1

8.1K 432 11
                                    

Jovan seorang ayah tunggal yang berperan sebagai kepala keluarga dan juga ibu bagi dua jagoannya, Mikail dan Jonathan.

Si sulung yang menginjak kelas 12 dan si bungsu yang ada di kelas 10. Gajinya sebagai karyawan di salah satu bank swasta dirasa cukup untuk menghidupi anak-anaknya, namun tidak bisa dibilang kalau itu lebih. Setidaknya ia bisa menabung untuk masa depan kedua putranya.

"Ayah, nanti pulang kerja sekalian ambil laundry di gang sebelah ya. Mbaknya udah nelponin terus"

"Iya.... Nanti ayah pulang cepet kok soalnya  Jum'at"

"Nanti kita beli lauk apa, yah? Jojo bilang dia mau kepiting saus padang"

"Ya udah nanti ayah beliin ya, bang Mika sekolah yang bener, adiknya jangan lupa dibangunin"

"Hati-hati ayah. Mika sama Jojo sayang ayah"

Seperti inilah kesehariannya sebagai ayah di rumah ini. Berangkat kerja pagi-pagi naik kereta saat si bungsu belum bangun. Ia punya mobil namun jika dipikir-pikir ongkos yang ia keluarkan cukup besar jika harus membawa mobil.

°
°
°

Si bungsu Jonathan adalah anak yang cukup aktif di sekolah, walaupun tidak seaktif Mika namun ia juga tidak bisa dianggap biasa saja.

Mika dan Jojo mewarisi wajah tampan dari ayahnya dan otak yang juga mumpuni untuk menyabet berbagai penghargaan dan piagam dari berbagai bidang.

"Jo, kayaknya lo demam deh"

"Masa? Gak deh"

"Itu anget banget jidat lo" Mikail memegang dahi adiknya

"Kehujanan kemarin pas main bola"

"Kakak ngepel kamu nyuci piring ya. Apa mau gantian?"

"Aku aja kak semuanya. Kakak udah nyapu, nyiram tanaman, bersih-bersih kamar mandi, jemur kasur. Istirahat aja"

"Gapapa biar cepet... Ayah hari ini pulang sore katanya. Kita gak boleh bairin rumah berantakan pas ayah ada"

Tanpa pembantu mereka sendiri yag mengerjakan pekerjaan rumah. Tanpa ibu mereka bisa melakukannya walau karna keadaan.

°
°
°

Jovan belum terlalu tua, usianya baru 34 saat ini. Muda sekali memang.

"Jadi gue ketemu sama Tika kemarin di grand Indonesia, sama suami sama anaknya"

"Dia janji gak bakalan balik ke Jakarta. Tapi kenapa dia sekarang kembali?" Jovan bingung

"Mamanya sakit katanya, dia disuruh kesini sama tantenya" jawab Juan

"Gue berharap anak-anak gue gak akan ketemu dia"

Juan dan Yuda mengangguk, mereka paham apa yang dirasakan temannya ini.

"Anak-anak lo tahu muka ibunya, namanya?"

"Mika tahu.... Dia masih inget muka bundanya, dia udah lumayan gede waktu Tika pergi dari rumah, umurnya 4 tahun waktu itu" jelas Jovan

"Jakarta luas kok, di provinsi segede ini kemungkinan buat gak ketemu gede kok" Yuda berusaha menenangkan

Jovan tidak membenci Tika, mantan istrinya sama sekali. Ia hanya tak sanggup membayangkan betapa sakit yang anaknya rasakan ketika tahu ibunya bahagia dan lebih bahagia tanpa mereka sekarang.

°

°

°

Jojo menyiapkan kopi untuk ayahnya, mereka menonton TV di rumah tamu. Rumah minimalis dengan cat berwarna putih yang Jovan beli belum lama ini, sebelumnya mereka mengontrak.

"Adek katanya tadi demam. Udah turun belum panasnya?"

"Udah kok... Ayah jangan khawatir, kemarin aku kehujanan pas main bola sama kak Dio"

"Jaga kesehatan ya kalian, lagi musim hujan"

Jovan melihat luka memar di lengan putra bungsunya.

"Tangan adek kenapa? Jatuh?"

"Kayaknya iya deh. Soalnya baru muncul tadi pas bangun tidur"

"Nanti ayah kompres ya. Kalian jangan bobok terlalu malem"

"Ayah juga jangan kecapekan. Kalau ayah sakit kakak sama adek khawatir banget"

Senyum terukir di wajah tampan Jovan, kedua putranya hidup dalam limpahan kasih sayang darinya. Ia adalah ayah paling beruntung di dunia karna memiliki putra selembut mereka.

°

°

°

Mika tak langsung pulang saat pulang sekolah, ia menjadi pegawai part time di restoran milik ayah kekasihnya.

Rasanya Mika merasa tak pantas menjadi kekasih dari seorang Hara.

"Kak Mika duduk aja. Lap-lap meja aja dari tadi!"

"Ya kan kakak kerja"

"Kan ini resto papi aku jadi kakak gak perlu capek-capek!"

Senyum tipis terukir di wajah Mika, ia duduk dan menggenggam tangan kekasihnya.

"Iya tahu ini punya keluarga kamu. Tapi ini tugas dan tanggung jawab kakak. Gaji kakak sama kaya karyawan lain jadi kakak juga harus kerja kaya yang lain. Mereka nanti bisa iri kalau kamu terlalu baik ke kakak"

"Hara cuma gak mau kak Mika kecapekan"

"Capek kakak hilang kalau kamu sama ayah sama Jojo bahagia"

"Aku sayang kam Mika.... Sayang bangetttt!"

Setidaknya Mika bisa membantu keuangan ayahnya sedikit demi sedikit. Menabung demi sekolahnya dan kehidupannya nanti tanpa terlalu merepotkan ayah.




Next?

AYAH JOVAN (jaeyong gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang