Chapter 4. Penolakan

396 34 5
                                    

“Dear sudah jangan menangis terus, ini sudah takdir” Molly mengusap sayang perempuan dalam dekapannya. 

“Kami berdua sudah bertunangan. Aku dan George minggu depan akan menikah tapi harus batal hanya gara-gara peraturan kementrian. Kenapa hal ini bisa terjadi! Aku mencintai Gorge.” 

Angelina Johnson tunangan George Weasley mereka berdua akan menikah minggu depan tapi harus batal. 

Angelina menangis tersedu-sedu dalam pelukan Molly. Molly sudah tahu kabar peraturan untuk mengembalikan populasi dunia sihir dari surat kementerian. 

Suara pintu terbuka dua orang laki-laki weasley masuk kedalam rumah diikuti oleh dua orang perempuan di belakang mereka berdua. 

Angelina dan Molly berada di ruang tamu mengalihkan perhatian mereka pada Ron dan George, di belakang kedua lelaki itu ada Pansy dan Astoria. 

George sudah menduga bahwa tunangan atau lebih tepatnya mantan tunangannya ini akan lari kemari. Percy yang sudah pulang duluan berjalan dari halaman belakang menuju ke ruang tamu. 

Percy tersenyum miring menatap hina dua istri dari saudaranya itu. “Bagus sekali sekarang keluarga kita kedatangan dua orang Death eaters. Padahal gara-gara siapa saudara kita mati” sindir Percy tertuju pada Pansy dan Astoria. 

Fred weasley saudara kembar dari George weasley mati ditangan Death eaters itulah penyebab kenapa keluarga ini begitu membenci Death eaters. Termasuk Pansy dan Astoria. 

“George…” Angelina berlari memeluk George dengan erat. Astoria  yang sekarang berstatus istri dari George tidak tahu harus bereaksi seperti apa ketika melihat suaminya di peluk oleh Angelina.

Molly menarik nafas lalu mengeluarkannya secara perlahan ia berdiri dari sofa sebelum keadaan memanas.

“Ehem, maaf karena sambutannya kurang mengenakan. George bawa istrimu ke atas untuk beristirahat.”  suruh Molly. George melepaskan pelukan Angelina, ia menengok kebelakang memberi kode pada Astoria untuk mengikutinya.

“Kau pun Ron bawa istrimu ke kamar.” 

Ron masih terdiam mematung tidak mendengarkan ucapan Ibunya. Dirasa Ron tidak akan mendengar. Molly berjalan ke arah Pansy menyuruh perempuan itu pergi ke kamar Ron duluan.

Di ruang tamu hanya tersisa Molly dan Ron. Percy pergi keluar dan Angelina sudah pulang kerumah ketika George membawa Astoria pergi ke atas kamar. 

“Bagaimana bisa ini terjadi…” suara parau Ron membuat Molly merasakan kesedihan putranya. “Aku dan Hermione akan menikah bulan depan. Kami sudah berpacaran dua tahun Mom! Tapi…” Ron menundukan kepala. Hatinya terasa retak, Molly menghampiri putranya mengusap bahu tegap Ron memberi kekuatan untuk putranya. 

“Hermione menikah dengan Malfoy! Dan aku menikah dengan orang asing! Kenapa ini harus terjadi Mom! Kenapa?” 

Molly membawa tubuh Ron kedalam pelukannya. Molly pun tampak terkejut ketika membaca surat pemberitahuan dari kementerian. 

“Aku mencintai Hermione Mom” lirih Ron. Pansy masih belum masuk kedalam kamar mendengar semua percakapan ibu dan anak itu. ‘Akupun mencintaimu Ron.’ bisik Pansy dalam hati. 

….

Pansy tampak terkejut ketika ia dibawa ke manor Parkinson oleh Ron. Mungkin keluarga Bancroft menjual kembali manor parkinson lalu dibeli oleh Ron. Yah setelah laki-laki itu terkenal sebagai pahlawan perang dalam melawan rezim Voldemort pastinya ia akan mendapatkan kompensasi dari kementrian ditambah sekarang Ron bekerja di Departemen Auror.

“Sial! Aku membeli manor ini untuk ku tempati dengan Hermione tapi sekarang malah tinggal dengan wanita slytherin.” 

