Malam mencekam

696 93 16
                                    

Happy reading gaess!❤️

Sorry for typo
No edit cus langsung publish

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Tikk...tikk...tikk...

Suara jam berdetik ditengah malam, menganggu tidur Sungchan yang terbangun karena suara detikan jarum jam.

Tidak, tidak, Sungchan terbangun bukan karena suara jam melainkan suara lain yang membuatnya tidak bisa tidur? Suara itu seperti suara bisikan orang, bukan satu orang melainkan ribuan orang.

Sangat ramai layaknya pasar, dan Sungchan menatap keseluruhan ruangan dimana tempat ia tidur dengan ketiga saudaranya. Ketiga saudara nya nampak nyenyak berbeda dengan dirinya yang sedari tadi sudah terusik karena suara bising itu.

Sungchan menoleh kearah Beomgyu yang tertidur dengan memeluk lengan Jeno. Mereka saat ini tengah tertidur di kamar milik anak tuan Son yang terdapat dua ranjang terpisah.

Sungchan tidur dengan Mark sedangkan Beomgyu tidur dengan Jeno. Kamar ini cukup luas dengan berbagai mainan boneka yang tersusun rapi di almari dan juga terdapat dua pintu yang Sungchan tau satu pintu adalah pintu kamar mandi dan satu lagi pintu rahasia?

Iya pintu rahasia, tuan son berkata jika dulu putrinya seringnya masuk kedalam pintu itu dan sekarang pintu itu sudah ditutup untuk selamanya, karena putri tuan son tidak ada lagi menggunakan ruangan yang ada dibalik pintu itu.

"Aku tak ingin bersikap lancang, tapi demi tuhan aku mendengar suara bisikan dari pintu itu" batin Sungchan menatap takut kearah pintu yang ada dipojok ruangan disisi utara.

Sungchan melirik jam yang menunjukkan pukul 00.02 KST. Itu tandanya tengah malam dan ia sangat penasaran dengan suara bising yang membuatnya tidak nyaman untuk tidur.

Dengan tekad yang kuat, Sungchan beranjak dari ranjangnya dan berjalan perlahan keluar dari kamarnya, ia akan memeriksa di luar jika suara itu tidak terdengar maka instingnya benar, jika suara bisikan tadi memang berasal dari kamarnya tempat ia tidur.

Cklekk...

Sungchan memejamkan matanya kala merasakan hawa dingin dari lorong gelap rumah keluarga Son, senyap dan sunyi tidak ada suara jangkrik ataupun hewan malam lainnya yang terdengar bahkan suara hujan di luar sana pun juga tidak terdengar.

"Apa rumah ini benar-benar memiliki fentilasi kedap suara?" Lirih Sungchan melangkahkan kakinya menyelusuri lorong.

"Apa tidak ada lampu disini? Kenapa gelap sekali, aku tak yakin jika orang kota yang tinggal disini akan betah" ucap Sungchan mengotak-atik handphonenya dan menekan ikon senter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa tidak ada lampu disini? Kenapa gelap sekali, aku tak yakin jika orang kota yang tinggal disini akan betah" ucap Sungchan mengotak-atik handphonenya dan menekan ikon senter.

DEVIL VILLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang