My Cat Allergy

985 68 6
                                    

Happy Reading~~

Seorang gadis di malam itu sedang
berbaring santai di kamarnya sembari bermain handphone dengan keadaan tengkurap.

Gadis itu terus saja men-scroll laman Tiktok di handphone-nya tanpa henti. ia sedari tadi hanya berfokus pada handphonenya sebab tidak ada lgi yang bisa ia lakukan. Ya, gadis itu bernama Jessi.

Orang yang hobby-nya menelusuri laman FYP tanpa henti. Gadis itu juga menyukai satu hal lagi, yaitu anjing. Ia memiliki seekor anjing betina berjenis Siberian Husky di rumahnya yang bernama 'Milo' (nama pasaran buat anjing)

Jessi yang tengah fokus dalam dunianya itu tiba-tiba ke-trigger dengan suara decitan pintu. Ia pun langsung menoleh kearah pintu, ia mengira Mama nya lah yang sedang membuka pintu. Saat ia menoleh hanya terlihat pintu yang terbuka setengah tapi tidak ada orang di sana.

"lah, yang buka pintu siapa?" gumamnya melihat heran pintu yang terbuka tapi gaada orang.

Tiba-tiba Milo mengagetkan Jessi dengan tiba-tiba lompat keatas kasur dan menggonggong. Anjing itu menyelinap ke kamar tanpa sepengetahuan Jessi yang membuat gadis itu kaget.

"ihhh Milo! ngagetin aja tauuu" ucap Jessi yang memarahi anjingnya.

Milo lalu mengusap kepalanya ke tangan Jessi yang sedang memegang handphone. "Wuffff!!!" gonggonggnya. "ngagetin aja tauukk" ucap Jessi.

"kamu mau main ya?" tanya Jessi lalu anjing itu mengangguk.

"besok aja ya, udah malem" ucap Jessi itu membuat Milo kecewa dengan gestur dan suara yang memelas.

Jessi yang tau dengan sikap anjingnya itu lalu mengubah posisi jadi telentang. "Sini.." ucap Jessi dengan posisi memeluk anjingnya.
lalu Jessi menggosokkan tangannya ke kepala anjingnya itu.  

Milo sudah diadopsi oleh keluarga Jessi sejak umur anjing itu masih 2 bulan dan sejak saat itu, ia menjadi sahabat terbaik Jessi saat gadis itu membutuhkannya.

Kadang saat Jessi sedang sedih, ia menceritakan kesedihannya kepada Milo. Agak aneh emang, tetapi hal itu yang membuat Jessi menjadi tenang dan menjadikan Milo sebagai sahabat terbaiknya.

Jessi sangat suka dengan anjing, hampir tiap minggu ia mengunjungi Dog Caffe yang berada dekat dengan sekolahnya. pernah suatu hari Jessi memohon kepada mamanya untuk menambah anjing di rumahnya, tetapi ditolak karena merawat 2 anjing dirasa merepotkan. 

Kebiasaan Jessi bermain dan bermanja dengan Milo cukup sering, apalagi ketika gadis itu tengah bosan seperti saat ini.

"aaaaaa bosen bangetttt" rengek Jessi.

"kira-kira ngapain lagi ya..." ucap Jessi seakan bertanya kepada Milo.
"Wufff!!" anjing itu hanya bisa menggonggong dalam dekapan Jessi.

Jessi yang tengah dilanda kebosanan serta kebingungan itu tak tau harus melakukan apa lagi. Tiba-tiba suatu ide terpintas di kepalanya.
"apa telfon aja ya?" gumam Jessi.

"menurut kamu gimana, Milo?" tanya Jessi kepada Anjingnya. "Wuff!!" dan tentu saja dibalas gonggongan lagi oleh Milo.

"gimana ya... call, engga...call, engga...." Jessi masih bertengkar dengan pikirannya perihal ia harus menelfon atau tidak, namanya juga bocah plin-plan.

"takut ganggu, gimana dong....." keluh Jessi yang masih ragu. "Yauda deh call aja siapa tau ya kann" Jessi lalu memantapkan pilihannya.

Lanjutlah ia mencari kontak seseorang yang diincarnya lalu dengan cepat memencet tomboll berlogo telepon di layar itu.

Jessi menunggu jawaban dari handphonenya selama beberapa saat, sampai akhirnya panggilan itu terjawab dan terdengar suara perempuan.

"halo....Jess?" suara perempuan itu terdengar melalui telfon dan hati Jessi menjadi antusias.

Never-ending [One Shot]Where stories live. Discover now