Chapter 15

1.1K 177 69
                                    

Awal mulanya, Soobin sama sekali tidak pernah membayangkan akan menjadi manajer seorang Jung Beomgyu. Sama halnya dengan anak itu, Soobin juga merupakan seorang trainee yang memiliki niat untuk terjun di dunia hiburan.


Pertama kali diperkenalkan sebagai trainee baru di HypE Entertainment, Beomgyu mendapat perhatian yang besar karena tanpa audisi, Jaehyun langsung merekomendasikannya untuk masuk ke dalam line up debut sebuah grup yang mana Soobin juga menjadi salah satu anggota yang sudah fix. Hal itu membuat rasa iri tumbuh pada beberapa trainee yang lain.

Beomgyu tahu ia tidak disukai oleh banyak orang karena merasa di-anak-emaskan, padahal nyatanya tidak begitu. Berkali-kali Soobin melihat bagaimana Beomgyu berusaha dijatuhkan oleh yang lain, membuat luka atas rumor-rumor yang entah dari mana orang-orang dapatkan. Sematan 'anak buangan' juga sempat muncul dan bertahan cukup lama.

Soobin awalnya sama sekali tidak tertarik untuk mengetahui soal Beomgyu. Sama dengan anggota grup lainnya, Soobin enggan mengajak bicara Beomgyu. Soobin ingat bagaimana Beomgyu hanya berlatih di pojokan tanpa mau membaur dengan yang lain. Pernah sekali, Soobin melihat Beomgyu menangis seorang diri. Ia bahkan mendengar keluh kesah Beomgyu, dan hal itu berhasil membuat Soobin terenyuh.

Sejak saat itu, Soobin mulai membuka hati untuk mendekati Beomgyu, mengajaknya bicara pelan-pelan. Lama berinteraksi, Soobin jadi tahu kalau Beomgyu benar-benar anak baik.

"Sebenarnya, Ibu melarangku untuk terjun di dunia hiburan. Tadinya, aku benar-benar akan berhenti, tapi sebelum menyampaikannya, ibu terlanjur mengusirku. Entah dari mana orang-orang tahu aku tak punya rumah, yang pasti, aku sama sekali tidak bisa marah. Yang mereka katakan benar, aku hanyalah seorang anak buangan. Bahkan ... mungkin lebih dari itu."

"Kak, terima kasih, ya, sudah mengajakku bicara. Aku senang sekali. Kebaikanmu akan aku ingat selalu!"

"Kak Soobin, hati-hati di jalan pulang!"

Setelah bertemu dan beberapa kali bertukar percakapan, Soobin akhirnya memutuskan untuk menemani Beomgyu selama masa-masa latihan. Meskipun ikut dikucilkan, Soobin tidak masalah dengan hal itu, karena faktanya dibanding yang lain, Soobin lebih merasa nyaman dengan Beomgyu. Lebih tepatnya, Beomgyu tidak seperti orang-orang yang berlaku baik tetapi dengan sematan palsu.

Lambat laun keduanya dekat, sampai akhirnya Soobin mendapat kabar buruk. Orang tua juga kakak perempuannya meninggal akibat kecelakaan beruntun. Karena hal itu, Soobin sempat depresi dan tidak ingin melanjutkan mimpinya sebagai seorang idol. Pemuda jangkung itu kehilangan pondasinya, hampir mengakhiri hidup.

Kalau saja Beomgyu tidak datang, Soobin mungkin sudah berhasil menyayat pergelangan tangannya. Beomgyu mati-matian menghentikan Soobin, mengatakan bahwa dia peduli dan akan menjadi keluarga Soobin seutuhnya. Beomgyu bahkan menarik pisau tajam yang sempat Soobin genggam, tak menghiraukan telapak tangannya yang juga terluka.

Beomgyu menangis kala itu. "AKU DI SINI! KALAU KAKAK PERGI AKU BAGAIMANA?! Tolong, tolong temani aku! Jangan pergi, aku tidak punya siapapun lagi."

Hanya dengan melihat obsidian Beomgyu yang penuh luka, Soobin berhasil mengurungkan niatnya. Seketika mendekap Beomgyu dan menenangkannya yang semula histeris, mengucap kata maaf dan terima kasih berulang kali.

Pada akhirnya, Soobin mengundurkan diri dari line up debut, tak berniat untuk melanjutkan karena keluarganya yang hendak ia beri bukti suksesnya sebagai idol sudah tiada. Beomgyu masih bertahan, tetapi tidak menjadi idol, melainkan hanya mengundurkan diri dari grup dan beralih menjadi trainee solo. Dengan begitu, Soobin mendeklarasikan diri sebagai manajer pribadi sekaligus sebagai seorang kakak. Cerita lainnya tentang Beomgyu Soobin dapatkan. Tentang hubungannya dengan Hayeon, pertemanannya dengan Taehyun, hingga status siapa itu Kim Jaehyun yang sebenarnya.

A Little Braver | TXT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang