#x. tiga bersaudara

44 12 0
                                    

vommentnya jangan sampai lupa!
enjoy reading, love ♡

– vommentnya jangan sampai lupa! enjoy reading, love ♡

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

○○●○○

"Udah selesai?" Sapaan dari pemuda Surakarta itu mengejutkan si puan yang baru saja keluar dari ruang aula. Menunggunya sejak 10 menit terakhir di samping pintu masuk. Dirinya menyenderkan punggung lebar itu pada permukaan dinding ber-cat hijau tersebut.

"Loh? Kok kamu udah disini?" Netranya membola lucu. Gadis itu baru saja keluar dengan kaus pramukanya, celana training olahraga, juga rambut yang ia kucir asal.

Sebelum menjawab, pemuda itu menarik totebag yang ada di genggaman sang puan, lalu berucap, "Daripada lo nyari gue di parkiran, mendingan gue aja yang kesini gak sih?" Ucapnya santai. "Jadi 'kan pulang bareng?"

"Jadi, tap--"

"Kanis, ke depan bareng yuk! Nunggu jem-- eh? Kanis udah dijemput ya?" Dari arah belakang, gadis bermata kucing yang diketahui kawan dari Kanista itu datang menghampirinya. Dengan cepat merubah susunan kata yang sudah ia siapkan dalam benaknya, kala melihat seorang pemuda yang sedang bercengkrama dengan kawannya.

"Sorry ya Is, hari ini gak bisa nunggu jemputan bareng." Melengkungkan ranumnya kebawah.

Isa mengangguk, "Gak pa-pa kali. Aku duluan, kalian langgeng-langgeng ya! Dadah!" Gadis itu menepuk-nepuk bahu Kanista sebelum melenggang pergi.

Sial, sepertinya Isa salah paham mengenai pemuda yang ada di depannya ini. Bagaimana bisa ia mengira dirinya dan Sahasya adalah sepasang... kekasih?

"Udah 'kan? Keburu sore, ayo." Sahasya menggaet hasta Kanista, menariknya dari posisi awal. Berjalan beriringan dengan parkiran yang menjadi tujuan.

Sejujurnya, Sahasya ini sudah beberapa kali menawarkan Kanista untuk pulang bersamanya. Lagi pun, rumah mereka juga satu arah ternyata. Tetapi gadis itu beberapa kali menolaknya, beribu alasan  ia ciptakan untuk menolak tawaran pemuda tersebut.

Dirinya hanya tidak ingin jantung miliknya bereaksi lebih lagi untuk kesekian kali ketika bersama Sahasya, itu saja.

Kanista masih saja terheran-heran, bagaimana pemuda yang terkenal seperti musim dingin itu, bisa seketika berubah menjadi musim semi kala bersamanya.

"Tadi.. Kamu keren pas lagi siaran! Tapi, masih kerenan Viona sih.. " Gadis itu membuka obrolan lagi dengan memuji sang pemuda.

Pemuda itu terkekeh mendengarnya, lantas menjawab, "Kerenan gue kali."

Kanista menggelengkan kepalanya berkali-kali, "No, bagiku tetep kerenan Viona. Aku nge-fans tau sama dia!"

"Oh ya? Gue baru tau kalo cewe modelan dia ada yang nge-fans."

"Gak tau ya kenapa, tapi kalo lihat dia tuh, positive vibes banget! Pengen deh temenan sama dia gitu.."

"Gue kasih kontaknya mau?"

bus stop Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt