14. Masokis (21+)

17.3K 164 8
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen 💚🥰


***"

"Mark ... Kamu gak kelas?" tanya Naira gugup dengan mata melebar saat mendapati Mark sedang duduk menyender di kosan Naira. Tatapannya begitu mengintimidasi. Selama Naira bersahabat dengan Mark, ia tidak pernah melihat wajah Mark seseram itu. Semakin Naira mendekat, jantungnya semakin berpacu lebih cepat. Ia takut ketahuan jika selama ini tinggal bersama Geo.

"Darimana aja kamu?" tanya Mark ketus.

"Dari rumah, kemarin sehabis isya aku pulang soalnya Ceril rewel mulu," balas Naira memamerkan deretan gigi putihnya. Ia coba untuk mencairkan suasana.

Mark berdecak kesal lalu tersenyum sinis. Ekspresinya saja sudah cukup membuat Naira takut.

"Dari sehabis Maghrib aku nunggu kamu Ra disini. Aku tungguin kamu sampai jam 1 pagi tapi kamu gak ada."

"I--ya itu aku di rum...."

"Aku udah telepon mama kamu dan dia gak tau tuh kamu ada dimana," kata Mark memotong ucapan Naira. Emosinya sudah terlalu menggebu-gebu

"Semalam kamu kemana si Ra?" tanya Mark lagi. Naira tidak menjawab, ia masih sibuk berpikir alasan apa yang dapat di percaya oleh Mark.

"NAIRA! KAMU TIDUR DIMANA?!" bentak Mark memekakkan telinga.

"Jangan bentak aku kaya gitu, aku gak suka."

"Makanya jawab," seru Mark memegangi kedua bahu Naira. Matanya menatap tajam kearah Naira. Sedangkan Naira tidak berani menatap Mark sedikitpun, ia memilih menunduk ke lantai yang kosong.

"Aku nginep sama Mery," balas Naira asal ceplos.

Mark mendengus pelan."Aku harap kamu bisa jujur Ra," balas Mark lalu berjalan menabrak bahu Naira. Naira menggenggam tangannya. Ia tidak mau Mark marah. Mark itu sahabat satu-satunya. Naira tidak akan membiarkan kesalahpahaman terjadi. Namun Mark yang sudah terlanjur kesal malah menepis tangan Naira dengan kencang dan pergi begitu saja. Pintu kosan Naira di banting sangat keras membuat Naira yakin jika Mark sulit memaafkannya.

Naira menenangkan diri, ia duduk lemas di lantai sambil memandangi pintu kosannya. Ia buka ponselnya dan mengetikkan beberapa pesan permintaan maaf.

Dua puluh menit kemudian, pintu kosan Naira diketuk. Dengan sigap Naira membukanya. Ia harap itu Mark yang telah kembali.

"Mark..."lidah Naira otomatis berhenti ketika sadar bahwa bukan Mark yang ada di hadapannya sekarang. Ternyata yang datang adalah salah satu teman kosan Naira.

"Sorry ganggu, gue cuman mau ngasih ini. Tadi pagi ada cowok yang ngasih ke gue," ucap perempuan yang kamar kosannya tepat di sebelah kanan Naira.

Naira mengambil kertas itu dengan ragu. Setelah mengucapkan terima kasih, ia masuk lagi ke dalam kamar.

Aku akuin kamu hebat Naira. Malam ini jam 7 Aku tunggu kamu di tempat kemarin dan jangan sampai kamu kabur lagi atau berniat gak datang. Urusan ganti rugi kita belum selesai sayang...

Naira mengacak rambut frustasi. Mengapa sosiopat itu masih hidup. Kemudian Ia menjatuhkan diri begitu saja di kasur dan mulai menutup matanya perlahan.

***

Dentuman musik memenuhi ruangan. Lelaki itu bernyanyi riang sambil merangkul dua orang wanita berpakaian mini di kanan kiri. Sesekali tangannya menjamah ke bagian dada untuk merasakan benda kenyal kesukaannya. Wanita di samping kanannya bernama Cika, ia sedang memegangi mikrofon.  Sedangkan di samping kiri bernama Indah yang hanya duduk manis mengikuti irama lagu sambil sesekali ikut bersenandung.

Positif!Where stories live. Discover now