My Little Nadya 26

1.5K 46 0
                                    

Happy Reading!

"Nanti malamlah waktu yang tepat untuk menculik Nadya." Ucap Alya tersenyum licik dan menoleh pada Arkan.

"Ya, aku juga sudah bawa banyak senjata di tas ku yang berat ini, huh jadi tidak sabar untuk menghabisinya hari ini juga."

Kedua manusia itu pun tertawa, bahkan tawaan mereka seperti tawa iblis.

Sedangkan di Mansion Nicholas.

Ria jadi bingung sekarang. Apakah yang di katakan oleh Rafael itu benar? Atau itu hanyalah pikiran buruknya saja?

Dan 2 hari belakangan ini membuat Ria menjadi pusing, makan saja hanya sekali sehingga Fania selalu memarahinya.

Pusing memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya.

Pusing terlalu larut, akhirnya Ria memutuskan untuk mencari Rafael, memastikannya lebih lanjut dan meminta maaf padanya.

Sampailah di Mansion milik Rafael, Ria pun segera memencet tombol yang berada di samping pintu.

Ting tong.

Seorang wanita paruh baya membukakan pintunya, wanita itu tersenyum manis.

"Hai nak, kamu Ria kan?" Tanya wanita itu sambil menyalurkan tangannya.

"Nama tante Asya nak, tante mamanya Rafael."

"Iya tante, nama saya Ria, tapi sebelumnya kenapa tante tahu nama saya?"

Ya di situlah letak bingungnya, kenapa Asya bisa tahu namanya, apakah Rafael sering menceritakannya? Jika itu terjadi Ria akan memberinya tonjokan pada wajah tampannya.

"Tante tahu nama kamu itu dari mama kamu Fania, saat itu kan orangtua kamu ada bisnis di California, dan di situlah kami berempat mengobrol hingga akhirnya Fania menceritakan bahwa dia memiliki 2 anak, Fania juga mengatakan jika kamu sangat cantik. Oh ya, kami berempat juga mau menjodohkan kalian berdua." Jelas Asya.

Hah? Apa katanya? Fania ingin menjodohkannya dengan Rafael? Yang benar saja!

"Maaf, tante sampai lupa, ayo masuk Rafael juga di dalam kok." Kata Asya.

Ria pun membalasnya dengan anggukan saja, sungguh Asya sangatlah ramah.

"Rafa! Ada temanmu kesini." Teriak Asya.

"Ya." Balas Rafael.

"Silahkan nak duduk dulu."

Ria duduk lalu matanya melihat ke sekeliling rumah Rafael, ternyata rumah ini sangat mewah walaupun designnya sangatlah sederhana, tapi tetap Ria menyukainya.

Saat Rafael turun dari tangga, bisa Ria lihat tatapannya menajam seolah ingin membunuh mangsanya hidup-hidup.

"Hm, lo kenapa kesini?" Tanya Rafael lalu duduk di depan Ria, menatapnya penuh tajam dan dingin.

"Kak Rafa...aku..."

"Kalian bicara saja, aku mau ke dapur dulu." Potong Asya lalu pergi.

Hening.

"Kak Rafa...aku minta maaf..." Ujar Ria.

Rafael berdecak malas. "Ngomong itu yang keras, gue mana denger."

"Kak Rafa...aku minta maaf!" Ucap Ria meninggikan suaranya.

Sungguh kali ini kenapa Ria menjadi sangat kesal?

"Lo engga perlu minta maaf, dan kalau engga ada lagi mending lo pulang sekarang." Ucap Rafael memegang tangan Ria menuju pintu keluar.

"Kak..."

My Litte Nadya (End)Where stories live. Discover now