2

947 97 10
                                    

Moon yang hanya sendirian di rumah merasa bosan. perutnya lapar karena sudah biasa ngemil, tapi yang ada di rumah hanya makanan yang sama dengan makanan tadi sore.

Kruk___

"Cacingnya berisik banget,sih. Untung nggak ada orang, kan malu-maluin kalau sampai ada yang denger" gerutu Moon sambil mengelus perutnya.

Moon memanyunkan bibirnya dengan pose berpikir.

"Makan, enggak, ya? Kalau makan, makan apa coba? Masa iya peyek alot lagi" pikirnya, kemudian merubah posisi tidurnya menjadi duduk.

"Keluar aja, deh. lagian kan masih jam delapan, sekalian ajak temen-temen" kata Moon dan langsung turun dari tempat tidur.

"Siapa yang paling ganteng__?  Moon"

Moon berjalan sambil bernyanyi asal. bukan nyanyi sih, tepatnya memuji diri sendiri. walaupun masih kecil  tapi percaya dirinya tingkat dewa.

"Untung bang Adit kasih uang tadi.jadi bisa beli makan, deh. 

Moon menghitung uang yang diambil dari saku celananya sambil berjalan.

"Ini, sih, cukup buat beli lauknya aja" kata Moon dan memasukan kembali ke saku celananya.

Setelah 10 menit berjalan, Moon sampai di depan rumah Ryuga dan langsung mengetuk pintunya.

Tok! Tok! Tok

"Assalamualaikum. Ryuga__ada bulan nih di depan rumah" kata Moon dan tertawa cekikikan setelahnya.

"Ryuga___, maen, yuu__" panggilnya karena pintu masih belum dibuka.

"Ryuga kemana, sih? Lama banget bu_" Moon menghentikan ucapannya saat pintu dibuka dari dalam. Dia langsung nyengir pada ibunya Ryuga yang baru saja membuka pintu

"Moon, ngapain kamu malem-malem kesini?" tanya ibu Ryuga.

"Kan, bulan keluarnya emang malem,tante" jawab Moon dengan nada bercanda.

"Moon, tante nanya serius" ibunya Ryuga melihat Moon tanpa ekspresi.

"Mau ngajak Ryu main, tante. boleh nggak, Ryu maen sama Moon?" jawab Moon dan melihat lawan bicaranya menunggu jawaban.

"Udah malem, jangan main terus. Ryu nya lagi belajar, nggak boleh keluar malem malem. Kamu juga ikut belajar aja sama Ryu, dari pada maen" jawaban ibu Ryu membuat Moon menggeleng.

"Nggak,ah, tante, Moon belajar di rumah aja kalau gitu" jawab Moon yang memang malas belajar, kemudian mundur satu langkah.

"Moon pulang dulu ya, tante. Assalamualaikum" pamit Moon dan langsung lari kabur karena tidak mau di suruh belajar.

Ibu Ryuga hanya menggeleng sambil melihat Moon yang sudah jauh, kemudian menutup pintunya.
.
.
.

"Ryuga payah, jam segini udah belajar " kata Moon yang berjalan sendirian." Nggak usah ke rumah Rama sama Kana deh, capek gue" lanjut Moon, kemudian berjalan ke warung tenda yang jualan pecel lele.

"Bang, bungkus lele nya aja ya" pesan Moon yang sudah berdiri di depan penjual.

"Tahu, tempe, nggak?" tanya penjual

"Ya tahu lah, bang. masa iya, gue nggak tahu apa itu tempe" jawab Moon membuat penjual tertawa mendengarnya.

"Bisa,ae,nih, bocah," kekeh penjual." Maksudnya pake tahu sama tempe, nggak?" jelas penjual disela tawanya.

"Oh__ngomong dong, bang. kirain nanya, tau tempe apa enggak " jawab Moon dengan bercanda.

"Nggak usah, bang. Uangnya cuma cukup buat beli lele aja" lanjut Moon dan penjual mengangguk mengerti.

"Moon" panggil Kana yang baru datang bareng Rama.

"kana, Rama. kalian mau beli makan juga?" tanya Moon setelah mereka berdiri di depannya.

"Enggak, kita habis main ke pasar malem" jawab Rama.

"Pasar malem? Kok, gue nggak di ajak?"

Moon memanyunkan bibirnya karena kesal.

"Tadi kita ke rumah lo, tapi lo nya nggak ada. Ya udah kita jalan aja berdua. Si Ryu juga nggak boleh maen sama ibu nya" jelas Kana.

"Iya, sih. tadi gue juga pergi ke rumahnya buat ngajak maen, tapi dia lagi di suruh belajar" kata Moon, kemudian melihat kedua temannya.

"Yuk, ke pasar malem lagi" ajak Moon dengan semangat.

"Udah tutup, Moon. hari ini tutup cepet" jawab Rama.

"Ya, Ellah__, padahalkan pengen maen. kenapa udah tutup, sih?" gerutu Moon yang di akhiri dengan belaan nafas kasar.

"Ini pecel lele nya"

Penjual memberikan pesnannya dan Moon mengambilnya dengan senang.

"Ini uangnya, bang" Moon memberikan uang pada penjual, kemudian melihat kedua temannya.

"Kalian mau ikut ke rumah gue nggak?" tanya Moon.

"Enggak, deh, Moon. Kita pulang aja, deh. di rumah lo nggak ada PS, nggak seru" jawab Kana dan Rama mengangguk setuju.

"Iya, sih. rumah gue mah nggak ada apa-apa. Paling nonton Tv doang" kekeh Moon, kemudian melihat Rama. " Ram, lo mau nggak, gue jual buat beli PS?" tanya Moon.

Rama melihat Moon. " Lo mau jual gue buat beli PS, Moon? Lo tega nuker gue sama PS?" tanya Rama membuat Moon tertawa mendengarnya.

"Ya kan nanti bisa main PS kita, nanti juga orang tua lo pasti beli lo lagi, kok. Gimana? Mau nggak?" sahut Moon moon dengan nada bercanda.

"Wah__gue nggak nyangka, apa yang lo ucapin itu__jahat tau nggak" kata Rama dengan ekspresi pura -pura kesal.

"Kana, lo nggak keberatan,kan, kalau Rama dijual?" tanya Moon sambil merangkul Kana.

"Enggak,lah, tapi kira-kira masih dapet kembalian nggak, ya?" tanya Kana sambil cengengesan.

"Terusin aja, terusin aja nistain gue. Nggak papa sumpah nggak papa" omel Rama membuat kana dan Moon tertawa.

"Rama jangan marah-marah__" Moon menggoda dengan bernyanyi.

"Nanti kamu cepat, tua__" sambung kana dan tertawa setelahnya.

Plak

Plak

Rama yang kesal memukul lengan kedua temannya.

"Dasar PRIK lo, berdua. nggak punya Ahlak" kata Rama setelah memukul pelan kedua teman mnya.

"Ayo, Kan, pulang!" ajak Rama dan berjalan lebih dulu.

"Rama" panggil Moon.

"Apa?" jawab Rama

"Marah?" tanya Moon.

"Santai aja. paling besok lo gue jual ke pasar malem, biar bisa naek odong-odong, gue" jawab Rama sambil dengan bercanda.

"Murah banget, gue. dijual ke pasar malem" protes Moon membuat Kana tertawa mendengarnya.

"Udahlah  Moon. kita balik dulu  ya?" pamit Kana, kemudian berjalan mendekati Rama.

"Oke, hati-hati." jawab Moon dan mereka mengangguk sebagai jawaban.

"Gue juga pulang, lah. LAPAR_" kata Moon dan pergi setelahnya.

 LAPAR_" kata Moon dan pergi setelahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Brother Moon( Yoonjin Brothership) ✅Where stories live. Discover now