Prolog

59 8 1
                                    

"Elo gak tau kan, Mil. Gimana sakitnya gue, saat gue harus merelakan elo buat orang lain, bahkan disaat gue masih cinta banget sama elo?!" ucap Karsha bergetar.

Kamila tertawa hambar dengan apa yang baru saja ia dengar. "Kayaknya disini terlihat seakan elo deh yang jadi korbannya, sedangkan gue terlihat seperti penjahatnya ya ,Sha? Hahaha lucu"

Dengan tarikan napas berat, serta langkah kaki yang pelan. Perlahan gadis itu mendekati pemuda yang dulu pernah ia cinta. Atau bahkan sampai saat ini pemuda tersebut masih pemilik hatinya.

"Elo lupa? Siapa yang dulu dorong gue buat menjauh dari hidup lo, disaat gue masih mencintai elo dengan tulus? Apa jangan-jangan lo juga lupa, Sha.  Semenyakitkan apa perkataan lo dulu ke gue. Dan sejijik apa tatapan yang selalu elo berikan ke gue sampai gue sendiri jijik sama diri gue, dan  pada akhirnya membuat gue menyerah seperti sekarang?." Tanya Kamila lirih namun syarat akan kesedihan dan juga kekecewaan.

"Elo bahkan mengatakan hal yang sangat gue benci. Apa elo ingat sama perkataan lo waktu itu,Sha?"

Karsha diam tak mampu berkutik. Ia juga masih ingat apa yang dulu ia katakan sehingga membuat gadis itu kini pergi jauh, bahkan sangat jauh darinya.

"Udah ingat, Karsha Adelio Wirasena?" Tanya Kamila lagi dengan mata yang berembun serta senyum miris yang memperlihatkan bahwa dia terlihat menyedihkan.

"Kalau aja elo ingat, pasti lo gak akan pernah ngomong kayak tadi." imbuh Kamila.

Karsha menunduk malu. "maaf..." ucapnya penuh penyesalan.

"Mau sampai kapan elo melakukan hal yang sama ke gue,Sha?" tanya Kamila. "melakukan kesalahan lalu dengan gampangnya minta maaf. "

"Mil, ma~" belum selesai Karsha dengan ucapannya, Kamila telah melenggang pergi tanpa menengok ke arah Karsha sedikitpun. Mungkin luka yang Karsha torehkan dan Kamila rasakan terlalu dalam, sehingga untuk menatapnya saja gadis itu enggan, apalagi memaafkan kesalahannya.

Sementara itu kamila berhenti sejenak tanpa menoleh kebelakang. "Kayaknya gak bakal sesakit ini Sha, kalau gue gak se cinta itu sama elo. Kalau aja waktu bisa diulang, gue gak akan pernah mau jatuh cinta sama elo,Sha. Jatuh cinta sama elo  adalah kesalahan terbesar yang akan selalu gue sesali seumur hidup." ujar Kamila sebelum benar-benar pergi, dan meninggalkan Karsha yang tengah menangis, menyesali perbuatannya.

Home Of A LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang