🌼Part39⚠️

83 5 1
                                    

*typotandain*

***

*sebuah prolog tanpa epilog*

*sebuah prolog tanpa epilog*

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[Hal mengejutkan]

"Nara!!" Teriak mori saat melihat Nara yang berada di pangkuan Algerian, Al langsung membawa Nara ke kamarnya dan membaringkannya di atas kasur.

Al berpikir begitu keras, mengapa Nara bisa pingsan? Bukannya tadi ia baik-baik saja, ia juga merasa bingung melihat Nara setelah membunuh Rian tadi terlihat jika tatapan gadis itu kosong seolah tak ada kesadaran di dalam dirinya

"Apa ini?! Kenapa gue gak ngerti apapun" ujar astlan yang duduk di kursi yang ada di kamar itu. Sedangkan mori dan Abel mereka merawat Nara dengan baik, mereka juga penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada Nara dan yang lainnya, tapi saat ini mereka tidak ingin bertanya terlebih dahulu karna melihat raut wajah astlan dan Al yang sedang tidak kondusif, sedangkan stela justru ia terlihat sangat panik.

"Nara.... Bangun" ucap stela

"Badannya dingin banget" ujar Abel yang sedang mengompresnya dengan lap hangat

Terlihat jika raut wajah gadis itu sangat pucat, badannya yang terasa sangat dingin, serta keringat yang terus bercucuran. "Ra.. please bangun, Lo gak boleh nyerah disini! Masih ada dua orang yang harus Lo habisin" stela menangis sembari memegang erat tangan Nara

Al yang mendengar kata-kata stela langsung melihat ke arahnya, "apa maksud kata-kata Lo? Kenapa Nara harus membunuh lagi?" Tanyanya

"Gue gak bisa jelasin, biar Nara yang memberikan penjelasan itu, dia lebih berhak" stela terus saja menangis. Sahabat mana yang tak menangis saat melihat sahabatnya sendiri sedang tak berdaya di atas kasur, ia bingung harus berbuat apa saat ini, apa ia harus membawa Nara ke rumah sakit? Tapi... Semua akan mengetahui tentang penyakit yang selama ini Nara sembunyikan, lantas bagaimana?

"Ada banyak rahasia, yang gadis ini simpan dengan rapat. Dia tak ingin membaginya dengan yang lain sebab tak ingin membuat orang lain itu terluka dan kecewa olehnya". Stela berdiri dan segera duduk di sebelah astlan dan di hadapan Al.
Stela menghela nafas panjang sebelum berbicara. "Gue mau, setelah Lo dan kalian semua tau tentang segalanya... Jangan benci Nara, jangan pernah salahkan dia, jangan anggap bahwa Nara egois, dia adalah wanita kuat yang pernah gue temuin"
"Tak tau apa ia akan mampu melewati setiap rintangan yang Tuhan berikan dengan cara tak adil padanya, Nara hanya ingin bahagia tapi Tuhan tak memberikan itu padanya" stela mengusap air mata yang menetes ke Pipinya
"Gue berharap bisa selamanya bareng Nara.. hikss..hikss" akhirnya stela nangis dengan kencang dan sekencang kencangnya ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Astlan yang melihat itu langsung memberikan pelukan hangat agar bisa menenangkan stela, stela nangis tersedu-sedu didalam pelukan astlan. Al semakin merasa bingung, kenapa stela berbicara bahwa ia ingin selalu bersama Nara? Al tidak akan memisahkannya, Al tidak akan membawa Nara kemana pun

Algerian Off Queen |END|Where stories live. Discover now