Blooms in Our Hearts ch 19

1.2K 137 13
                                    


Pantai tanpa pesta kambang api rasanya tidak lengkap bukan. Usai berenang dan bermain dipantai sepanjang siang tadi Heeseung dan Jake berinisiatif untuk mengadakan pesta kembang api. Mereka hanya akan barbequean di samping rumah, dan menyalakan kembang api saat langit gelap.

"Hoon, tolong ambil kembang api yang di koper kakak dong." Heeseung yang sedang sibuk membakar daging bersama Jay berujar kepada adiknya.

Semuanya sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka santap bersama malam ini. Angin pantai terasa sejuk menyentuh kulit mereka, tidak terlalu kencang dan terasa lembut semilirnya.

Sunghoon masih mencari dibagian mana koper Heeseung menaruh kembang api yang katanya ia bawa. Nihil.

"Kak Hee, lo yakin bawa kembang apinya?" tanyanya ketika sampai dibawah.

"Iya, ada di -." Heeseung baru teringat jika ia mengeluarkan box berisi kembang api karena kopernya tidak muat saat mengemas barang dirumah. "Ya ampun! Gue lupa, kemaren gue keluarin lagi Hoon, ketinggalan di rumah."

"Yee, lo gimana sih kak." Protes Sunghon pada kakaknya.

"Yaudah gue beli aja ya." Dan disetujui oleh yang lain. "Jay, gue minjem mobil lo ya."

"OK!" Jay merogoh kantong celananya dan memberikan kunci mobilnya pada Sunghoon. "Nih, ati -ati bro."

Letak toserba disana tidak terlalu jauh dari tempat tinggal nenek Jungwoon. Meski tidak terlalu besar namun barang -barang ditoko ini lengkap. Usai mengambil kembang api Sunghoon langsung membayar ke kasir.

"Hoon!"

Barusaja akan melangkah keluar dari toko Sunghoon bertemu dengan Eunjae. Gadis itu menghampiri Sunghoon yang selesai membeli kembang api. "Beli kembang api? Kalian mau pesta kembang api ya?"

"Iya, lo mau beli apa?"

"Ehhh, tadinya gue mau nyari daging buat barbequean. Tapi disini nggak jual produk mentah ternyata." Ucap Eunjae.

"Oh terus lo mau kemana?"

Gadis itu tampak berpikir sejenak, "Gue nggak tau daerah sini, gue boleh ngerepotin lo nggak sih? Anterin gue nyari daging."

"Lagian lo pergi kepantai bukannya di prepare bahan mentah sih." Protes lelaki itu.

"Haha, iya ya, temen -temen gue kurang koordinasi kemarin."

Eunjae mengikuti Sunghoon untuk keluar dari toserba, "Yaudah gue anterin."

"Makasih ya Hoon, gue tau lo emang orang yang bisa gue andelin."

"Biasa aja sih." Masih dengan sikap dingin Sunghoon berujar.

Mereka pergi usai bertanya kepada penduduk setempat dan disarankan untuk pergi ke arah kota. Karena disana ada toko daging yang paling dekat dengan daerah pantai ini.

"Hoon, makasih ya, kalau nggak ada lo gue bisa kena omel temen -temen gue yang lain."

"Iya santai aja."

"Oh iya, ngomong -ngomomg lo pacaran sama Sunoo ya?"

Sunghoon menautkan alisnya, ia tidak menyangka Eunjae akan menanyakan hal tentang kehidupan pribadinya itu. "Kenapa gitu?"

"Enggak apa -apa sih, gue kurang suka aja kalau lo sama dia."

"Ohhh -." Tidak ada respon yang spesifik lagi dari Sunghoon. Dan sepanjang pejalanan mereka akhirnya hanya diam.

Sampai di toko daging yang diberi tahu warga, Sunghoon memutuskan untuk menunggu Eunjae di mobil saja. Ia beralasan jika membeli daging tidak akan lama bukan. Ia masih mencerna pertanyaan Eunjae tadi, maksud dari pertanyaannya itu apa.

Eunjae datang dengan membawa seplastik daging yang baru ia beli. "Udah?" Eunjae menjawab dengan anggukan.

"Gue anterin lo balik ke penginapan ya."

"Ha? Nggak usah, gue turun di penginapan lo aja."

"Lo yakin?"

"Iya, kan gue kemarin udah bilang pengen mampir ke penginapan lo."

Sunghoon heran, bukannya Eunjae mau mengadakan pesta barbeque juga bersama teman -temannya. Namun ini sudah cukup larut untuk memulai pesta, dan juga barbeque tanpa daging sebagai menu utama bukan barbeque namanya.

"Lo masih belum jawab pertanyaan gue tadi Hoon."

"Maksudnya?"

"Iya, lo kan popular, kalau lo pacaran sama Sunoo -apa kata orang -orang yang ngidolain lo?"

"Ohhh, gue sih nggak ada masalah ya, dan juga gue nggak sepopuler itu kok." Sunghoon sengaja menggantung kalimatnya.

"Terus lo tetep mau pacaran sama dia?"

Sunghoon menghentikan mobilnya, mereka sudah berada dikawasan yang cukup ramai. Ia merasa obrolannya dengan Eunjae agak mengganggu konsentrasinya menyetir, jadi ia menepikan mobilnya.

"Eunjae, sebelumnya gue mau minta maaf, gue sih fine -fine aja ya bertemen sama lo di awal -awal kita deket sebagai panitia."

Sunghoon menarik napas panjang, "Tapi akhir -akhir ini jujur gue agak kurang nyaman sama lo, peratanyaan lo barusan agak bikin gue kaget."

"Entah gue pacaran sama Sunoo atau enggak, kayaknya bukan ranah lo buat nggak suka atau nggak setuju."

Wajah Eunjae memerah mendengar ucapan Sunghoon barusan. "Gue suka sama lo Hoon! Udah lama, sebelum kita deket sebagai panitia."
Gadis itu diam dan menundukan wajahnya usai mengatakan kalimat terakhirnya.

"Makasih ya Eunjae, tapi gue nggak ada tujuan buat menjalin hubungan deket sama lo lebih dari temen."

"Karena lo suka sama Sunoo?" Sejenak Sunghoon terdiam dengan pertanyaan Eunjae, namun saat berikutnya ia mengangguk.

Eunjae terlihat sedikit kesal melihat jawaban Sunghoon, "Sunoo tau lo suka sama dia?"

"Mau Sunoo tau atau nggak, dia suka atau enggak sama gue. Gue tetep mau bilang tentang perasaan gue ke dia."

"Kalau kalian pacaran mungkin bakal banyak orang yang ngomongin lo di depan atau di belakang lo." Ucap Eunjae kesal. "Lagian kalau pacaran dan banyak orang yang nggak suka, emang Sunoo mau ngejalaninnya!"

"Kalau gue pacaran sama Sunoo, gue nggak akan biarin Sunoo denger omongan yang bakal ngedistract dia."

Sunghoon terseyum masih sambil melihat ke jalanan di depan mereka yang lengang. "Gue anterin lo ke penginapan lo aja ya, gue nggak enak karena perginya udah cukup lama."

Kali ini tidak ada penolakan dari Eunjae, gadis itu kesal karena ucapan Sunghoon.

***

Sampai di penginapan Sunghoon memarkir mobil milik Jay di depan garasi. Ia bergegas untuk pergi menemui teman -temannya di halaman samping. Semuanya protes kenapa Sunghoon pergi lama sekali, padahal hanya membeli kembang api.

"Lama banget lo, beli di kutub utara kembang apinya?" Heeseung kesal, mereka sudah mulai menyantap hidangan diatas meja.

"Iya kak, tadi toko yang diujung jalan udah tutup, mau nggak mau gue nyari kearah kota."

"Alesan lo nih, bilang aja nggak mau ikutan masak kan lo." Jake bernarasi. Semua yang mendengar tertawa dibuatnya.

Ia mengambil bangku dan duduk di samping Sunoo yang sibuk menyantap makan malamnya. "Hei, inget janji kita siang tadi kan?" ucap Sunghoon sedikit berbisik.

Ada semburat merah di pipi Sunoo sesaat setelah Sunghoon berbisik padanya. "Aaah, iya kak."
Sunghoon tersenyum menatap Sunoo, begitu juga Sunoo hanya bisa terus mengulum senyumnya.

***

Blooms in Our HeartsWhere stories live. Discover now