Cerita tentang Yoshi gemoy♡
⚠warming⚠
Lapak Boys Lovers
Lapak BOY×BOY
Lapak Yoshi uke
Lapak one shoot
Lapak delapan belas coret🔞
Nggak suka? Skip!
Komen aneh-aneh akan diblok. Sekian terimakasih.
Start: 14 Juni 2022
End: ON GOING
Karena Haruto masih minor jadi nggak ada adegan uh-ha ya kawan-kawan! bromance.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
<~>
Yoshi mengerucutkan bibirnya kesal. Ia ngambek sama adek tingkat beda tiga tahun yang berstatus kekasihnya, Haruto. Yoshi ngambek sebab Haruto membatalkan janji liburan mereka ke Bali, lagi. Iya udah dua kali mereka batal, bukan tanpa sebab. Karena kondisi pandemi membatasi ruang gerak untuk berinteraksi satu sama lain. Mengakibatkan liburan'pun dibatasi dengan ketat.
"Hyung," Haruto berusaha untuk membujuk kakak tingkatnya. Dia nggak kesel, melihat Yoshi ngambek adalah favoritnya. Yoshi akan dua kali lipat nampak menggemaskan jika sedang ngambek sambil monyong-moyong gitu. Tidak usah dibayangi kalo nggak kuat.
Yoshi memalingkan wajah. Tanganya terlipat didepan dadanya. Haruto terkekeh geli.
"Ih!" Kesal Yoshi. Haruto makin tertawa kencang.
"Astaga, Hyung, jangan kaya gitu kadar gemasnya meningkat tau." Haruto mengacak rambut tomat Yoshi, namun Yoshi menepisnya.
"Jangan bayi-bayiin aku!"
"Gimana nggak mau di bayi-bayiin, Hyung kelakuannya kaya bayi." Haruto meraih pipi Yoshi, diunyel dan dicium dengan gemas. Kadang Haruto suka lupa diri, kalau orang yang disebelahnya adalah kakak tingkatnya saking Yoshi menggemaskannya.
"Ihhhhh!!!! Ruto-ah!"
Haruto menarik Yoshi kedalam pelukkannya, "Maaf Hyung, mamang kita nggak bisa pergi sekarang. Lagipula, aku nggak ingin membahayakan keselamatan Hyung ditengah wabah kaya gini, tolong mengerti."
"Aku paham, kondisi saat ini seperti apa. Tapi ayolah! Kamu yang selalu menjanjikan itu seolah kita bisa... Bikin aku berharap." Tutur Yoshi dengan nada sedih. Haruto nggak tega.
Akhirnya mereka diem-dieman, tapi nggak canggung. Haruto sibuk berpikir tentang jalan keluar dari masalahnya, sedangkan Yoshi hanya ngelamun sambil memandang kearah luar jendela.
