." Datar Iwaizumi pergi dari sekumpulan orang tadi.

Semi menatap Kunimi, "Dia lagi badmood kah?" Kunimi berpikir.
"Hari ini mood paling baik, tapi entah kenapa menjadi jelek." Kunimi menatap Oikawa yang tidak mempedulikan Iwaizumi dan masih mengobrol dengan Kageyama.

𝕭𝕬𝕮𝕶 [ʜᴀɪᴋʏᴜᴜ ғᴀɴғɪᴄᴛ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang