XV. Fakta Hidup

27K 916 1.2K
                                    

Tembus vote & komentar sampai 1k di part ini, auto update, honey!

ꕥೄྀ࿐ ˊˎ-

     Jordan serta Anna memasuki penthouse. Niat keduanya sampai di sini adalah untuk melanjutkan kegiatan mereka seperti beberapa menit yang lalu.

Setelah memasuki penthouse, keduanya lantas berciuman panas. Tentunya dengan salah satu tangan besar Jordan yang merengkuh erat pinggul ramping Anna. Begitu pula Anna yang menyampirkan kedua jemari lentiknya pada pundak kukuh Jordan. Tanpa memperhatikan keadaan sekitar.

Mendadak, pagutan keduanya terhenti. Jordan, dan Anna mulai mendengar suara-suara aneh dari dalam ruang keluarga.

Siapa itu?” bisik Anna khawatir.

Jordan seketika mengatupkan rahangnya, menatap tajam ke bagian lorong yang mengarah pada ruang keluarga. “Sebentar.”

Pemuda itu langsung menarik pergelangan tangan Anna, meminta agar gadis tersebut selalu berada di belakangnya. Erangan demi erangan erotis mulai terdengar kontras, membuat Anna bertanya-tanya ada apa dengan penthouse milik Jordan.

Setibanya di sana, betapa terkejut nya Anna saat mendapati seorang laki-laki berusia dua puluh enam tahun sedang bergulat panas bersama seorang perempuan seksi di atas sofa.

“GEONOVA!” teriak Jordan lantang.

Seseorang yang baru saja di sebutkan namanya oleh Jordan segera terperanjat. Menoleh ke arahnya sambil meringis pelan. Sedangkan di perempuan yang di bawanya hanya mampu menundukkan kepala.

“Jo ... jordan, lo di sini?”

Lekas Jordan melepaskan genggamannya dari Anna, berjalan ke arah laki-laki itu dengan derap langkah yang kelam. “Kenapa masuk ke penthouse gue tanpa izin?”

Duduk bersantai, sosok bernama Geonova tersebut lantas membenarkan resleting celananya. “Nggak ada tempat lain. Kalau gue main di apartemen, nanti tunangan gue tahu.”

“Tandanya, lo harus berhenti, Geo! Lagi pula kalau lo nggak siap berkomitmen, jangan berulah.”

Geonova hanya menganggukkan kepalanya tidak peduli, kala mendengarkan ceramah adiknya. Dirinya justru bersiul menggoda ketika melihat Anna yang tercengang menatap keduanya.

So pretty! Siapa dia?”

Dengan kasar, Jordan langsung memukul kepala Geonova. “Anna Rowzy, my girlfriend.”

“Berani dekati dia, mati lo di tangan gue.” sambungnya.

Geonova kemudian terbahak, “Nggak tahu, ya. Soalnya dia cantik. Mungkin, gue bisa tergoda.”

“Geo anjing!” maki Jordan sarkas.

Sesudahnya, Jordan kembali berjalan ke arah Anna. Merengkuh posesif pinggulnya. Memberi peringatan bahwa selamanya Anna hanyalah milik seorang Jordan Luchoa.

Seseorang tersebut masih tertawa, lalu mengulurkan tangan besarnya. “Geonova Aldirch. Kakak Jordan.”

Anna tersenyum kikuk. Tangan mungilnya berniat untuk membalas uluran tangan itu. Namun, dengan cepat di tepis olehnya. “Nggak usah. Dia genit.”

Jordan kemudian maju, mendorong kuat pundak kakaknya. Mendelik tajam pada sosok Geonova. “Udah, lebih baik lo pulang!”

“Gue mau kenalan. Gue belum tahu namanya, bangsat!” balas Geo.

Jordan terus bersikeras, menggelengkan kepalanya berkali-kali. Sampai Anna sendiri pun merasa heran akan sikapnya. “Nanti kapan-kapan. Sekarang pergi lo!”

Anna Journey [21+]Where stories live. Discover now