Chapter 3 : Business Trip

68 20 2
                                    

"Apa kau gila?! Bagaimana bisa Bos kita bisa jadi tetanggamu?!" Sana berteriak pada Miyeon yang kini sudah berada di rumah Ibu nya. Lewat telepon.

"Sunbae tenanglah dulu..."

Sana menghela nafas, mencoba mendengarkan Miyeon.

"Direktur Kim juga belum lama ini pindah satu gedung dengan saya. Awalnya saya juga tidak tahu, tapi saat saya mencoba menyapa tetangga baru itu. Saya nyaris pingsan saat mendengar nama dan penjelasan nya."

"Ah rupanya begitu... Kurang lebih respon kita sama."

"Lalu tak perlu khawatir. Pak Kim itu jarang sekali keluar apartemen nya, jadi Sunbae tidak akan sering berpapasan dengan nya." Ucap Miyeon menenangkan Sana.

"Ahh... Syukurlah." Lega. Itulah yang Sana rasakan saat mendengar itu.

.

.

Gadis bersurai cokelat itu sedang turun dari lift untuk berangkat kerja setelah sehari tinggal di tempat Miyeon, coba tebak siapa pria tampan yang berdiri di sebelahnya.

"Miyeon sialan!"

"Apa Bapak akan ke kantor hari ini?" Tanya Sana mengatasi rasa khawatirnya. Dekat dengan Bos adalah hal bagus untuk menaikkan posisi. Tapi ia harus menjaga imej nya dengan bagus agar tidak malah berakibat sebaliknya.

"Iya, aku harus mengambil dokumen cetak dari kepala manager untuk rapat hari ini." Jawabnya dengan senyuman.

"Ah... Begitu. Apa itu adalah rapat tentang kerjasama bisnis dengan Hirataka Group?"

"Jadi kau tahu ya, padahal itu masih cukup di rahasiakan di kantor. Apa posisimu."

"Kebetulan saya adalah seorang manager bagian perencanaan."

"Wah... Kalau begitu kau pasti ikut andil dalam perancangan dokumen akhir nya. Itu adalah ide yang jenius."

Sana mengangguk malu, ia senang karna pujian seperti itu. Membanggakan posisi dan hasil jerih payah memang menyenangkan.

"Jadi, dimana Bapak akan melaksanakan rapatnya?"

"Tokyo."

"Ohh..." Sana mengangguk. "Apa?!"

Tepat sekali lift terbuka saat Sana berteriak. Orang-orang jadi melihatnya heran.

Gadis itu menunduk malu, menutupi wajah nya dengan tas kerja.

"Maaf karena saya berteriak pak..." Sana membungkuk minta maaf. "Hancur sudah reputasi ku!!!!".

"Itu bukanlah hal besar, kau tidak perlu minta maaf.— Ah mau kopi? Kopi di apartemen ini punya rasa nya sendiri, kau harus mencobanya."

Sana yang sudah tidak punya muka hanya bisa mengikuti Pria yang memesan kopi pada karyawan di apartemen itu.

"Minumlah ini."

"Khamsahamnida." Jawabnya lemas sambil menerima se-cup kopi panas itu.

Mereka berjalan keluar apartemen. Sana berjalan lemas untuk pergi ke halte namun dihentikan oleh Taehyung.

"Kau naik bus?"

"Ah iya pak..."

"Sekalian bersamaku saja, toh kita pergi ke tempat yang sama?"

"Terimakasih atas kemurahan hati anda, hanya saja saya tidak ingin rumor yang tidak-tidak tersebar di kantor. Akan aneh jika tiba-tiba anda muncul bersama saya." Sana menunduk merasa begitu menyesal. Ia menolak bos nya sendiri, tapi ia juga sadar bahwa hal itu bisa sangat berbahaya. Reputasi baiknya bisa roboh, dan ia juga tidak ingin jadi bahan pembicaraan karyawan lain karna berangkat bersama itu terlalu intim.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 18, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

In My Blood [TaeSana]Where stories live. Discover now