Bab 1

13 2 0
                                    

" Chempaka! " Pandanganku beralih. Iya, itulah namaku. Diberi, Chempaka Ardiana binti Rosli, namun, orang disekeliling sudah terbiasa memanggilku dengan nama depanku. " Sekejap, " Sahutku.

Aku bergerak menuju ke Kayra. " Cuti ni.. Jom lepak? " Soal Kayra. Pantas aku mengangguk tanda setuju. Memandangkan cuti sem kali ini aku merancang untuk pulang ke rumah abah yang terletak di Cheras.

Aku mula mengemas beg aku dan bersedia untuk keluar dari dewan kuliah. " Cuti ni, jangan lupa siapkan assignment yang saya beri ya. " Pesanan dari Sir Aiman sebelum keluar meninggalkan kami. " Aku tunggu kau dekat luar. " Kayra berlalu pergi.

Seperti biasa, aku dan Kayra akan bergerak ke blok asrama bersama, dan disebabkan aku dan dia merupakan dormate, lebih keraplah kami bersama. " Chempaka, aku balik lambat sikit ya malam ni, kau dudukla dengan Dhia dulu, " Ujarnya sejurus memasukkan telefon bimbitnya kedalam poket seluar.

" Ni mesti kau nak pergi date dengan Haikal kan? " Aku memandang Kayra, dia angguk. Iya, Kayra sudah bertunang. " Okay, beres, aku boleh tidur! " Tangan Kayra tepat mendarat di bahu kiriku usai aku berkata-kata. Kami berdua lalu masuk ke dalam dorm.

" Kak Chempaka, tukarlah lagu Maniac! " Hmm sejak dari Kayra keluar tadi, aku dengan Dhia tak berhenti bergaduh bagai anjing dan kucing. " Tak mau lah, baik buka lagu My Treasure, " Dhia mencebik. Akhirnya aku mengalah.

" Thank you akak, you're the best. " Tinggi bak gunung aku dipuji oleh Dhia selepas sahaja menukar lagu yang diminta. Aku mengambil telefonku lalu mendaratkan badan diatas katil. Terlihat beberapa mesej yang datang dari whatsapp yang tidak aku baca.

Disebabkan tiada apa yang boleh aku buat, aku bergerak bangun dan pergi ke rak buku yang tersedia didalam dorm kami. Terpapar segala buku yang sama ada datang dari aku, Kayra atau Dhia, kami bertiga memang ulat buku!

Aku mengeluarkan buku Dr. Alpha Male aku dari rak tersebut, " Akak jangan ubah Dhia punya penanda buku tau. " Kedengaran suara Dhia. Hmph buku aku, suka hati aku lah!

Aku lalu mengambil tempat diatas katilku. Muka surat 449!

Terdengar bunyi pintu dorm diketuk beberapa kali. Kami berdua abaikan asbabnya sedang ralit membaca. " Assalamualaikum, Kayra bawa balik kek secret recipe, " Aku dan Dhia menyelitkan penanda buku lalu bergerak kearah meja mini didalam dorm kami. " Aku ingat kauorang dah tidur. " Kata Kayra.

" Nak tidur lambat katanya.. " Aku memandang Dhia sekilas. Usai membuka kotak yang berisi kek chocolate indulgence itu, aku lalu mengambil garfu dan menyuap kek tersebut kedalam mulutku.

Lampu dorm dimatikan tepat pukul 1 pagi.

Hari ni balik! Aku berada di dalam dewan kuliah menunggu pensyarah kami tiba, " Here's your ice cream. " Suara Kayra yang datang tiba-tiba, dia menghulurkan aiskrim itu kepada aku dan Ariana. Tepat sahaja kami menghabiskan aiskrim tersebut, Dr. Qairin memberhentikan suasana riuh di dalam dewan kuliah dengan kehadirannya.

" Seperti yang saya dah pernah bagitahu awak semua, saya nak awak buat presentation dengan kumpulan masing-masing " Arahan tegas dari Dr. Qairin tidak pernah gagal membuat seluruh dewan kuliah senyap.

" Kumpulan Aria Natasya, sila ke depan. " Seru Dr. Qairin. Selama 2 jam kelas, kami hanya menunggu giliran untuk membuat pembentangan sehingga habis masa.

Riuh dengan suara pelajar-pelajar yang tidak sabar untuk pulang, aku bergerak ke dorm seorang kerana Kayra pulang terlebih dahulu sebelumku.

" Damn! Jalan pandang depanlah! " Suara lelaki yang memarahiku tepat selepas aku terlanggarnya. " Habis kotor baju aku! " Katanya lagi. Aku terdiam. " Excuse me, siapa yang berjalan pandang tepi? Kau ke aku? " soalku bengis.

Dia bangkit dan menepis kekotoran dibajunnya, " But you're the one who bumped into me! " Sambungnya lagi. " So? Do I look like I care? " Balasku sinis. " Susah sangat ke nak mintak maaf? " Nada suaranya berubah. Aku mendegus. " Fine, I'm sorry. " Lalu aku bergerak masuk ke dorm.

Aku menghempas pintu dorm, tidak terlalu kuat tapi cukup untuk membuatkan Dhia terperanjat. " Kak? what's wrong? " Dia pandangku pelik. " Nothing, " Pendek aku membalas. Hilang semua mood aku nak balik harini!

Usai mengemas barang-barang, aku hendak meneruskan langkah keluar dorm, " Akak balik dulu ya, Dhia. " Aku memandang Dhia. " Okay akak! " Lalu aku bergerak keluar dari blok asrama dan menuju ke stesen MRT berdekatan.

Sakit hati aku dibuatnya apabila terbayang kejadian tengah hari tadi. Tetapi bila difikirkan semula, baik aku lupakan sahaja semua tu.

Aku membuka langkahku dan masuk ke kereta api. Sebaik aku melangkah masuk, aku mengeluarkan airpod milikku dan memasang lagu kegemaranku. Saat aku sedang menghayati lagu yang terpasang, ada seorang yang mencurigakan mendekatiku. Pada masa dia cuba meraba aku, ada seorang wanita yang kelihatan sebaya denganku, menghalang hasrat lelaki tersebut.

" Kau okay? " Soal dia. Aku pause sebentar musik yang sedang didengar, " Iya, aku okay. " Dia menghembus nafas lega. " Aku Widad, " Dia menghulurkan tangannya. " Uhm, aku Chempaka. " Maka berlakulah sesi perkenalan di dalam kereta api itu. " You have a pretty name! " Nadanya kedengaran sedang memuji. Itulah masalahnya, orang tidak pandang pelik pada namaku, malah mereka memujinya.

" Thank you, same goes to you, Widad. " Aku membalasnya dengan pujian juga. " Tak adalah, nama aku pelik aje. " Dia menafikan kata-kata ku sebentar tadi. " It doesn't matter if you have a pretty heart. " Kataku, ikhlas. Terukir senyumanya yang manis, habis hilang entah kemana matanya.

" Terima kasih lah ya selamatkan aku, " Aku menukar topik. " Welcome, by the way, kau nak pergi mana? " Soal Widad pula. " aku nak pergi Cheras, cuti sem kan, balik rumah abah sekejap. " Jawab aku. " Iya? aku pun nak ke Cheras! Balik sama-sama aje lah " Kami berdua tergelak kecil.

" Kalau itu tak menyusahkan kau, aku okay aje, tak perlu lah aku nak naik grab. " Kata aku lagi. " No problem, just tell me your location, nanti aku hantar. " Jawabnya selamba.

Tiba masa kereta api itu berhenti. Aku dan Widad turun dari kereta api, lalu bergerak ke tempat parkir kereta dimana Widad meletakkan keretanya. " Mana kereta kau? " Soalku. Jarinya menunjuk ke kereta Mercedes berwarna putih. " Yang tu, " Jawab Widad ringkas.

Terbutang luas aku mendengar jawapannya, orang kaya rupanya! " Kereta.... kau? " Tanya aku saat aku masuk ke dalam kereta itu. " Nope, abang aku punya, aku pinjam aje. " Katanya lagi. Aku pantas mengangguk. Pasti dia datang dari keluarga yang berada.

Aku menaip alamat rumahku di skrin radio kereta tersebut, " Lah kau duduk situ.. " Ujar Widad sambil memandu. " Iya, kenapa? " Dia menggeleng kepala. " Nothing, aku duduk kampung sebelah, "

" Batu 9? Omg dekat gila! Boleh la kita jumpa selalu. " Kataku yang berbaur usikkan. " Boleh aje, kalau kau datang LV's Cafe, lagi senang kita jumpa! " Jawab Widad teruja.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mr. BaristaWhere stories live. Discover now