Gerutu Ron dapat didengar oleh Pansy. Ron berlenggang pergi menuju lantai atas sedangkan Pansy mengikuti lelaki itu dari belakang. Mata Pansy menelusuri setiap detail rumah yang dilewatinya. Sepertinya Ron merenovasi Manor Parkinson terlihat dari warna cat yang diubah dan beberapa furniture di ganti. 

Manor Parkinson dulu terlihat mengerikan sekarang terlihat lebih hidup. Masih teringat jelas perlakuan buruk orang tuanya terhadap Pansy. 

Ron masuk kedalam kamar, ia berbalik ketika Pansy masih mengikutinya. “Apa yang kau lakukan?” tanya Ron mendelik sinis pada diri Pansy.

“Masuk kedalam” jawab Pansy heran karena Ron tiba-tiba menghentikannya.

“Kau berharap kita satu kamar? Pergilah ke kamar lantai bawah disana kosong.” ketus Ron masuk ke dalam dan membanting pintu tepat di depan wajah Pansy membuat gadis itu refleks memejamkan mata karena kaget. 

Pansy menghela nafas ditariknya kembali koper berisi baju itu ke lantai bawah. 

…. 

Hari pertama menjadi seorang istri dari Ron weasley membuat jantung Pansy berdebar pagi-pagi sekali ia sudah memasak untuk sarapan Ron. 

Pansy berjalan menuju kamar Ron, dibukanya pintu kamar tersebut. Telinganya mendengar gemericik air di kamar mandi sepertinya Ron sedang mandi. Pansy berjalan menuju lemari baju ia akan menyiapkan baju untuk laki-laki itu.

Cklek, suara pintu dibuka menampilkan seorang laki laki bertelanjang dada memamerkan tubuh atletisnya membuktikan bahwa hasil dari olahraga yang ditekuninya tidak sia-sia. Satu lembar handuk melingkar di pinggang Ron dan tetesan air dari rambut membuat basah lantai. Membuat pipi Pansy memerah. 

“Apa yang kau lakukan di kamarku?!” Ron berjalan menghampiri Pansy dengan penuh emosi jelas sekali ia tidak suka melihat diri Pansy entah kenapa setiap kali melihatnya saja diri Ron tiba-tiba selalu ingin marah. 

“I-i-itu aku hanya ingin mempersiapkan baju untukmu” jawab Pansy terbata-bata. Ron melirik pada baju dipegang Pansy dengan kasar ia menyambar baju itu. 

“Ku peringatkan! Jangan pernah berani menyentuh barang-barang di kamar ini. Satu lagi Kau pun dilarang masuk ke dalam kamar. Sana keluar!” setelah memberi peringatan Ron menarik secara kasar pergelangan tangan Pansy mengusir perempuan itu dari kamar. Kembali lagi Ron membanting pintu tepat di depan wajah Pansy.

Pansy kembali menghela nafas mencoba untuk sabar, diusapnya pergelangan tangan terasa sakit yang tadi di tarik oleh Ron.   

Pansy lupa walaupun dirinya telah sah menjadi istri Ron tetapi lelaki itu masih belum bisa menerima kehadirannya. Apalagi atas kandasnya hubungan Ron dan Hermione pasti membuat laki-laki itu marah. Pansy kembali berjalan menuju ruang makan ia duduk di kursi menunggu Ron selesai bersiap-siap. Pansy berharap Ron mau makan bersama-sama. 

Kedatangan Ron turun dari tangga membuat Pansy segera berdiri dari kursi. “Ron” panggil Pansy membuat Ron berhenti. Masih terasa asing bagi kedua telinga Ron ketika Pansy memanggil hanya dengan nama depannya saja.

“Aku sudah memasak mari kita sarapan bersama-sama” ajak Pansy. Ron hanya melirik sekilas pada lauk pauk mengepul itu lalu kembali melanjutkan jalannya menuju saluran floo. 

Pansy kembali duduk di kursi dengan lesu. Gagal sudah. padahal Pansy berusaha dengan keras agar saat Ron mencoba makanannya tidak kecewa karena rasanya. 

Pansy menepuk pipinya agar semangatnya kembali. “Jangan menyerah Pansy ini baru hari pertama.” 

Pansy ingat dulu waktu kecil Ron pernah membawakan Pansy Mince pie. Mungkin dengan membuat itu ingatan Ron akan sedikit pulih. Dan hubungan mereka akan kembali.

Come Back To Me ( Ron X Pansy) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang