Part 18

368 11 1
                                    

Bagaimana ketika kamu terjebak?
di antara situasi, mau menghilang melupakan dan mencoba untuk tidak kembali. tapi dengan egoisnya seolah olah perasaan menarik kita kembali, di satu titik, di mana aku mencoba mencintaimu kembali.
Terdengar bodoh memang. sudah di sakiti tapi masih mau kembali bersamanya yang telah menyakiti

**********

Aluna berdiam diri di ruangan obat,obatan itu sembari menatap ke arah laki-laki yang terbujur kaku tak berdaya itu.

Ketika dirinya datang, Elang masih tak mau menatapnya dan lebih memilih menatap ke arah lain, atau bahkan ke infusnya yang lebih menarik dari pada keberadaan aluna yang sedari tadi berdiri bagai patung.

ntah atau bahkan ibu ajeng yang masuk ke dalam, dan membawa semua pakaian untuk elang. bahkan laki-laki itu masih tidak mau menatapnya atau bahkan berbicara dengan dirinya.

Rere, gadis itu sudah pulang lebih dulu, karena sudah larut malam. dan aluna memilih untuk tetap menginap juga di sini menemani elang.

Tapi ntah bagaimana? hatinya sedikit sakit hati, saat di abaikan begitu saja seperti ini. Apa dia memiliki salah?

Sibuk dengan pikiran, kaki yang sudah mulai pegal, karena cukup hampir satu jam. dirinya memaksakan untuk tidak duduk, duduk sebelum Elang menegurnya, walaupun cuman sekali.

"lo pulang aja.. gue gapapa sendirian.. lagian juga lo telat datengnya..!"

dari sekian banyaknya pertanyaan.. kenapa elang hanya membicarakan itu. dirinya tidak bertanya kah, kemana dia tadi, sampai sampai telat sampai ke rumah sakit? atau bertanya tidak capek, apa? berdiri terus. dan mempersilahkannya duduk.

Aluna mengusap wajahnya dengan kasar,lalu menatap laki-laki itu dengan lekat. "kak elang gue bisa jelasin—"

"Gak ada yang perlu di jelasin.. lo bodoh tau nggak... luna, mau kembali sama orang yang jelas udah nyakitin hati lo..!!"

Teriak Elang berhasil membuat hati aluna tersentil. 'Maksudnya apa?!!"

Elang mendengkus kesal. "Gue tau lo, ke rumah mahesa.. dan lebih memilih tinggal lebih lama di sana.. ketimbang cepet,cepet.. ketemu gue.. di rumah sakit..!!"

Aluna terdiam dengan kagetnya. "lo tau gak lun.. gue hampir masuk icu karena kekurangan darah..! dan sekarang dengan santainya setelah 2 jam selesai lo baru dateng..!!"

Aluna memejamkan matanya, sembari menahan pegal kakinya terus terusan.

"Lo inget luna..? siapa yang ada di samping lo.. saat tuh cowok nyakitin lo..! dan ninggalin lo gitu aja..!!"

"lo mau mau aja.. gitu ha! balikan sama dia.. setelah apa yang udah dia lakukan.. sama lo..! sampai sampai lo depresi.. hampir gila.. dan itu semua gak luput dari bantuan gue.!!!"

'Berhenti. luna... berhenti cari cari yang bikin lo sakit hati lagi.. lo gak akan selesai sama masa lalu.. kalau lo terus deket,deket sama dia...!

Aluna menggeleng dengan mata memerah. 'gue cuman berdamai sama dia kak.. ucapnya dengan sedikit napas tertahan.

Elang memalingkan wajahnya, saat aluna menatapnya dengan sendu. napasnya memburu, emosinya tiba-tiba saja menguap. hingga tak tertahan sampai sampai mengatakan yang membuat aluna sakit hati.

"lo gak usah duduk.. lo sendiri kan, yang lebih memilih berdiri dari tadi..!" ucap elang santai.

Napas aluna langsung memburu. dengan mata melotot, aluna berteriak sekencang mungkin. "KAK ELANG JAHAT...!!!" Dirinya langsung keluar dari ruangan tersebut.

Tidak mudah baginya menahan berdiri seperti tadi, sudah susah payah di kirakan akan di persilakan duduk. malah di suruh berdiri lebih lama. Elang kira dia patung apa!!.

*********

Mahesa memasukkan buku,bukunya ke tas, lalu meraih ponselnya yang tergeletak tak berdaya di atas meja. dan langsung membuka aplikasi pesan berlogo hijau itu.

Menscrool pesan pesan yang di lewat. mahesa langsung memencet nomor baru dari aluna.

Kiya💍

Di mana?
masih di rumah sakit..

Di rumah.

mahesa tersenyum membacanya.

aku jemput yah..

Read

Mahesa memasukkan ponselnya ke dalam saku. lalu mengikat sepatunya dan keluar dari kamar, sembari menggendong tasnya.

Mahesa terburu-buru berlari ke arah gerbang karena sudah jam 7 lewat dia menunggu di gerbang rumah gadis itu. tapi tidak ada siapa siapa yang membukakan pintu.

Untung gerbang belum di tutup. Mahesa bergegas ke kelas untuk mencari aluna. apakah sudah datang duluan..?

Dan benar saja dugaannya. yang ia cari sedang duduk membaca buku, sendirian di dalam kelas.

ntah kenapa? aluna langsung menatapnya juga, dan di balas senyuman olehnya. tapi gadis itu kembali fokus dengan buku tebalnya.

"Kiya.. kenapa berangkat duluan..? kan aku udah bilang, bakal jemput.." ucap mahesa lembut.

Aluna menghela napasnya dengan pelan, lalu meletakkan buku itu di sampingnya. 'Lupa. kalau lo mau jemput..

Mahesa justru tidak marah dan malah tersenyum manis. "Yaudah gapapa.. kita kan, masih bisa ketemu di kelas sekarang.." ucapnya lalu menuju ke bangku dan meletakkan tas.

Aluna tak mengindahkannya lalu ingin segera keluar. tapi tangannya sudah di tahan lebih dulu.

"Mau makan bareng di kantin..?"

Aluna menggeleng dan melepaskan tautan tangan itu dengan pelan. "kebetulan gue udah sarapan tadi.."

"Kalau gitu gue mau ke toilet.. duluan.. lanjut aluna dengan senyuman tipis, dan pergi begitu saja meninggalkan mahesa yang terdiam kaku di tempat.

Mahesa menatap tangannya, lalu menatap punggung aluna jauh. Jadi begini yang di rasakan. saat di abaikan.

Ntah atau perasaan apa? mahesa merasa kalau memang aluna seperti menghindarinya atau bahkan menjauhi nya.

Siap atau tidak siapnya. mahesa akan coba iklas jika dia harus kehilangan aluna untuk ke dua kalinya.


Bagaimana bisa. ketika dua insan yang menjalin kasih selama 3 tahun di pisahkan begitu saja. apalagi di pertemukan kembali. akan susah untuk melupakan nya, atau bahkan melepaskannya.

Gue kembali, lagi dengan cerita inii..

makasih akhirnya cerita gue yang baca sampai 1k...

Oke stay stune yah.. karena cerita ini bakalan sering sering abdate..

okee terima kasih....







posesif girlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang