17

506 61 9
                                    

Dua hari sudah moon di rawat di rumah sakit, kondisinya sudah stabil, tapi dia masih belum sadar dan mmbuat adit semakin sedih setiap kali melihat moon yang terbaring dengan mata memejam dan alat bantu nafas yang bertengger di hidung nya.

"Dit, makan dulu" titah denis, tapi adit menggeleng sebagai jawaban.

"Nggak laper gue" jawab adit tanpa mengalihkan pandangan nya dari moon.

"Jangan gitu dit, dari tadi pagi lo belum makan apa - apa" denis menepuk pundak adit.

"Makan dikit aja biar ada tenaga,  moon biar gue yang jagain" bujuk denis, tapi adit menggeleng sebagai jawaban.

"Moon" adit langsung mengangkat tangan moon yang dia genggam karena merasakan pergarakan dari jari jari moon.

"Kenapa dit?" tanya denis.

"Moon jari nya gerak" jawab adit

Denis yang penasaran melihat tangan moon dan benar saja, jari moon memang bergerak.

"Moon" panggil adit saat melihat moon membuka mata nya.

"Alhamdulillah....akhirnya sadar juga lo moon" kata denis dan tersenyum senang.

"Dek, moon" panggil adit karena moon hanya melihat nya.

"Moon, kenapa? Kok diem aja?" bingung adit, dia menggenggam tangan moon dengan erat.

"Moon, siapa?" tanya moon tanpa ekspresi dan lemah.

Adit dan denis saling melihat untuk beberapa detik,kemudian kembali melihat moon.

"Moon, lo kenal gue nggak?" tanya adit dan moon menggeleng sebagai jawaban.

"Moon, jangan bercanda! Ini abang moon, masa nggak kenal Sih?" panik adit, tapi moon hanya diam.

"Dit, jangan jangan adek lo hilang ingatan lagi" tebak denis.

"Nggak beres nih" adit langsung beranjak dari duduk nya untuk memanggil dokter.

"Mau kemana?" tanya moon

"Panggil dokter dek, abang takut lo lupa ingatan" jawab adit dan moon hanya tertawa kecil mendengarnya.

"Kok ketawa? Emang ada yang lucu?" bingung adit dan denis.

"Abang lucu" kata moon dari bibir nya yang pucat.

"Moon, inget abang?" adit melihat moon dengan serius dan moon mengangguk sebagai jawaban.

"Moon bercanda bang" kata moon, membuat adit dan denis berdesis kesal.

"Moon...., lo bener bener ya" adit menggerakkan tangan nya seperti akan mencakar moon dan berakhir mencubit pelan pipi moon.

"Bisa bisanya lo bercanda begitu moon" kata denis dan duduk setelahnya.

"Lucu" jawab moon membuat denis menggeleng mendengarnya.

"Jangan di ulangin moon, abang nggak suka" tegur adit dan moon mengangguk sebagai jawaban.

"Maaf ya bang" moon melihat adit dengan lemah dan adit mengangguk sebagai jawaban.

"Abang sayang banget sama lo dek" kata adit sambil mengusap kepala moon dan moon hanya tersenyum.
.
.
.
.

Dua hari setelah sadar, kondisi moon terus membaik. Tentu saja hal itu membuat adit senang, hari ini giliran sony yang menemani adit menjaga moon.

Tidak hanya sony, tapi rama, ryuga dan kana juga ada ada di sana menjenguk moon, membuat moon senang karena teman teman nya datang menjenguk nya.

"Moon, maafin gue ya?"

Rama melihat moon dengan sendu.

"Minta maaf buat apa?" - moon

"Gue nggak bisa jagain lo dengan baik, sampe - sampe lo hanyut terus hilang" jawab rama

"Nggak usah minta maaf ram, kan gue hanyut bukan salah lo"- moon

"Bener ram, moon hanyut karena kesalahan nya sendiri. Jadi jangan nyalahin diri kamu lagi ya" sambung adit dan rama mengangguk mendengar nya.

"Gue janji akan jagain lo dengan baik nanti"- rama

"Gue juga, kalau lo macem macem langsung gue iket"- kana

"Kalau susah di bilangin langsung laporin bang adit" sambung ryuga membuat moon merengut kesal.

"Enak aja, jangan gitulah...kan jadi nggak asik. Pokoknya nanti kalau ada camping lagi ~ "- moon

"Heh, emang siapa yang mau ngijinin lo ikut camping lagi?" sela adit, membuat moon langsung melihat ke arah nya.

"Abanglah" jawab moon

"Nggak ada, abang nggak akan ngijinin lo ikit camping - camping lagi. Inget ya moon, ini untuk pertama dan terakhit lo ikut camping" tegas adit.

"Sabar ya moon" bisik ryuga

"Abang ngeselin banget sih, emang kenapa moon nggak boleh ikut camping lagi?"- moon

"Masih nanya lagi, abang nggak mau kejadian kayak gini terulang lagi. Emang lo nggak kapok apa udah jatoh, hanyut hilang lagi" jawab adit

"🙄, Enggak tuh" jawab moon dengan santai.

"Enggak moon? Serius lo?" - sony

"Seriuslah bang, ngapain juga kapok? Anggap aja Itu pengalaman bang. kan seru bang, jadi nanti pengalaman nya bisa di ceritain ke temen temen" - moon.

"Pengalaman ya?" sony menganggukan kepalanya, kemudian melihat adit.

"Dit, emak lo dulu nyidam apaan sih pas hamil moon?" tanya sony dan tertawa setelahnya.

"Tokek kayaknya" jawab adit, membuat moon merengut kesal.

"Pantesan nggak bisa diem" ledek kana.

"Tekkek...tekkek..." sambung rama

HAHAHAHAHA

Ryuga tertawa mendengar rama yang menirukan suara tokek, begitu juga dengan kana, rama, adit dan sony yang ikut tertawa.

"Ketawa aja terus...., ketawa sampe puas..." kata moon sambil merengut, membuat mereka semakin tertawa.

" kata moon sambil merengut, membuat mereka semakin tertawa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Brother Moon( Yoonjin Brothership) ✅Where stories live. Discover now