sepuluh

942 61 20
                                    

Selamat malam,

Komen kalian penentu kelanjutan cerita ini, karena tidak ada komentar tidak ada lanjutan cerita ^_^








Typo bertebaran......







.

.



.

.





" tolong jemput aku "

" baik tuan muda "













******

" kau baru sampai ?" Mark berucap ketika dirinya melihat Jimin yang baru masuk ke dalam restoran.

" aaah oppa, aku kira siapa " ujar Jimin merasa sedikit terkejut karena suara Mark yang tiba-tiba saja hadir.

" iya aku baru saja sampai, oppa sendiri sudah lama sampai ?" Tanya Jimin pada Mark yang tengah membuka jaket denim untuk di ganti oleh jaket chef yang menjadi ciri khas pria berdarah Kanada-Korea ini.

" lima menit yang lalu " jawab Mark setelah dia selesai mengganti jaket denimnya.

" yang lain belum datang ?" Ucap Jimin kembali, berjalan melewati meja kasir maju selangkah lebih dalam untuk menyimpan tas selempang yang Jimin di atas meja.

" sepertinya belum, kau di antar Jeno atau berangkat sendiri ?" Mark menjawab kemudian berlalu menghampiri Jimin yang sedang mengambil alat kebersihan, setiap pagi sebelum jam operasional restoran buka, Jimin selalu membersihkan terlebih dulu lantai,meja dan kursi.

" aku berangkat sendiri naik kendaraan umum, Jeno tidak bisa mengantarkan ku karena ada Meeting " jawab Jimin kemudian.

" pria yang begitu sibuk "

" memang benar " Jimin ingin berjalan untuk memulai membersihkan ruangan namun tiba-tiba saja Mark menahan lengannya untuk tidak pergi terlebih dulu.

" ada apa ?" mau tidak mau Jimin pun harus menghentikan langkah kakinya, membalikan tubuhnya untuk berhadapan langsung dengan tubuh Mark.

" tidak apa, hanya ingin memberi semangat untukmu " ujar Mark kemudian, Jimin mengangkat sebelas alisnya heran, tapi satu detik kemudian Jimin melengkungkan senyumannya.

" ne oppa, kau pun " ucap Jimin dengan nada suara yang begitu lembut.

" ne, terimakasih Jimin-aaa " Mark pun melepaskan telapak tangannya dari lengan Jimin, setelah terlepas Jimin bergegas pergi untuk segera melanjutkan pekerjaannya, karena sebelum pengunjung datang, kursi dan meja serta ruangan yang ada dalam restoran harus segera bersih mengkilat tidak ada debu sedikitpun.

*****

Seseorang membuka pintu kamar Minjeong dengan perlahan, tidak lupa kembali mengunci pintu itu.

" kau tidak memakan lagi makanan mu Kim Minjeong " ujar nyonya Kim ketika melihat makanan pada meja kecil yang berada di sebelah tempat tidur Minjeong masih utuh tidak tersentuh sedikit pun.

" Minjeong, eomma berbicara padamu " nyonya Kim menaruh sepiring nasi beserta lauk pauk dan segelas air putih di samping piring bekas semalam.

♡ CEO It's My BoyFriend ♡ (Tamat)Where stories live. Discover now