part 4

809 128 27
                                    

"UNNIE?!" Pekik rose. saking Kencang nya teriakan rose, membuat Jennie yang sedang tertidur pun terbangun.

"Unnie kok ada disinih, terus kenapa aku uyyu di unnie?" Tanya rose dengan polosnya.

Ucapan polos rose mampu membuat Jennie salah tingkah dan bungkam. dia bingung harus berbicara apa untuk menjawab semua pertanyaan sang anak.

"Eumm...hmmm, anu. itu. Eh udah jam 6 ya?, le-bih baik kita turun kebawah, eomma sama appa pasti udah nunggu" ucap Jennie mengalihkan pembicaraan.  Ia segera beranjak dari tempat tidur setelah merapikan pakaiannya, setelah itu langsung buru-buru keluar kamar.

"Unnie" panggil rose.

Jennie yang sudah sampai depan pintu, menghentikan langkahnya.

"Apa?" Tanya nya tanpa membalikkan badannya.

"Uyyu unnie enak~ lebih enak dari uyyu yang selalu eomma buatin setiap pagi dan malam. nanti ochie mau lagi yah?... Hehehe"

ucapan rose sangat sederhana. Namun, sangat berefek bagi hati Jennie. Hati nya menghangat, ia pun nampak tersenyum lebar sambil mulai melangkahkan kembali tanpa berniat menjawab ucapan rose.

Saat sampai di kamarnya pun, Jennie masih terus tersenyum. seakan hari ini adalah hari yang paling bahagia yang pernah ia alami. Hal sepele yang Rosie ucapkan mampu membuat nya senyum-senyum sendiri.

"Ada apa denganku? Kenapa rasanya aku sangat bahagia?!" gumam nya keheranan.

"Tapi disisi lain aku juga masih ada sedikit rasa benci terhadapnya, aku bingung dengan perasaanku sendiri" lanjutnya, raut wajahnya berubah menjadi sendu.

"Udah ah kalau mikirin itu terus akan membuat aku frustasi, lebih baik aku mandi. setelah itu turun kebawah buat makan malam"

.......

"Malam Eomma, appa" sapa Jennie kepada Jessica dan Minho yang berada di meja makan. sebenarnya di situ ada rose tapi Jennie masih enggan untuk menyapa nya.

"Malam sayang"

"Malam putri appa" ucap Jessica dan Minho bergantian.

Jennie tersenyum lalu duduk di kursi samping Minho, Yang bersebrangan dengan rose. Ia melirik rose sekilas  yang nampak sedang memajukan bibirnya karena ia tak ikut di sapa.

"Kok ochie ga di sapa sih unnie?" Protes rose. Namun, Jennie tidak menghiraukan ucapannya.

"Ish.... sebel!" Gumam rose tambah memanyunkan bibirnya.

Jessica dan Minho menatap iba pada rose. Kemudian  Mereka saling tatap, Minho mengkode Jessica melalui matanya untuk segera mengalihkan perhatian rose.

"Hmm.. ochie mau makan pake apa sayang?, Eomma ambilin ya?" ucap Jessica lembut.

"Mau tteokboki eomma"

"Loh, itu kan kanan pedas sayang, yang lain ajah ya? Nanti takut perutnya sakit"

Rose cemberut sambil melipat tangannya di dada, lalu menggelengkan kepalanya. Pertanda kalau dia tidak ingin makanan lain. Hanya ingin tteokboki!

"Yaudah eomma pesan kan dulu ya?" Jessica akhirnya mengalah. ia berniat beranjak, namun mengurungkan niatnya saat mendengar dentingan sendok yang di banting kasar ke piring. Ia menatap asal suara.

" Gausah aneh-aneh!, Kalau kejadian tahun kemarin terulang lagi gimana? Kamu mau di rawat lagi gara-gara makan makanan pedes?!" Hardik Jennie, Jangan lupakan Mata kucingnya yang menatap tajam Rosie.

Sedangkan yang di tatap langsung memeluk pinggang Jessica yang berdiri di samping kursi nya.

"Jen---" tegur Jessica. Ia kembali duduk, mengangkat tubuh mungil rose untuk di pindahkan ke pangkuannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang