(CHAPTERED END)
Bagaimana caranya seorang Leader dari TXT mempertahankan hubungannya dengan sang Maknae di tengah Hyung dan Dongsaeng nya yang bisa kapan saja merebut sang kekasih dari dirinya?
disinilah ceritanya 😉
Pairing : SooKaiJun
warning :...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Baby bangun, heyy~ " Soobin perlahan menggoyang-goyangkan tubuh Kai yang tidur membelakangi dirinya.
Kai melenguh kecil. Namja manis itu membalikkan tubuhnya menghadap Soobin tanpa membuka kedua matanya. "Aku masih ingin tidur, hyung.. tadi malam pulang sangat telat." Gumamnya.
Soobin menyipitkan kedua matanya, melihat sesuatu yang berbeda dari lekuk wajah kekasihnya.
"Baby, bibirmu kenapa?" Salah satu jarinya bergerak untuk menyentuh pelan bagian bibir bawah Kai yang terdapat sedikit benjolan tersebut.
Kai seketika membuka kedua matanya dan menangkap jari Soobin. "Ini.. tadi malam aku kejedot pintu kamar mandi dan membuat bibirku sedikit berdarah terus malah seperti ini, tapi sudah aku obati dan sekarang sudah tidak terasa sakit lagi, hyung" jelas nya. Sebisa mungkin Kai menutupi kebenaran dan tersenyum polos meyakinkan kekasihnya.
"Apakah benar seperti itu?" Tanya Soobin agak meragukan penjelasan dari Kai yang sedikit tidak masuk akal menurutnya.
"Hm. Apa kau tidak mempercayaiku?"
"Bukan Kai, hanya saja aku merasa aneh dengan alasan yang kau berikan,"
Soobin menangkup pipi Kai dengan kedua tangannya, membuat Kai mau tak mau menatap kedua mata kekasihnya. Sejak awal Kai memang tak menatap Soobin saat berbicara, selalu mengalihkan pandangannya kearah lain, apa saja selain kedua mata tajam yang penuh interupsi itu.
Soobin tahu ada yang aneh, dari sikap Kai ia tahu pasti kekasihnya itu tengah menyembunyikan sesuatu darinya.
Kedua tangan Soobin menangkup kedua pipi Kai kemudian, membawa wajah manis itu untuk menghadapnya kembali.
"Katakan padaku hyung, apa yang sudah namja itu lakukan padamu?" Soobin berbicara dan menatap selembut mungkin, ia tak ingin kekasihnya itu malah merasa takut padanya.
Kai menunduk. Ia merasa bingung untuk mengatakan sesuatu hal yang sebenarnya pada Soobin. Kai tahu bagaimana bencinya Soobin pada Yeonjun. Ia tak ingin kekasihnya melakukan hal yang tak diinginkan yang malah out dari kontrolnya.
"Kai,"
"Se-sebelum aku menceritakannya padamu, maukah kau berjanji satu hal padaku hyung? Bahwa kau tidak akan melakukan apapun." Pinta Kai.
Soobin membuang nafasnya. Ingin sekali saat ini juga ia memukul Yeonjun walau tak mengetahui alasannya sekalipun. Karena ia yakin, Yeonjun telah melakukan hal yang ia benci. Namun Soobin berusaha menghargai perasaan Kai, ia tak ingin melihat kekasihnya itu malah merasa bersalah nantinya. Dan satu hal lagi, Kai telah mengajarinya kesabaran, bersabar dalam hal apapun.
"Ne, aku akan berjanji tak akan melakukan apapun padanya." Ucap Soobin pada akhirnya.
"Dia.. Memaksa menciumku.. dengan kasar. Mianhae, hyung~ jeongmal mianhae.." Kai menangis dalam rasa bersalah nya. Ia yakin Soobin akan kesal atau bahkan benci padanya yang dengan mudah memberikan bibirnya pada orang lain. Kai sungguh menyesali dirinya yang lemah.
