🌼Part32⚠️

76 6 1
                                    

*sebuah prolog tanpa epilog*

*sebuah prolog tanpa epilog*

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

_[]_

Dari ujung jalan sana sudah terlihat Aldi yang mengendarai motornya dengan kecepatan yang begitu kencang membuat anggota revator bersorak ramai, sedangkan astlan dan yang lainnya sudah merasa khawatir saat mereka tidak melihat Al di belakang Aldi, ada rasa ketakutan di hati mereka takut jika Aldi bermain curang dan mencelakai Al.

"Gue gak akan maafin Lo, kalo sampai Lo kalah Al" lirih Nara dengan begitu pelan sembari terus berdoa dalam hatinya supaya Al bisa memenangkan balapan ini

Di atas aspal yang dingin Al masih meringis menahan sakit di tangannya, keadaannya begitu memilukan, ia terus mengerang merasakan sakit yang teramat dalam.

Al menggunakan semua kekuatannya untuk bangkit dan berdiri, ia berusaha membangunkan motor besarnya yang sudah tergeletak di atas jalan. Bagaimanapun juga Al harus memenangkan balapan ini demi Nara, ia yang berbuat maka ia sendiri yang harus menyelesaikannya.

Dengan bersusah payah akhirnya ia bisa membangunkan motor itu dengan segera Al menaiki motornya dan mencoba menjalankan motor itu sambil menahan rasa sakit di tangannya.

Saat melihat garis finis di depannya Aldi sudah merasa jika ia akan menang malam ini, tapi siapa sangka ternyata cowok yang ia tendang badan motornya tadi sudah berada di belakangnya dengan jarak yang lumayan dekat. Anggota Xarvanos mulai meneriaki nama Al dengan begitu keras di pimpin oleh ke tiga sahabat Al.

Mendengar teriakan itu membuat Nara langsung menajamkan penglihatannya dan tersenyum saat melihat Al yang sedang bersaing dengan Aldi.

Yah! Kini Al memimpin balapan itu dan ia berhasil melewati garis finis lebih dahulu membuat semuanya bersorak hebat melihat sang ketua yang memenangkan balapan. Aldi yang baru sampai di garis finis langsung meninggalkan motornya begitu saja karna merasa kesal telah kalah di ikuti oleh anggotanya yang lain.

Astlan, Gibran, dan Lorenzo menghampiri Al yang basuh terduduk di atas motornya. Mereka menepuk bahu Al dengan rasa bangga, ternyata ketua mereka memang hebat karna mampu mengalahkan Aldi dan memenangkan balapan ini. Dengan bahagia Gibran dan Lorenzo saling menatap satu sama lain dan tersenyum begitu pun dengan astlan yang beradu Tos bersama Al.

Melihat Nara yang tertegun melihat Al sembari mengepalkan tangannya membuat Al merasa bersalah. "Kemari" ujar Al pada Nara, Nara yang mendengar itu langsung melangkah untuk menghampiri Al dengan perlahan, tatapannya masih sama. Ada rasa tak suka di sana.

"Gue menang" lirihnya pada sang istri

Nara tidak bergerak sama sekali, ia hanya menatap Al dengan tatapan yang berbeda, ia masih memikirkan bagaimana nasibnya jika Al benar-benar kalah tadi.

"Kalo kalah?" Tanya Nara dengan sorot mata yang menyedihkan

"Gak akan, gue harus menang demi Lo" ucap Al dengan tersenyum simpul

Algerian Off Queen |END|Où les histoires vivent. Découvrez maintenant