beginning

905 159 83
                                    

⎯⎯   ୨ ୧ ⎯⎯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⎯⎯   ୨ ୧ ⎯⎯

Setelah tadi Jean mencium bibirnya, kini Wina berada didalam toilet. Menghilangkan bekas ciuman dengan tangan saja tidak cukup

Ia membasuh mulutnya sampai ke rongga dalam hingga bibirnya kering dan warna lipcreamnya pudar

Dirasa sudah cukup, Winaera melihat dirinya dipantulan cermin. Karna surainya sudah rusak oleh Jean, maka sekalian saja ia menggerai seluruh surai abu nya dan tak lupa memoles kembali lipcream yang warnanya sudah pudar nyaris hilang

Baru membuka pintu toilet, tubuhnya sudah ditarik lagi oleh seseorang yang tak lain dan tak bukan adalan Jeandra

Tatapan galak langsung Wina berikan kepada pemuda gila dihadapannya "Sudah cukup Jean, aku lapar" entahlah. Semenjak mengenal Jean, Winaera jadi lebih sering berbicara walaupun yang keluar dari mulutnya kebanyakan sumpah serapah dan makian

"Apa saya terlihat peduli?"

Belum resmi menjadi suami istri saja sepertinya Wina sudah lelah duluan menghadapi Jean

Jean menghela nafas membuat Winaera menatapnya bingung "Kau ini. Kita harus totalitas dihadapan orang tua, kita harus membahagiakan mereka. Bersikaplah seolah kita bahagia atas perjodohan ini"

Telapak tangan Jean yang lebar dan hangat menggenggam tangan mungil Wina "Ayo" ajaknya

Melihat ada Anjani dan Adelee sudah membuat Winaera menghembuskan nafas pasrah, entah apa yang terjadi setelah ini

"Wah wah calon pasutri datang" Clarina menyambut dengan heboh membuat seluruh keluarga menatap ke arah Jean dan Wina

Jean terlihat sangat tenang sedangkan Wina sudah hampir berkeringat dingin ditatap oleh banyak pasang mata "Tidak usah gugup, anggap ini makan keluarga biasa" bisik Jeandra menenangkan Winaera. Ia tau jika gadis disebelahnya ini tengah gugup, karna telapak tangannya dingin bukan main

"Saya pikir kau akan menikah dengan gadis yang setara denganmu pangeran. Seperti putri saya contohnya" baru duduk saja mereka sudah disambut oleh suara Anjani

Jean diam tak menjawab, sedangkan Wina berusaha tetap tenang. Ia tidak boleh terlihat gugup

"Memangnya pangeran ingin menikah dengan gadis yang tidak berpendidikan sepertinya? bagaimana nasib keturunan mu kelak pangeran? bukankah anggota kerajaan harus berpendidikan?"

Winaera yang awalnya sudah bersiap ingin memasukan sesendok nasi kedalam mulut ia urungkan. Jujur gadis itu tidak masalah jika Anjani mempermalukannya lagi, tapi tidak didepan keluarga Jean juga

𝗝𝗲𝗮𝗻𝗮𝗲𝗿𝗮  || 𝗠𝗶𝗹𝗸𝘆𝗺𝗼𝗻𝗴 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang