4

28 5 1
                                    

•~•

Ya, disinilah Cevia sekarang. Menatap anak di depannya yang tertidur dengan baju kusam dan sudah banyak terlapis kain perca. Sepertinya berlubang karena tiap hari dipakai. Cevia yang melihat itu pun jadi berpikir.

"Aku sangat tidak tahu diri rupanya. Ternyata ayah benar-benar memanjakan aku, aku tak pernah kekurangan apapun hingga aku tak tahu bagaimana caranya mencari uang. Lalu bagaimana caranya aku menjadi janda anak satu?!" Gadis itu bergumam sambil menarik-narik rambutnya selayaknya orang depresi berat.

Ia sudah melihat koin-koin yang dimiliki milik Cevia asli, mungkin memang banyak. Akan tetapi ia juga sudah menyurvei pasar, harga disana lumayan mahal jika dibandingkan dengan dunia modern. Mungkin sudah cukup untuk makan Cevia dan Sky selama sebulan. Tapi Cevia juga tidak ingin kebergantungan dengan koin yang tidak seberapa itu. Mau tidak mau, ia harus mencari cara agar keberlangsungan hidup ia dan Sky harus tercukupi hingga tiba waktunya Sky terungkap indentitasnya.

Lagipun, Cevia tidak tega melihat pakaian Sky yang sudah menguning dan robek di beberapa bagian. Setidaknya, ia harus memenuhi kebutuhan pokok Sky.

•~•

Di pagi hari sekali, Cevia sudah bangun dan rapi dengan pakaian..biasa(?)

Akan tetapi ketika ia membuka pintu kamar, rumah sudah sangat rapi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akan tetapi ketika ia membuka pintu kamar, rumah sudah sangat rapi. Benda benda yang tadinya berserakan sudah berada di dekatnya kembali.

Apakah Sky sudah bangun?

Pertantaan itu ada dibenaknya, namun sebenarnya sudah tertebak tanpa harus Cevia bertanya. Di rumah ini hanya berisi mereka berdua. Akan tetapi, untuk seumuran Sky sepertinya sangat amat memberatkan. Bahkan ketika Cevia kecil ia bangun jam 10 pagii?!

Cevia turun ke lantai dasar untuk memastikan Sky..ah tidak, anggap saja adiknya untuk saat ini! Untuk memastikan bahwa Sky masih di rumah dan tidak kembali mencuri. Karena hari ini juga Cevia memutuskan untuk pergi ke kota mencari pekerjaan yang bisa ia lakukan.

"Sky kau ingin pergi?" Tanya Cevia saat Sky sedang membuka pintu.

"Ya." Jawabnya singkat sambil menatap Cevia sinis. Cevia hanya bisa menghela nafas, sangat dimengerti mengapa Sky bersikap seperti itu padanya. Bahkan jika Cevia berada di posisi Sky kemarin, ia akan memilih untuk pergi dari rumah saat itu juga.

"Kemarilah..kau belum makan, kan?" Ucap Cevia menyiapkan kursi kayu yang berada di sampingnya. Sky menyerngit bingung dengan pernyataan Cevia. Walau ragu, ia tetap mendekati Cevia dan duduk sesuai perintahnya.

"Di rumah tidak ada apapun, tidak perlu berlaku seperti orang baik dihadapanku." Cevia hanya tersenyum miris mendengarnya. Tetapi jauh di dalam lubuk hatinya juga, ia bangga. Sky masih bisa berlaku tegar dan bisa melawan Cevia setelah kekerasan yang Cevia lakukan.

"Aku melihat ada kebun di belakang rumah kita, aku akan kembali dan membawakan sarapan untuk kita berdua." Kata Cevia, ketika ia bercermin di air pada ember saat itu ia juga melihat ada kebun kecil. Firasat nya mengatakan bahwa itu juga bisa dipakai.

Saat tiba disana, benar saja. Banyak tumbuhan yang hidup di belakang rumahnya. Sekejap, Cevia bingung siapa yang merawat tanaman itu ketika Sky saja pergi untuk mencuri. Tetapi ia tersadar, bahwa karakter Cevia digambarkan sebagai tokoh penyihir. Pasti tanaman di depannya saat ini dibutuhkan untuk kebutuhan itu.

Tanpa berpikir panjang lagi, ia mengambil tanaman yang ia rasa bisa di makan. Ia mengambil tanaman umbi-umbian yang terlihat seperti ubi namun berbeda. Yah, ini bukan dunia nyata. Tentu saja ada hal berbeda. Yang saat ini ia pikirkan, setidaknya mereka memiliki asupan karbohidrat untuk berkegiatan.

Setelah mengambil umbi-umbian itu, Cevia merebusnya. Ia melihat Sky sangat lesu, jadi sambil menunggu ia juga menghampiri Sky. Sungguh, saat melihat Sky ia tidak bisa untuk merasa baik-baik saja.

"Sky, hari ini aku ingin keluar untuk mencari pekerjaan. Bisakah kau mengantarku berkeliling? Aku tidak terlalu ingat jalan di kota. Tetapi jika kau ingin bermain keluar juga tak apa, aku bisa bertanya pada orang-orang sekitar." Sky yang sedang tidur di meja dengan bertumpu pada kedua tangannya menatap Cevia lama, tampak seperti berpikir.

"Aku bermain dengan siapa? Aku akan mengantarmu" Kata Sky sambil mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Cevia tersenyum tipis, Sky sangat perhatian dan lembut. Beruntungnya orang yang akan menjadi pasangannya nanti.

~~

Permulaan yaa setelah aku vakum bertahun tahun😭😭
Ternyata kalian email aku banyak sekali makanya aku tergerak, hayoo absen yang pernah email akuu!!

Anw maaf ya kalau bahasanya jelek bgt apalagi typingnya, aku vakum bnr bnr lama banget sampai kaku😔🙏

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

White Dove CharacterWhere stories live. Discover now