rendezvous point

1K 181 74
                                    

⎯⎯   ୨ ୧ ⎯⎯

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

"Bunda, kenapa lama sekali tadi mengobrol dengan ratu Eirene?" tanya Winaera yang tengah menyeruput segelas susu putih buatan Theressa sebagai rutinitas sehari-hari

Bunda nya terlihat diam sejenak seolah memikirkan jawaban atas pertanyaan putrinya barusan

"Membahas pernikahan mu dengan pangeran Jean"

"Uhukkk uhukk"

Cairan putih susu keluar begitu saja dari mulutnya yang mungil, kerongkongannya ikut terasa sakit tiba-tiba mendengar jawaban sang bunda "Jarang sekali melihat bunda bercanda seperti ini" gurau Wina

Namun jika dilihat dari raut wajah Theressa, wanita itu tidak terlihat seperti sedang bercanda "Siapa yang sedang bercanda?"

"Bunda ingin kau secepatnya dimiliki oleh orang lain, itu lebih baik dari pada kau harus tinggal disini. Bukankah itu yang kau mau? lagi pula bunda percaya dengan pangeran Jean. Dia pemuda yang baik walaupun wajahnya terlihat seperti ingin membantai orang" kalimat panjang yang diucapkan Theressa membuat tubuh Winaera mematung

Tangan kanannya masih memegang gelas kaca berisikan setengah susu dan tatapan kosong mengabsen satu persatu bintang yang terlihat dari balik jendela

Mendengar nama pangeran Jean disebut saja sudah membuatnya muak, ia ingat betul bagaimana pemuda itu tadi mengatai wajahnya pasaran. Sembarangan saja

Dan sekarang? dengan mudahnya sang bunda ingin menikahinya dengan pemuda angkuh tersebut, belum lagi bunda nya memuji pangeran Jean, mengatakan bahwa pangeran Jean anak yang baik. Cih, yang benar saja? pelet apa yang dipakai Jeandra sampai-sampai Theressa membelanya

Lantas tatapan yang selalu teduh nan lembut itu menatap Theressa "Tidak masalah jika aku akan menikah, asal jangan dengan pangeran Jean. Apa bunda tau? ia tadi mengatai wajahku pasaran dan hampir berkelahi dengan Haekal" Winaera mengadu

"Bunda sudah kenal betul keluarga ratu Eirene, pangeran Jean memang seperti itu....eumm maksudnya memang agak sedikit pemberontak, tapi jika kau berhasil meluluhkan hatinya bunda yakin seratus persen ia akan menjagamu melebihi dirinya sendiri. Kau akan aman bersama pangeran Jean"

Theressa berkata seperti ini seolah-olah akan ada bahaya yang mengincar putrinya. Wina pun sampai heran "Bagaimana jika aku tidak bisa meluluhkan hatinya? apa aku tidak aman?" ia memutar balikkan kalimat yang diucapkan bunda nya tadi menjadi pertanyaan

"Sudah malam, lebih baik kau tidur. Besok ingin latihan berpedang dengan Dean bukan?" Theressa menyudahi topik pembicaraan dan memilih pergi meninggalkan Winaera yang masih bergelut dengan pikirannya sendiri

𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮  || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]Where stories live. Discover now