𝟙𝟘

1K 200 8
                                    

C R A Z Y

Sejak kecil, [Name] terbiasa melihat kedua orang tuanya saling bertengkar. Saling membentak satu sama lain, saling melempar benda satu sama lain, saling melukai satu sama lain baik dengan tangan, maupun dengan benda tajam. Dia terbiasa melihat segalanya.

Atau mungkin... melihat kejadian itu merupakan hal yang wajib dia lihat tiap harinya. Oleh karena itu, begitu keduanya berpisah dan meninggalkannya sendirian di rumah besar itu, [Name] benar-benar merasa hampa dan tidak memiliki keinginan hidup.

Awalnya, dia hanya mencoba iseng, bagaimana rasanya ketika benda tajam seperti silet, atau pisau menyayat tangannya. Dia ingin tahu bagaimana perasaan orang tuanya, ketika saling melukai dengan benda tajam itu.

Berawal dari iseng, luka tersebut bertambah sepanjang waktu untuk mengisi hari-harinya yang sepi. Luka itu juga sebagai pengobat rindunya pada orang tuanya. Mengingat mereka yang setiap hari hanya memberi luka pada tubuhnya saja.

Begitu Mikoto mengetahui, orang yang menyelamatkannya itu suka melakukan hal yang diluar masuk akal, dia memberi tahu keluarga Keisuke. Mereka sepakat untuk membawa [Name] ke psikiater.

Perlahan, gadis kecil itu mulai membaik, tidak pernah membuat luka pada tubuhnya, dan juga rasa rindunya pada orang tuanya menghilang. Dia mulai membenci kedua orang tuanya.

Memang benar dia berhenti menyakiti dirinya, namun hal yang lebih buruk terjadi. Dia mulai melukai bahkan membunuh orang-orang yang menurutnya sangat menyebalkan.

Bahkan, orang-orang yang pernah membuat Keisuke terluka, semuanya kini telah tiada karena kegilaan gadis itu.

"Apakah [Name]-chan tidak pernah merasa bersalah ataupun menyesal ketika melukai atau bahkan sampai membunuh seseorang?"

"Tidak... sekalipun tidak pernah."

"Di dunia ini, hanya orang jahat yang akan bertahan. Kami-Sama akan segera memanggil mereka yang baik, karena Kami-Sama tidak ingin mereka terluka di dunia ini."

"Aku hanya membantu mereka yang jahat, supaya tidak melakukan kejahatan lagi dan kejahatan yang lebih parah. Oleh karena itu, aku mengirim mereka pada Kami-Sama."

Apakah kasus pembunuhan itu tidak diselidiki oleh polisi? Tentu saja para polisi melakukan tugas mereka dengan baik. Namun, mereka tidak mempercayai gadis berusia 10 tahun itu membunuh orang yang tubuh dan usianya lebih besar darinya.

Bahkan ketika psikiater yang menangani [Name] mengatakan bahwa itu adalah kebenaran, para polisi tetap tidak percaya dan mereka juga tidak dapat melakukan apapun. 

Mengurung [Name] yang memiliki kelainan mental di penjara anak-anak, hanya akan memperburuk keadaannya saja. Oleh karena itu, polisi menyerahkan anak itu sepenuhnya pada sang psikiater.

"Kalau begitu... [Name]-chan juga harus menahan dirimu untuk tidak melakukan hal nekat seperti itu!"

"Dengar ya... Kami-Sama tidak pernah menutup matanya. Mereka yang jahat pada orang yang [Name]-chan sayangi pasti akan mendapat hukuman! Bahkan jauh lebih mengerikan dari yang [Name]-chan lakukan!"

"Jadi... berjanjilah pada Dokter, [Name]-chan tidak akan melakukan hal itu lagi!"

Katakan saja, sisi [Name] yang sangat brutal dan suka membunuh itu sudah terkurung jauh di dalam dirinya. Namun, terkurung bukan berarti suatu saat tidak akan keluar bukan?

Mask ; Sano ManjirouWhere stories live. Discover now