49. The past I

2.9K 383 37
                                    

Athena masih ingat jelas, bagaimana dirinya bertemu dengan Angelo—si penyelamat hidupnya.

Sekarang, Angelo memang sangat baik pada Athena. Namun, tidak disaat pertama kali mereka bertemu.

Saat itu, yang Athena pikirkan hanyalah mati. Mati secepatnya.

Agar dia bisa menyusul Eleos, dan janinnya...

Tak ada gunanya lagi dia hidup. Athena tidak punya tujuan. Serta tempat pulang.

Karena Athena sudah tidak mau lagi tinggal bersama dengan Rigel.

Apa jadinya hidup Athena jika harus kembali tinggal bersama dengan Rigel setelah kehamilannya tidak ada?

Athena membayangkan, dia akan kembali menjadi boneka pemuas nafsu untuk Rigel. Dan Athena tidak mau itu.

Tandanya, kepahitan dan penderitaan hidupnya tidak akan berkesudahan.

Karena itu, tanpa berpikir panjang, sambil menahan sakit, Athena bergegas menyeret langkahnya ke arah sungai dengan tertatih dan berulang kali nyaris jatuh.

Takut kalau-kalau Rigel keburu kembali. Dengan sisa kekuatan yang dia miliki. Dengan tubuhnya yang begitu lemah, dan nyaris kehilangan banyak darah karena luka tusuk diperutnya. Namun, Athena masih dalam keadaan sadar ketika menceburkan dirinya ke aliran sungai yang sedang sangat deras akibat guyuran hujan beberapa hari sebelumnya.

Membiarkan tanpa perlawanan saat tubuhnya di ombang-ambing oleh derasnya arus, serta sesekali tubuhnya akan menghantam bebatuan. Dan lalu, semuanya gelap.....

Saat itu, Athena pikir, dia sudah mati.

Namun, nyatanya, saat Athena membuka matanya. Yang didapati bukanlah neraka apalagi surga. Melainkan ruangan serba putih. Dengan segala perlengkapan medis yang beberapa diantaranya masih menempel di tubuh Athena.

Tak berapa lama, Athena langsung menyadari dimana dirinya berada. Rumah sakit.

Dan apa yang Athena pikirkan saat itu, tidak lain adalah Rigel berhasil menemukannya. Karena itu, melawan rasa pusing serta mual, Athena berusaha melepaskan semua alat medis yang menempel di tubuhnya. Dari mulai selang oksigen serta, infus, dan lain sebagainya. Karena yang Athena pikirkan saat itu adalah, dia harus kabur, lagi.

Namun, saat Athena mencoba turun dari ranjang brankar yang dia tempati. Athena justru jatuh. Nyatanya, tubuhnya tidak sekuat itu untuk bisa diajak kompromi. Tubuhnya masih sangat lemah untuk bisa diajak bergerak, apalagi diajak berjalan sampai kabur, lantaran baru saja sadar.

Parahnya, jatuhnya tubuh Athena menimbulkan bunyi gaduh, lantaran Athena tidak senagaja menyenggol tiang infus di samping ranjangnya hingga jatuh dan berbunyi sangat nyaring. Dan sepertinya, kegaduhan itu didengar oleh suster jaga.

Buktinya, tak butuh waktu lama, para suster datang. Namun, sebelum suster berhasil meraih tubuhnya, Athena sudah terlebih dahulu mencegah.

"Jangan mendekat!" Teriak Athena. "Jangan sentuh aku!" Sambungnya, dengan nada histeris kali ini. Saat dimana dua orang suster sudah memegangi tubuhnya dan mencoba mengangkatnya.

Athena berontak. Mengerahkan seluruh tenaganya untuk melepaskan tangan suster-suser itu. Agar menjauh darinya. Sambil terus saja berteriak histeris 'jangan mendekat dan jangan sentuh aku'. Mengabaikan permintaan suster yang terus memintanya untuk tetap tenang karena teriakan histeris Athena sepertinya terdengar sampai keluar ruang rawat. Akan tetapi, Athena sama sekali tidak perduli, dia terus berontak meminta dilepaskan.

"Lepaskan aku!"

"Nona, tenang. Kami hanya ingin membantu!" Kata salah satu suster yang sedang berusaha membawa Athena kembali ke tempat tidur.

Black Swan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang