Gadis gila

25 8 6
                                    

Kayaknya part ini gak sesuai buat anak di bawah 15 tahun 👍🏻😁 agak serem & kasar adegannya hehe...

Mobil Syera kembali terparkir di halaman rumah Jisung, ia hendak mengambil tasnya yang masih tertinggal di dalam. Namun, bukan hanya mobilnya yang kini terparkir disini, mobil siapa ini?

Setibanya di depan pintu utama, Syera urung untuk masuk. Sayup-sayup ia mendengar suara erangan dan tawa kecil seorang gadis. Dengan berbekal rasa penasaran, Syera mendorong knop pintu perlahan. Damn! Tidak bisa dibuka.

" Woi! Ini apaan?!" Teriak Syera. Ia kemudian mengintip dari balik jendela. Dilihatnya ada dua lelaki berbadan kokoh tengah berjaga dibalik pintu. Tubuhnya berbalut jas hitam dan kacamata hitam, persis seperti ajudan. Apasiih serem bgt, batin Syera.

" Dimana sih kak Jaemin?" Syera beralih meraih telepon genggamnya, untung saja benda itu tak ikut tertinggal dikamar Jisung. Tidak tersambung..

" Ji.. lo kenapa?" Gumam Syera sambil berusaha menelepon orang yang dimaksud, tidak tersambung juga.
Tiba-tiba suara erangan kembali terdengar, kali ini lebih keras dan terdengar menyakitkan. Jelas itu suara Jisung!

" Jisung!" Syera menendang-nendang pintu dihadapannya,"BUKA PINTUNYA BANGSAT!"

Tak membuahkan hasil.

Lelah, dan kakinya mulai terasa sakit. Syera memikirkan cara lain. Ia berlari memutari rumah, menuju jendela kamar Jisung yang semoga saja tak terkunci.

Syera terhenti sesaat ketika melihat pemandangan dibalik jendela.

" Jihye jalang sialan!" umpatnya berdesis. Diraihnya batu besar asal, persetan dengan jendela yang terkunci atau tidak.

Pyarr!

Jendela kaca itu pecah, menyisakan serpihannya dilantai. Jihye menghentikan aksinya, menatap marah kedatangan Syera sekarang. Akibatnya, Ia harus terhenti dari aktivitas gila yang tengah di lakukan. Gilanya, jihye tengah membuat bentuk hati di dada Jisung dengan sebilah pisau kecil, mengulitinya sehingga darah segar merembes dari balik daging segar. Jihye memilih melangkah turun dari atas tubuh Jisung dan menodongkan pisau itu ke arah Syera.

Tak mau kalah, Syera melangkah maju menghampiri Jihye. Disepaknya wajah gadis gila itu dengan kakinya yang berbalut high heels, pisau itu terlempar.

" LO GILA BANGSAT!" Syera menarik kerah lawan mainnya. Menindihnya dan melayangkan tinju.

" Apa? Gak terima?!" Jihye berdecih, meludah ke arah Syera dengan darah yang keluar dari robekan di mulutnya.

" Mati lo sialan!" Syera sungguh tak percaya, yang dilakukan Jihye benar-benar diluar batas. Nafasnya menderu menandakan emosinya benar-benar di puncak. Ingin Syera mencabik-cabik wajah Jihye dengan kuku jarinya yang baru saja di lukis.

Sedangkan Jisung berusaha menarik selimut dengan susah payah, menutupi tubuhnya yang semula telanjang dada.

Jihye melecehkannya.
Menambah luka pada dirinya, dan memperdalam rasa sakitnya.
sungguh gila. Jisung sudah tak mengerti, ia lelah.. sungguh.

Tangan dan kedua kakinya terikat pada ujung ranjang. Bagaimana caranya ia bisa lepas sekarang? Jihye benar-benar ingin membunuhnya. Apa yang terjadi pada Jaemin? Tadi lelaki itu diseret oleh bawahan Jihye. Ashh Jisung benar-benar meresa tak berguna di situasi seperti ini. ia merasa selalu membawa kesialan terhadap semua orang?

Mendengar keributan, ajudan Jihye yang semula ada di balik pintu kini berbondong masuk. Ditahannya Syera agar tak menyakiti sang tuan putri. Untuk kesekian kalinya aku ingin berucap, gila.

" LEPAS! Lepas anjing! Bos lo ini gila! Lepasin gue!" Syera terus berteriak dan meronta. Sedangkan Jihye tersenyum menang dan kembali berdiri sembari melipat tangannya di depan dada.

Can I Love You?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora