16 | RENCANA CAKRA

426 45 2
                                    

"Susah ya ngedapetin hati dia yang sudah hampir move on"
-Floella-

Chapter 16 | Rencana Cakra

---0o0---

Flo kembali ke kelas,perasaannya kini sudah jauh lebih baik.Untung dirinya sempat cuci muka, jadi dia tidak ingin ada yang menanyakan perihal kenapa dirinya menangis,terutama sahabat-sahabatnya.

"Hai guys" sapa Flo seperti biasa.

Xiva,Iva,Savita,dan Una menoleh bersamaan.Mereka menatap gadis itu intens,terutama matanya.Savita pun bangkit lalu menepuk bahu Flo pelan.

"Lo habis nangis?" tanya Savita peka.

Flo terkejut namun dia harus membiasakan ekspresinya."Gu..gua hanya kelilipan debu tadi"

"Iya Flo mata lo saja ada merah-merahnya" ujar Una.

Xiva menggeleng pelan."Kelilipan gak sampe gitu Flo"

"Jangan bilang lo lagi nangisin Tristan?" tebak Iva dan tepat sasaran.

Tanpa disadari Flo mengangguk pelan,mereka menggeleng dengan tingkah gadis itu.Penyesalan memang selalu datang di akhir,dan itu yang dirasakan Flo saat ini.

"Tristan nolak lo lagi?" tanya Una dan dibalas anggukan Flo.

Mereka menghela nafasnya kasar,tak habis pikir sekarang.Flo hanya menunduk,tidak ada raut wajah senyum yang ditunjukkan lagi,gadis itu kebanyakan merenung akhir-akhir ini.

"Flo gua tau lo lagi nyesel,tapi perhatiin diri lo sendiri!" seru Savita emosi.

"Gua harus apa?! Gua gak tau harus apa! Tristan benci sama gua dan dia udah move on dari gua! Gua terlambat Sav" ucap Flo lirih.

"Dan dia bilang sendiri ke gua."

Mereka terkejut dengan penuturan gadis tersebut.Savita beralih memeluk Flo,dia yakin gadis tersebut butuh orang yang ngedukung dia sekarang.

"Sudah jangan nangis lagi" Savita berusaha menenangkan gadis itu.

"Susah ya ngedapetin hati dia yang sudah hampir move on" gumam Flo.

"Lupain aja dia! Dia gak pantes!" Xiva mulai emosi.

Savita mengkode agar Xiva mengendalikan emosinya."Xiva bisa kendaliin emosi lo? Gak kasihan lihat sahabat kita lagi sedih?"

"Semenjak Tristan berubah,Flo berubah bego kayak gini! Gimana gak emosi coba!" cerca Xiva lagi seraya mengusap rambutnya gusar.

"Udahlah Xiv kasihan Flo,gitu-gitu dia kan sahabat kita juga" tambah Iva.

"Gua tau maksud lo baik Xiv,hanya saja bisa difilter dikit tidak omongan lo?" nada Una terdengar tegas.

Xiva menggeleng cepat dan malas melihat Flo yang lagi merenungi kebodohannya."Gua terlahir untuk terus berkata jujur,meski jujur itu menyakitkan!"

"Gua mohon jangan goblok hanya gara-gara Tristan!" cerca Xiva.

Flo menunduk lesu,ucapan Xiva sepenuhnya benar,harusnya dirinya tidak boleh lengah seperti ini hanya gara-gara cowok.Namun yang bikin Flo ragu adalah,perlakuan Tristan yang selalu berubah-ubah membuat gadis itu bingung.

SOCIOPATH BOY (On Going)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum