eps 35

167 14 4
                                    

"tapi bang_,"

"udah! lu nurut ajaa sama gue,"

"gue mau bantuin lu bang,"

"bantuin apaan? bisa berantem lu? kagak kan,"

"bang kabur aja yok,"

"lu disini aja! telfon polisi! ngerti?"

"iyaa bang," jawab Jimin.

"jangan pernah keluar mobil sebelum polisi dateng, ngerti?"

"iya bang,"

Vracio keluar dari mobil dengan santainya

"kenapa?" santai Vracio.

"MANA YANG NAMANYA VRACIO?"

"gue, kenapa?"

"IKUT GUE SEKARANG,"

"kalo gue gak mau gimana?"

"SERANG!!!"

Bughhh

Bughhh

Brakkk


"kalo berani lawan gue satu satu awsss,"


Bughh



Vracio langsung pingsan seketika, namun preman preman itu tetap menghajar tubuh Vracio










Di mobil..

"duh polisinya kemanaa sih ini? apa gue keluar? tapi gue gak bisa berantem anjir,"

Jimin memberanikan diri untuk keluar dari mobil

"WOY MAU LU BAWA KEMANA ABANG GUE,"

"lu mau kita hajar juga?" ucap salah satu preman.

"siapa berani?" panik Jimin.

"hah?"

"siapa takut maksud gue,"

"serang dia," titah salah satu preman.

Wiuuu....wiuuuuu.....wiuuu....

"Alhamdulillah," batin Jimin.

para preman segera melarikan diri menghindari polisi

"anda tidak apa apa?" tanya salah satu polisi.

"lama banget sih pak? abang saya bonyok nih," kesal Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"lama banget sih pak? abang saya bonyok nih," kesal Jimin.

"lebih baik segera kita bawa kerumah sakit,"

"ide bagus pak," ucap Jimin lalu menepuk bahu polisi itu.

"ehh maaf pak saya reflek,"

Singkat cerita...

"DOKTER TOLONGIN WOY! KEMANA SEMUA SIH? BUDEG APAA YAK?"

"sabar pak ini rumah sakit," ucap polisinya.

"gimana saya bisa sabar? abang saya udah sakaratul maut ini!"

"ada apa ini?" tanya dokter.

"cepat tangani abang saya! kalau sampai tidak berhasil rumah sakit ini akan saya bom!" ancam Jimin.

"dan anda akan saya masukkan penjara," sambung polisinya.

"yaallah pak bercanda," ucap Jimin.

Vracio segera dimasukkan keruang ICU



































"tolong jelaskan kejadiannya pak,"

Jimin menjelaskan semuanya secara rinci dan detail

"yasudah kami akan segera menyelidiki kasus ini,"

"makasih pak,"

"saya akan meninggalkan sebagian anggota saya disini untuk memastikan keselamatan kakak anda,"

Singkat cerita....

"broo,"

"___,"

"diem diem bae bro? sariawan? laper?"

"___,"

"kaku amat kayak kanebo kering,"

"___,"

"emangnya polisi kagak boleh nyantai kayak dipantai?

"___,"

Beberapa saat kemudian...

"keluarga pasien Vracio?"

"sayaa sayaa," sigap Jimin.

"anda siapa?"

"sayaa adiknyaa, gimana abang saya?"

"pasien mengalami koma karena terjadinya kerusakan pada bagian otak,"

"yaallah," lemas Jimin.

"makasih dok infonya,"

"sama sama, kalau begitu saya pamit terlebih dahulu,"

Beberapa saat kemudian...

"JIMINNN," teriak Shani sambil berlari kearah Jimin.

"Ci Shani," lemas Jimin.

"dimana Cio? dia baik baik aja kan?" panik Shani.

"Kak Cio mana? jangan diem aja dong!"

"Vracio dimana nak?" tangis Sumini.

Jimin hanya diam dan meneteskan air matanya

"bapak Vracio telah mengalami pengeroyokan dijalanan dan beliau mengalami koma karena terjadi kerusakan pada otaknya," jelas Areksa.

"NGGAK! NGGAK MUNGKIN,"

Aletta langsung memeluk tubuh Shani yang sudah lemas itu

"udah yaa kak jangan kayak gini, kasihan dedek bayinya kak,"

"iyaa Letta," lirih Shani.

Shani masuk kedalam ruangan Vracio dengan jalan yang tergontai gontai

"maafin akuu hikss ini semua salah aku,"

"jangan tidur lama lama yaa? aku janji nggak akan ngidam yang aneh aneh lagi,"

"aku sedih banget kalo ngeliat kamu kayak gini, kamu harus kuat yaa? demi aku dan calon anak kita,"

"aku tinggal dulu yaa? diluar masih banyak yang mau nemuin kamu,"

"kamu ngangenin sih,"












































jangan serius serius amat gitu, akunya belum siap seriusin kamu soalnya:)






ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang