Makan diluar

2.7K 364 14
                                    

"Jaga ucapan kamu Aska yang sopan kalau bicara dengan yang lebih tua, kamu baru pulang dari rumah sakit jangan melakukan ulah lagi" sentak daddy Gerald saat mendengar Aska mengumpat dan berbicara dengan bahasa gaul nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Jaga ucapan kamu Aska yang sopan kalau bicara dengan yang lebih tua, kamu baru pulang dari rumah sakit jangan melakukan ulah lagi" sentak daddy Gerald saat mendengar Aska mengumpat dan berbicara dengan bahasa gaul nya

Aska yang dibentak hanya menatap daddy nya dengan pandangan datar "Gw tebak lu bapak gw, ganteng sih tapi kelakuan lu kagak cocok sama muka lu, lagian nih ya ini mulut mulut gw kenapa situ yang lepot"

"Apa lu?! mau ngata-ngatain gw kan lu?! apa mau adu bacot?!!" sela Aska saat melihat Gara hendak membuka mulut nya, "Bahasa mu Aska!!!" bentak daddy Gerald kepada Aska

"bihisi mi Iski halah bacot, males makan kan gw jadi nya gala-gala ngeliat muka kalian semua" kata Aska sambil melompat dari kursi nya lalu berjalan ke kamar nya.

Sesampainya dikamar, Aska melemparkan badan nya keatas kasur "Anjing lah gw lapel banget udah lapel disuluh debat lagi tadi. Makan dilual enak kaya nya ygy" ujar Aska lalu menyambar jaket yang tergantung dibelakang pintu kamarnya dan mengambil dompet dan ponsel nya dimeja belajarnya.

Dia berlari menuruni tangga dan melewati ruang makan yang berisi keluarga nya "Aska!! mau kemana kamu?!" teriak daddy Gerald saat melihat Aska berlari melewati ruang makan "Mau open bo!!!! napa lu?!" jawab Aska random sambil terus berlari keluar mansion

Setelah keluar dari mansion Aska berhenti didekat pos security untuk mengatur nafas nya "Aden mau kemana?" Tanya pak Yohan sebagai security dimansion ny- ralat mansion daddy nya yang membuat Aska menolehkan kepala nya.

"Mau beli makan pak, ada motol engga ya pak??" tanya Aska dengan sopan kepada pak Yohan "Ada den, tapi punyanya tuan Gara sama tuan kembar" jawab pak Yohan dengan sopan

Mendengar perkataan pak Yohan yang menyebutkan nama abang-abang nya membuat Aska mendengus mana sudi ia minta izin meminjam motor, matanya melirik ke arah sepeda gunung yang terparkir rapi di sebelah pos security.

"Sepeda siapa itu pak?" Tanya Aska sambil menunjuk sepeda, ia menatap pak Yohan penasaran

"Sepeda saya den." Jawab pak Yohan membuat Aska mengembangkan senyumnya

"Pinjem ya pak," pinta Aska sambil berjalan mendekati sepeda tersebut dan mencoba menaiki sepeda itu.

Pak Yohan yang mendengar itu menatap ragu tuan mudanya "Tapi den." ucap pak Yohan ragu. Mendengar perkataan pak Yohan yang meragukannya, "Tenang pak, Aska jago naik sepeda kok. Nanti kalo udah selesai beli makanan Aska balikin sepelti semula"

"Baik den." ucap pak Yohan meski masih ragu, ia bukannya tak memperbolehkan namun ia ragu besar sepeda dan besar tubuh Aska sangat terlihan jelas. Jika terjadi sesuatu dengan tuan mudanya itu, nyawa dan pekerjaan nya menjadi taruhannya.

Aska mengambil dompet di saku jaketnya lalu mengambil beberapa lembar uang. Ia menyodorkan uang itu pada pak Yohan, "Ini sebagai jaminan Pak, kalo semisal sepeda Bapak kenapa-kenapa."

Transmigrasi GavinWhere stories live. Discover now